Tangan kreatif warga Getas, Playen, Gunungkidul bernama Ismail (46) mampu menyulap onderdil bekas menjadi replika robot. Karyanya ini tidak hanya dipasarkan di dalam negeri tetapi juga merambah pasar ekspor.
Ismail menceritakan, awalnya dia berprofesi sebagai pencukur rambut. Namun semua itu hanya berlangsung sebentar dan kemudian beralih menjadi pematung.
"Saya profesinya gonta ganti, pertama kali pangkas rambut dan akhirnya jadi perajin replika robot," katanya kepada detikJogja, Kamis (27/11/2025).
Selanjutnya, karena erat dengan lingkungan seni membuat Ismail beralih menjadi pematung. Ismail kemudian mulai menekuni profesi tersebut.
"Lalu membuat alternatif memanfaatkan bahan yang murah lalu bisa dijual mahal. Kebetulan dari prihatin lalu ketemu itu tahun tahun 2010," ujarnya.
Ismail lalu mulai mencari bahan baku replika robot yang murah. Di mana saat itu Ismail tercetus ide untuk memanfaatkan onderdil bekas motor.
"Pakai tulangan besi, dan cover motor yang dibeli dari bengkel di Jejeran, Bantul, jadi sudah ada pemasoknya. Itu barang-barang bekas karena kan kebanyakan yang dipakai kan yang original," ucapnya.
Dari situ, Ismail mulai memproduksi replika robot dan mulai mendesainnya. Ternyata, desain yang orang-orang gandrungi adalah bentuk robot.
"Lalu saya mulai buat replika robot, inspirasi saya dari motor matik itu. Jadi lihat motor matik kok rangkanya bentuk L tapi bisa jadi motor," katanya.
Untuk memproduksi replika robot, Ismail mengaku tidak membutuhkan waktu lama. Mengingat dirinya sudah memiliki gambaran seperti apa replika robot yang hendak dibuat.
"Paling sulit itu sebenarnya tidak ada, hanya terkendala bahan saja. Karena saya sudah di luar kepala, kalau paling sulit di rangka saja, karena menentukan gerakan replika robot," ucapnya.
Menurutnya, Ismail saat ini sudah memproduksi ratusan unit replika robot. Di mana kebanyakan pembelinya berasal dari pengusaha.
"Biasanya mereka membeli replika robot untuk kebutuhan pariwisata, seperti di Pacitan untuk waterboom, toko mainan sampai restoran," katanya.
Saat ini, Ismail melabeli produksi replika robotnya dengan nama 'Transformers Gunungkidul'. Ismail tidak memasarkan produknya melalui online.
"Kebanyakan dari pesanan, karena saya pemasaran tidak melalui online. Kebanyakan hanya orang yang lewat depan rumah saya karena workshop saya di pinggir jalan dengan nama Transformers Gunungkidul dan ada di google maps," ujarnya.
Kirim ke Luar Negeri
Ismail menjelaskan bahan baku yang digunakan termasuk potongan besi. Sedangkan lainnya berupa cover atau body motor.
"Untuk satu robot memerlukan empat batang besi enam meteran, terus cover motor sekitar 150 biji," ujarnya.
"Satu unit replika robot memerlukan waktu dua pekan, dengan dimensi rata-rata tinggi replika robot tiga meter," imbuhnya.
Meski begitu, Ismail mengaku saat ini sudah memproduksi sekitar 500 replika robot. Di mana semua itu kebanyakan Ismail produksi sendiri.
"Dulu dibantu orang-orang tapi ternyata hasilnya kurang memuaskan, akhirnya tetap sendiri," katanya.
Ismail menyebut tidak hanya memproduksi replika robot namun bentuk tertentu sesuai pesanan. Sedangkan harga jualnya mencapai jutaan rupiah per unitnya.
"Satu unit sekitar Rp 8 juta dan paling jauh kirim ke Korea selain itu ke Malaysia juga, kalau Indonesia sudah ke luar DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta)," ucapnya.
Ismail mengungkapkan, bentuk replikanya macam-macam. Seperti halnya pesanan dari Korea berupa kepala kuda setinggi 4,5 meter dengan diameter sekitar 2 meter.
"Selanjutnya pernah juga dapat pesanan ikan lumba-lumba," ujarnya.
Dalam satu bulan Ismail mengaku mampu memproduksi beberapa unit replika robot.
"Biasanya dua bulan lima unit replika robot. Nah, ini kurang dari empat bulan kurang baru lima unit karena mau kirim ke Bangka Belitung juga," katanya.
Terlepas dari hal tersebut, Ismail juga mengaku sempat mengalami kendala dalam pemasaran replika robot. Ismail menyebut semua itu terkendala kondiai perkonomian.
"Sempat berhenti tiga tahun karena habis pandemi COVID-19. Apalagi produksi saya bukan barang pokok. Jadi ya menyesuaikan perekonomian, karena pembelinya yang perekonomiannya menengah ke atas," katanya.
Simak Video "Video: Gemasnya Robot Hewan Peliharaan Buatan Casio"
(aap/apl)