Program pelestarian kampung menjadi salah satu materi debat perdana Paslon Pilkada Kota Jogja 2024. Paslon 03 Afnan Hadikusimo-Singgih Raharjo dan Paslon 01 Heroe Purwadi-Supena masing-masing bicara program unggulannya.
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja nomor urut 03 Afnan Hadikusimo-Singgih Raharjo menyatakan siap menggelontorkan dana Rp 100 juta tiap RW per tahun. Mereka juga bakal mempertahankan tradisi Mataram dan juga tradisi masing-masing kampung.
"Kami merasa perlu menjaga tradisi kampung sesuai karakteristik. Nggak bisa disamakan. Kami melihat tiap kampung perlu ada pembiayaan yang cukup untuk mengembangkan karakter masing-masing kampung," kata Afnan saat debat perdana di Hotel Tara, Jalan Magelang, Jogja, Jumat (8/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Afnan-Singgih siap menggelontorkan dana senilai Rp 100 juta per tahun untuk tiap RW di Jogja. Harapannya, pembangunan di semua kampung bisa sama rata.
"Kami anggarkan Rp 100 juta per RW tiap tahun, sehingga pembangunan bisa dirasakan semua kampung," jelasnya.
Selain itu, Singgih menambahkan, tradisi Mataram seperti rasa tepo sliro juga harus dijaga agar tak melupakan ciri khas Kota Jogja.
"Budaya itu dasar kegiatan di kampung. Kita tidak akan pernah kehabisan aktivitas budaya. Tradisi Mataram seperti guyub rukun menjadi kunci utama agar menjadi ciri utama sebuah kampung, jelas Singgih.
"Pendekatan dilakukan analisis dengan pendampingan ke kampung-kampung tersebut. Supaya ada penguatan potensi budaya di kampung, agar kelestarian dan nilai-nilai menjadi sangat penting di masyarakat Kota Jogja," kata Singgih.
Sementara itu, calon wali kota nomor urut 01 Heroe Poerwadi menyinggung programnya saat menjadi Wakil Wali Kota Jogja dulu saat ditanya mengenai kebijakan ke depan untuk melestarikan kampung-kampung di Jogja. Sebagai informasi, Heroe menjabat sebagai Wakil Wali Kota Jogja periode 2017-2022.
"Kami dulu mempunyai program namanya Gandes Luwes," ujar Heroe saat menjawab pertanyaan tersebut, Jumat (8/11).
"Bagaimana seluruh warga nanti tetap bisa menjaga seni budaya bahasa di kampung itu untuk bisa berkembang, Sehingga nantinya, karakter Jogja, karakter kampung tumbuh," sambungnya.
Heroe juga menyinggung programnya soal mengajak masyarakat bermimpi untuk membangun kampungnya. Dari situ memantik kreativitas warga untuk membangun kampungnya.
"Kami fasilitasi waktu itu dengan nilai Rp 200 juta," ujar Heroe.
(apl/ams)