Bawaslu Kulon Progo melakukan penelusuran di sosial media beberapa waktu lalu. Hasilnya, petugas mendapati adanya konten video yang berisi penggiringan opini negatif terhadap salah satu paslon.
"Itu kan sekarang banyak beredar video yang memframing salah satu pasangan calon, menurut kami itu sudah masuk black campaign," ucap Ketua Divisi Penindakan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, Bawaslu Kulon Progo, Djoko Dwiyogo, saat dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (6/11).
Hanya saja Djoko enggan menyebutkan paslon yang menjadi sasaran black campaign tersebut. Dia hanya menyebut jika praktik black campaign ini ditemukan di platform TikTok.
"Kalau video black campaign yang terang-terangan itu baru satu, lewat TikTok. Kalau yang lainnya banyak juga lewat status WhatsApp. Tapi untuk yang status WhatsApp lebih gampang, kita bisa langsung menghubungi yang bersangkutan untuk take down," ujarnya.
Joko menerangkan video black campaign ini diunggah oleh sebuah akun pengguna TikTok. Ketika dicek lebih lanjut, ternyata akun tersebut tidak masuk dalam daftar akun sosial media resmi milik paslon Pilkada Kulon Progo.
"Iya, akun yang bersangkutan tidak terdaftar resmi di KPU, sehingga sudah kami koordinasikan dengan Kominfo dan kepolisian," jelasnya.
Joko mengatakan pihaknya telah meminta paslon yang bersangkutan untuk membuat laporan kepolisian. Laporan ini bisa jadi dasar bagi Kominfo untuk memblokir akun penyebar black campaign tersebut.
"Saya sudah sarankan untuk laporan ke polisi, itu nanti buat dasar Kominfo untuk take down akunnya. Sebab Kominfo tidak serta merta bisa menutup akun tanpa adanya laporan," jelasnya.
![]() |
Sasar Paslon Akbar
Berdasarkan hasil pengecekan detikJogja, diketahui bahwa paslon yang menjadi sasaran black campaign itu adalah paslon nomor urut 1, Agung Setyawan-Ambar Purwoko atau Akbar. Ketua Tim Pemenangan Paslon Akbar, Djuwardi, menyampaikan keprihatinannya atas kemunculan konten tersebut.
Menurutnya konten black campaign yang menyudutkan pihaknya tidak sesuai dengan komitmen bersama untuk menjaga Pilkada Kulon Progo yang damai.
"Semakin dekat dengan pelaksanaan pilkada, semakin tidak kondusif. Sejak awal kami selaku ketua sekber Akbar, selalu berkomitmen bahwa pilkada Kulon Progo harus bisa dilaksanakan dengan baik, damai, bermartabat dan berintegritas. Kedua kami mengingatkan kepada Paslon Akbar agar melakukan kampanye yang bermartabat dan berintegritas dengan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang selama ini menyudutkan pasangan kita. Saya selalu tekankan itu agar betul-betul mentaati ketentuan pilkada," ujarnya kepada wartawan di Sekber Akbar, Pengasih, Kulon Progo, sore ini.
Djuwardi pun meminta kepada Bawaslu Kulon Progo untuk menindak tegas akun penyebar black campaign tersebut. Jika dibiarkan, pihaknya khawatir terjadi gesekan antar masyarakat.
"Harapan kami sisa waktu yang ada ini menjadi bagian yang harus dilakukan bawaslu, dalam rangka menertibkan akun yang dipandang meresahkan masyarakat. Jika tak terkendali tentunya gesekan sosial, ada sesuatu yang tidak diharapkan muncul di Kulon Progo. Apabila dirasa perlu Bawaslu perlu mengundang semua ketua tim pemenangan agar melakukan rapat koordinasi bersama dalam rangka mencari solusi dan menyelesaikan permasalahan yang ada," terangnya.
"Saya harap nanti dengan adanya hal ini Bawaslu selalu berkampanye untuk pelaksanaan pemilu damai di Kulon Progo," tutupnya.
(apl/ahr)