Harga Sembako Jogja Hari Ini 10 Juni 2024: Cabai Rawit Rp 37.500 per Kilo

Harga Sembako Jogja Hari Ini 10 Juni 2024: Cabai Rawit Rp 37.500 per Kilo

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 10 Jun 2024 12:40 WIB
Pedagang menimbang cabai rawit di Pasar Besar Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (26/2/2024). Menurut pedagang, harga cabai di pasar tersebut mengalami kenaikan, seperti cabai keriting dari Rp60 ribu menjadi Rp90 ribu per kilogram dan cabai merah besar yang sebelumnya Rp60 menjadi Rp80 ribu per kilogram yang disebabkan kurangnya pasokan. ANTARA FOTO/Auliya Rahman/tom.
Ilustrasi harga sembako di Jogja hari ini, cabai rawit naik jadi Rp 37.500 (Foto: ANTARA FOTO/AULIYA RAHMAN)
Jogja -

Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 10 Juni 2024 berikut ini.

Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli berikut jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang, dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.

Simak selengkapnya daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Senin, 10 Juni 2024, di bawah ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Harga Sembako Jogja 10 Juni 2024 Versi Bapanas

Salah satu sumber untuk mengetahui harga sembako adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Adapun daftar harganya memakai hasil rata-rata dari lima wilayah kabupaten, yakni Kota Jogja, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.

Dirangkum dari situs resminya pada Senin (10/6/2024) jam 11.14 WIB, ini daftar harga sembako Jogja dari pedagang eceran:

ADVERTISEMENT
  • Beras premium: Rp 14.440,00/kg
  • Beras medium: Rp 12.700,00/kg
  • Kedelai biji kering impor: Rp 10.880,00/kg
  • Bawang merah: Rp 40.490,00/kg
  • Bawang putih bonggol: Rp 37.550,00/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 43.730,00/kg
  • Cabai rawit merah: Rp 34.230,00/kg
  • Daging sapi murni: Rp 136.820,00/kg
  • Daging ayam ras: Rp 34.140,00/kg
  • Telur ayam ras: Rp 27.240,00/kg
  • Gula konsumsi: Rp 17.080,00/kg
  • Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 15.830,00/liter
  • Minyak goreng curah: Rp 15.400,00/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 8.740,00/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 11.410,00/kg
  • Garam halus beryodium: Rp 11.210,00/kg
  • Ikan kembung: Rp 36.840,00/kg
  • Ikan tongkol: Rp 33.540,00/kg
  • Ikan bandeng: Rp 38.520,00/kg

Daftar Harga Sembako Jogja 7 Juni 2024 Versi PIHPS Nasional

PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam pembentukan angka inflasi.

Berdasar pantauan detikJogja pada Senin (10/6/2024), jam 12.04 WIB, beras kualitas bawah I, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah mengalami perubahan harga. Beras kualitas bawah I turun Rp 100 dari Rp 13.250,00 menjadi Rp 13.150,00 per kilogram.

Sementara itu, cabai merah keriting naik harga menjadi Rp 45.000,00 per kilogram dari sebelumnya dibanderol Rp 43.750,00. Terakhir, cabai rawit merah naik signifikan dari Rp 35.000,00 menjadi Rp 37.500,00 per kilogram.

Perlu dicatat bahwa data yang disajikan oleh PIHPS untuk wilayah Provinsi DIY diambil dari rata-rata harga Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, di bawah ini daftar harga sembako untuk pasar tradisional Jogja 7 Juni 2024:

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 46.250,00/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 48.750,00/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.150,00/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.250,00/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.750,00/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.000,00/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.150,00/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.250,00/kg
  • Cabai merah besar: Rp 48.750,00/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 45.000,00/kg
  • Cabai rawit hijau: Rp 41.250,00/kg
  • Cabai rawit merah: Rp 37.500,00/kg
  • Daging ayam ras segar: Rp 35.750,00/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000,00/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500,00/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 17.500,00/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 17.150,00/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 16.250,00/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 18.000,00/liter
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 17.750,00/liter
  • Telur ayam ras segar: Rp 28.000,00/kg

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah" karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, maka para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Hal ini dapat disebabkan oleh hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya dari petani, hingga cuaca yang buruk. Alhasil, barang yang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, maka harga sembako dapat makin naik. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Alhasil, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, maka harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, maka para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, maka harga cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini dapat membuat keduanya saling bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Senin, 10 Juni 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.




(cln/ams)

Hide Ads