Tanggal 17 November 2025 Memperingati Hari Apa? Ada 5 Momen Unik Ini!

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Senin, 17 Nov 2025 08:33 WIB
Ilustrasi Hari Mentega Nasional yang diperingati pada 17 November. Foto: iStock
Jogja -

Setiap tanggal dalam kalender membawa ceritanya sendiri, tak terkecuali tanggal 17 November 2025. Di berbagai belahan dunia, hari ini menjadi momen penting untuk mengenang peristiwa bersejarah yang mengubah dunia, salah satunya adalah Hari Prematuritas Sedunia. Namun, bukan hanya itu, ada beberapa perayaan penting lainnya yang membuat tanggal ini istimewa.

Keunikan tanggal ini juga tercermin dari perpaduan tiga sistem kalender yang berbeda. Dalam kalender Jawa, hari tersebut jatuh pada weton Senin Pon, 26 Jumadilawal 1959 (Dal). Sementara itu, dalam penanggalan Hijriah, hari yang sama bertepatan dengan 26 Jumadil Awal 1447 H.

Jadi, tanggal 17 November 2025 memperingati hari apa? Hari penting apa saja yang sebenarnya kita rayakan pada 17 November 2025? Yuk, simak daftarnya agar tidak ketinggalan momen spesial hari ini!

Tanggal 17 November 2025 Memperingati Hari Apa?

Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 17 November 2025 seperti Hari Prematuritas Sedunia hingga Hari Mentega Nasional. Mari cermati penjelasan lengkapnya!

1. Hari Prematuritas Sedunia

Setiap 17 November, dunia memperingati Hari Prematuritas Sedunia untuk meningkatkan kesadaran akan kelahiran bayi prematur dan tantangan yang dihadapi keluarga mereka. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari sepuluh bayi di dunia lahir terlalu cepat, atau sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Negara dengan angka kelahiran prematur tinggi antara lain India, Tiongkok, Nigeria, Pakistan, Indonesia, dan Amerika Serikat.

Hari ini menjadi ajang solidaritas bagi keluarga yang merawat bayi prematur. Banyak bayi yang lahir terlalu dini menghadapi risiko gangguan pernapasan, keterlambatan tumbuh kembang, gangguan penglihatan, hingga infeksi berulang. Beberapa rumah sakit menyalakan lampu berwarna ungu sebagai simbol dukungan bagi para pejuang kecil ini, sementara komunitas kesehatan menyelenggarakan kegiatan edukatif dan kampanye kesadaran publik.

Perawatan yang tepat menjadi kunci bagi bayi prematur untuk bertahan hidup. Rumah sakit di seluruh dunia mengajarkan metode kangaroo care, yaitu kontak kulit antara ibu dan bayi untuk menjaga kehangatan serta meningkatkan ikatan emosional. Aksi sederhana ini terbukti membantu pemulihan bayi dan memperkuat harapan bagi keluarga yang berjuang.

2. Hari Penyintas Kehilangan Akibat Bunuh Diri Internasional

Tanggal 17 November juga menjadi momen reflektif melalui peringatan Hari Penyintas Kehilangan Akibat Bunuh Diri Internasional. Peringatan ini memberi ruang bagi mereka yang kehilangan orang tercinta akibat bunuh diri untuk saling berbagi cerita dan menemukan dukungan emosional. Hari ini pertama kali diresmikan pada tahun 1999 atas prakarsa Senator Harry Reid di Amerika Serikat, yang juga mengalami kehilangan serupa dalam keluarganya.

Berbagai organisasi seperti American Foundation for Suicide Prevention menyelenggarakan acara di seluruh dunia. Pertemuan komunitas, sesi berbagi, dan kegiatan mengenang orang terkasih dilakukan agar para penyintas merasa tidak sendirian. Banyak yang menyalakan lilin atau membuat karya seni sebagai bentuk penghormatan bagi mereka yang telah pergi.

Selain itu, peringatan ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental. Melalui diskusi dan kampanye daring, masyarakat diajak memahami pentingnya empati, mendengarkan tanpa menghakimi, dan memberikan ruang aman bagi siapa pun yang tengah berjuang melawan tekanan hidup.

3. Hari Pelajar Internasional

Di tanggal yang sama, dunia pendidikan merayakan Hari Pelajar Internasional. Peringatan ini berakar dari peristiwa tragis tahun 1939 di Praha ketika mahasiswa Universitas Charles menentang pendudukan Nazi. Aksi tersebut berujung pada penangkapan ribuan mahasiswa dan eksekusi tanpa pengadilan terhadap sembilan di antaranya. Sejak saat itu, 17 November dikenang sebagai simbol perjuangan pelajar untuk kebebasan dan keadilan.

Hari Pelajar Internasional menjadi ajang untuk menegaskan kembali peran mahasiswa sebagai agen perubahan. Di berbagai negara, universitas menggelar kegiatan diskusi, pertunjukan budaya, dan aksi sosial yang menonjolkan semangat solidaritas antar pelajar dari berbagai latar belakang.

Mahasiswa juga memanfaatkan momen ini untuk mengangkat isu penting seperti kesetaraan pendidikan, kebebasan akademik, dan hak asasi manusia. Melalui media sosial dan kegiatan kampus, pesan persatuan dan semangat kritis para pelajar terus hidup lintas generasi.

4. Hari Mendaki Nasional

Bagi pencinta alam, 17 November dikenal sebagai Hari Mendaki Nasional atau National Hiking Day. Peringatan ini menjadi ajakan bagi masyarakat untuk menikmati alam melalui kegiatan mendaki dan berjalan di jalur-jalur alam terbuka. Aktivitas sederhana ini tidak hanya menyehatkan tubuh tetapi juga membantu meredakan stres dan menghubungkan manusia dengan alam.

Tradisi mendaki sudah berkembang sejak abad ke-19 ketika tokoh seperti John Muir memperjuangkan pembentukan taman nasional di Amerika Serikat. Berkat gagasannya, kegiatan berjalan di alam bebas menjadi simbol kebebasan dan penghargaan terhadap keindahan bumi. Hari Mendaki Nasional pun lahir untuk mengenang semangat para pelopor tersebut.

Masyarakat merayakannya dengan berbagai cara, mulai dari menjelajahi taman kota hingga mendaki gunung. Banyak komunitas lingkungan juga memanfaatkan hari ini untuk membersihkan jalur pendakian dan menanam pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian alam.

5. Hari Mentega Nasional

Masih di tanggal 17 November, ada juga perayaan unik yang disukai banyak orang yaitu Hari Mentega Nasional. Peringatan ini diciptakan oleh Dinner Bell Creamery pada tahun 2021 untuk menghormati bahan dapur yang sederhana namun istimewa. Mentega menjadi bagian penting dalam berbagai hidangan, dari roti panggang hingga kue yang menggoda selera.

Hari ini juga menjadi momen bagi masyarakat untuk mengapresiasi kerja keras para peternak susu dan pekerja industri pangan yang menghasilkan mentega berkualitas. Banyak orang merayakannya dengan membuat kue, mencoba resep baru, atau bahkan belajar membuat mentega sendiri di rumah.

Beberapa toko roti dan kafe juga ikut meramaikan dengan menu spesial bertema mentega. Aktivitas kecil seperti ini menjadi cara menyenangkan untuk merasakan hangatnya kebersamaan sambil menikmati cita rasa yang sudah akrab di lidah banyak orang.

Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 17 November 2025. Semoga bermanfaat, detikers!



Simak Video "Video Kemenkes Ungkap Gangguan Jiwa Penyebab Disabilitas Kedua di Indonesia"

(par/afn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork