Harga Sembako Jogja Hari Ini 16 Februari 2025: Bawang Merah dan Putih Naik!

Harga Sembako Jogja Hari Ini 16 Februari 2025: Bawang Merah dan Putih Naik!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Minggu, 16 Feb 2025 13:17 WIB
Aneka Bawang
Aneka bawang merah dan putih. (Foto: KamranAydinov/Freepik)
Jogja -

Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 16 Februari 2025 di bawah ini.

Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.

Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 16 Februari 2025, bawang, baik bawang merah maupun putih sama-sama naik harga. Di sisi lain, gula konsumsi tercatat stabil. Informasi selengkapnya bisa detikers baca melalui daftar harga sembako Jogja 16 Februari 2025 berdasar data Bapanas berikut ini!

Daftar Harga Sembako Jogja 16 Februari 2025 Versi Bapanas

Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Minggu, 16 Februari 2025 pukul 12.11 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:

ADVERTISEMENT
  • Beras premium: Rp 14.000/kg
  • Beras medium: Rp 13.000/kg
  • Beras SPHP: Turun dari Rp 12.464 menjadi Rp 12.462/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 9.600/kg
  • Bawang merah: Naik dari Rp 28.857 menjadi Rp 29.286/kg
  • Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 39.000 menjadi Rp 39.813/kg
  • Cabai merah keriting: Naik dari Rp 43.286 menjadi Rp 45.000/kg
  • Cabai merah besar: Turun dari Rp 53.571 menjadi Rp 52.857/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 58.000 menjadi Rp 56.571/kg
  • Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
  • Daging ayam ras: Turun dari Rp 35.167 menjadi Rp 35.000/kg
  • Telur ayam ras: Naik dari Rp 26.389 menjadi Rp 27.000/kg
  • Gula konsumsi: Rp 17.900/kg
  • Minyak goreng kemasan: Naik dari Rp 18.850 menjadi Rp 19.050/liter
  • Minyak goreng curah: Naik dari Rp 17.583 menjadi Rp 17.667/liter
  • Minyakita: Naik dari Rp 17.125 menjadi Rp 17.167/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
  • Tepung terigu kemasan: Naik dari Rp 10.889 menjadi Rp 11.000/kg
  • Garam halus beryodium: Rp 11.667/kg
  • Ikan kembung: Turun dari Rp 37.500 menjadi Rp 37.333/kg
  • Ikan tongkol: Turun dari Rp 33.833 menjadi Rp 34.000/kg
  • Ikan bandeng: Naik dari Rp 41.333 menjadi Rp 41.500/kg

Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 15-16 Februari 2025. detikers yang ingin mengaksesnya secara mandiri dapat membuka via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Minggu, 16 Februari 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.




(sto/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads