Setiap tanggal dalam kalender menyimpan makna dan peringatan tertentu, termasuk hari ini 17 November 2025. Lantas, tanggal 17 November memperingati hari apa saja?
Di Indonesia tidak ada momen khusus yang dirayakan pada hari ini. Namun, setidaknya ada dua peringatan yang dirayakan di skala internasional yaitu Hari Prematur Sedunia dan Hari Pelajar International.
Selain itu, terdapat pula perayaan nasional di negara lainnya yang diperingati pada 17 November, yaitu Pekan Anti-Perundungan di Inggris Raya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, untuk mengetahui makna dan sejarah di balik masing-masing peringatan, berikut detikSulsel menyajikan ulasan lengkapnya yang dilansir dari laman National Today. Disimak, yuk!
Hari Prematur Sedunia
Setiap tanggal 17 November, dunia memperingati World Prematurity Day atau Hari Prematur Sedunia. Hari ini bertujuan untuk menunjukkan kepedulian kepada keluarga yang mengalami kecemasan akibat kelahiran prematur.
Selain itu, peringatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan jutaan anak yang lahir prematur setiap tahunnya dan tentang tantangan kesehatan yang mungkin mereka hadapi. Hari Prematur Sedunia pertama kali digagas oleh March of Dimes dan ditetapkan pada 17 November 2011.
Diketahui, bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami cerebral palsy, keterlambatan perkembangan, masalah pendengaran, dan gangguan penglihatan. Selain itu, kelahiran prematur menyumbang seperempat dari semua kematian neonatal (kematian bayi lahir hidup dalam 28 hari pertama setelah dilahirkan) di Amerika Serikat.
Meskipun begitu, banyak bayi prematur tumbuh menjadi individu yang sehat dan beberapa bahkan menjadi tokoh terkenal, seperti Winston Churchill dan Albert Einstein.
Hari Pelajar International
Selain itu, tanggal 17 November juga diperingati sebagai Hari Pelajar Internasional atau International Students' Day. pada hari ini, masyarakat global diajak untuk mengenang keberanian ribuan mahasiswa di Praha yang memperjuangkan hak atas pendidikan tinggi.
Pada 1939, pasukan Nazi menangkap dan mengeksekusi 9 pelajar yang menjadi massa aksi tanpa pengadilan. Mereka juga mengirim lebih dari 1.200 pelajar ke kamp konsentrasi dan banyak yang tidak selamat.
Peringatan ini berawal ketika Nazi menaklukkan wilayah Cekoslowakia pada tahun 1938. Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 1939, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Charles di Praha mengadakan demonstrasi untuk memperingati kemerdekaan Cekoslowakia.
Aksi demonstrasi itu dibubarkan secara brutal oleh Nazi yang mengakibatkan salah satu mahasiswa meninggal, yaitu Jan Opletal. Kematian Jan Opletal pun memicu ribuan mahasiswa lainnya melakukan demonstrasi anti-Nazi.
Sebagai balasan, Nazi menutup semua institusi pendidikan di Cekoslowakia. Tidak berhenti di situ, Nazi juga menangkap lebih dari 1.200 mahasiswa dan mengirimnya ke ke kamp konsentrasi. Kemudian pada 17 November 1939, Nazi kembali menangkap 9 massa aksi dan mengeksekusinya tanpa diadili.
Pada 17 November 1941, Hari Pelajar Internasional pertama kali diperingati di London untuk mengenang keberanian para aktivis mahasiswa selama penyerbuan Universitas Praha oleh Nazi. Di Republik Ceko dan Slovakia, hari ini menjadi hari libur resmi yang disebut "Struggle for Freedom and Democracy Day" atau "Hari Perjuangan untuk Kebebasan dan Demokrasi".
Pekan Anti-Perundungan di Inggris Raya
Pekan Anti-Perundungan atau Anti-Bullying Week diperingati setiap tahunnya pada minggu ketiga bulan November. Pada tahun 2025, peringatan ini berlangsung pada 17 hingga 21 November.
Pekan Anti-Perundungan bertujuan untuk mengurangi perundungan atau bullying dengan mendorong kebijakan nol toleransi dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua orang. Pekan Anti-Perundungan ini berawal dengan dibentuknya Anti-Bullying Alliance oleh National Children's Bureau (NCB) dan National Society for the Prevention of Cruelty (NSPCC) pada tahun 2002.
Tujuan dibentuknya aliansi tersebut untuk memberikan informasi tentang berbagai bentuk perundungan yang dialami oleh anak-anak dan remaja. Mereka berbagi praktik terbaik, serta mengadakan program nasional dan lokal untuk meningkatkan kesadaran akan dampak perundungan.
Kemudian pada 2004, Pekan Anti-Perundungan pertama kali diperingati secara nasional dan peringatan ini hadir dengan tema yang berbeda setiap tahunnya. Melansir laman resmi Anti-Bullying Alliance, tema yang diusung pada peringatan Pekan Anti-Perundungan atau Anti-Bullying Week 2025 adalah "Power for Good" atau "Kekuatan untuk Kebaikan".
Melalui tema ini, Anti-Bullying Alliance mengajak semua pihak untuk melakukan hal yang positif guna melawan bahaya dan penderitaan yang disebabkan oleh perundungan.
Demikianlah ulasan mengenai daftar peringatan yang dirayakan pada 17 November 2025. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(urw/urw)











































