Harga bahan pangan, terkhusus sembilan bahan pokok (sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan prioritas pembelian pangan sehari-hari.
Dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia pada Selasa (2/12/2025) pukul 12.02 WIB, kedua varian cabai rawit, yakni hijau dan merah, masih terlihat naik harga. Kali ini, cabai merah keriting juga ikut-ikutan naik.
Cabai merah keriting yang sempat turun berturut-turut pada 27-28 November lalu, naik harga hari ini. Grafik PIHPS menunjukkan, angkanya naik dari Rp 52.500 menjadi Rp 53.750 per kilogram. Artinya, ada kenaikan sebesar 2,27%.
Cabai rawit hijau kemarin melonjak dari Rp 41.250 menjadi Rp 48.750 sekilo. Hari ini, angkanya ngegas gila-gilaan lagi, jadi Rp 56.250. Dengan demikian, sudah ada kenaikan sebesar 39,75% ketimbang banderol per 26 November 2025 lalu, yakni Rp 40.250/kg!
Nasib rawit merah sama persis dengan rawit hijau. Bila kemarin harganya dibanderol Rp 60.000 sekilo, maka hari ini angkanya naik jadi Rp 66.750 per kilogram. Di level nasional, rata-ratanya adalah Rp 66.800, naik 1.400 rupiah dibanding kemarin.
Selain cabai, tidak terlihat bahan pangan lain mengalami pergeseran harga. Sebagai informasi, PIHPS menggunakan rata-rata harga dari Pasar Beringharjo dan Kranggan untuk basis datanya.
Perubahan lengkap harga sembako Jogja hari ini 2 Desember 2025 dapat detikers simak via poin-poin berikut.
Harga Sembako Jogja 2 Desember 2025 Versi PIHPS
Perlu dicatat, harga final PIHPS tersedia pada hari kerja setiap pukul 13.00 WIB. Dalam kondisi tertentu, waktu update data final mungkin lebih lama.
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 46.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
- Cabai merah besar: Rp 63.750/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 52.500 menjadi Rp 53.750/kg
- Cabai rawit hijau: Naik dari Rp 48.750 menjadi Rp 56.250/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 60.000 menjadi Rp 66.750/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 37.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 145.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 137.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 17.000/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 28.500/kg
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian penyebab dari faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:
1. Produksi (Internal)
Ketersediaan bahan pokok di pasaran sangat memengaruhi harga. Contohnya, bila kondisi cuaca buruk sehingga gagal panen terjadi, maka harga akan melambung. Sebaliknya, jika jumlahnya melimpah, maka harga di pasaran turun.
2. Distribusi (Internal)
Pengiriman bahan pokok menuju pasar menjadi salah satu faktor penentu harga. Semakin mahal biaya distribusi, semakin mahal pula harga yang dipatok para pedagang. Fluktuasi harga rerata suatu bahan pangan juga memengaruhi karena pedagang tentu membutuhkan margin keuntungan.,
3. Sumber Pasokan (Internal)
Jumlah pemasok bahan pangan yang sedikit berakibat naiknya harga karena langka. Sebaliknya, ketika pemasok lebih banyak dibandingkan pedagang, harga bahan pangan turun.
4. Permintaan dan Penawaran (Eksternal)
Para pedagang akan menaikkan harga bahan pangan jika permintaan lebih banyak ketimbang penawaran. Sementara itu, supply tinggi dengan demand rendah menyebabkan harga turun. Konsep permintaan-penawaran ini dipengaruhi besar-kecilnya kebutuhan pembeli terhadap bangan pangan terkait.
5. Jumlah Pesaing (Eksternal)
Faktor kelima adalah jumlah pedagang yang menjual barang sama alias pesaing. Jika tidak ada pesaing, pedagang cenderung menaikkan harga. Di sisi lain, persaingan pedagang yang ketat membuat harga bahan pangan menurun karena perebutan konsumen.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Selasa, 2 Desember 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
Simak Video "Video: Beda Harga Sembako di Indonesia Vs Jerman"
(sto/dil)