Aliansi Jogja Memanggil Demo Tolak Pengesahan KUHAP

Aliansi Jogja Memanggil Demo Tolak Pengesahan KUHAP

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 21 Nov 2025 18:27 WIB
Aksi Aliansi Jogja Memanggil di kawasan Tugu Jogja, Jumat (21/11) sore.
Aksi Aliansi Jogja Memanggil di kawasan Tugu Jogja, Jumat (21/11) sore. Foto: Adji Ganda Rinepta/detikJogja.
Jogja -

Sejumlah massa yang mengatasnamakan diri Aliansi Jogja Memanggil menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Tugu Pal Putih Jogja sore ini. Mereka membawa dua isu dalam aksi ini, salah satunya yakni pengesahan Undang Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Diketahui, Rancangan KUHAP resmi disahkan dalam rapat paripurna DPR RI Selasa (18/11) lalu setelah kurang lebih 6 bulan pembahasan. KUHAP akan resmi berlaku mulai 2 Januari 2026.

Aliansi Jogja Memanggil menyoroti KUHAP yang dianggap melemahkan rakyat yang mengemukakan pendapatnya atau tuntutannya terhadap penguasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksi yang berpusat di depan Tugu Golong Gilig, massa membuka mimbar orasi dan bergantian berorasi. Berbagai sepanduk jumbo dipasang di beberapa sudut di simpang Tugu Jogja ini.

"Aksi ini kita merespons disahkannya RUU KUHAP, juga kita reminder pengangkatan Suharto sebagai pahlawan," jelas Humas Aliansi Jogja Memanggil, Gozi, Jumat (21/11/2025) sore.

ADVERTISEMENT

"Karena yang paling disengsarakan terhadap UU KUHAP ini ya temen-temen aktivis. Karena bersuara sedikit langsung bisa digeledah, ditangkap seenaknya tanpa prosedur yang jelas," sambungnya.

Aksi Aliansi Jogja Memanggil di kawasan Tugu Jogja, Jumat (21/11) sore.Aksi Aliansi Jogja Memanggil di kawasan Tugu Jogja, Jumat (21/11) sore. Foto: Adji Ganda Rinepta/detikJogja

Menurut Gozi, KUHAP ini akan semakin membungkam suara rakyat. Dia menyebut pemerintah bisa lebih semena-mena saat merespons rakyat yang bersuara.

"KUHAP ini disahkan sebenarnya bentuk legalitasnya saja, tapi sebenarnya prosedur penangkapan asal-asalan sudah dilakukan sebelum KUHAP," ujar dia.

Gozi menambahkan, aksi ini juga bertujuan untuk menjaga semangat demokrasi. Menurut dia, usai penangkapan massa aksi oleh aparat setelah unjuk rasa besar-besaran akhir Agustus lalu, gelombang aksi semakin melemah.

"Kami melihatnya gerakan di Jogja mulai padam semenjak aksi gede-gedean di Polda kemarin, setelah itu ketika banyak penangkapan, kita dilemahkan, akhirnya sedikit padam," ujar Gozi.

"Kami harap dengan adanya aksi dari Aliansi Jogja Memanggil ini tetap bisa menjaga api semangat perjuangan," pungkasnya.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads