Hari tanpa bayangan akan terjadi di Jogja pada hari ini, 13 Oktober 2025. Ini merupakan bagian dari peristiwa Kulminasi Utama II di Indonesia. Pada hari tersebut, posisi matahari akan tepat berada di atas kepala, membuat semua bayangan benda tegak lenyap seolah disapu sinar mentari.
Fenomena ini bukan sekadar keajaiban alam, tapi juga bukti betapa teraturnya pergerakan bumi dan matahari. Dalam satu tahun, kulminasi utama terjadi dua kali di Indonesia, seiring gerak semu tahunan matahari yang melintasi garis khatulistiwa. Tahun ini, warga Jogja berkesempatan menyaksikan langsung momen tanpa bayangan itu sekitar pukul 11.24 WIB, ketika sinar matahari menyorot tegak lurus ke permukaan bumi.
Kalau detikers ingin tahu bagaimana cara mengamati Hari Tanpa Bayangan dengan benar, catat waktunya dan siapkan tongkat atau botol di tempat terbuka. Yuk, lanjut baca untuk tahu mengapa fenomena ini bisa terjadi dan bagaimana kamu bisa ikut mengamatinya dari rumah atau sekolah!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin utamanya:
- Hari Tanpa Bayangan atau Kulminasi Utama II terjadi ketika matahari tepat berada di atas kepala pengamat.
- Di Jogja, fenomena ini akan terjadi pada 13 Oktober 2025 sekitar pukul 11.24 WIB.
- Masyarakat dapat mengamatinya secara langsung dengan cara sederhana di area terbuka tanpa alat khusus.
Apa Itu Hari Tanpa Bayangan?
Mengutip laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena hari tanpa bayangan atau yang disebut juga kulminasi utama terjadi ketika matahari berada tepat di atas kepala pengamat. Pada momen ini, bayangan benda tegak akan tampak menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Peristiwa ini sebenarnya adalah bagian dari gerak semu tahunan matahari, yakni perubahan posisi matahari yang terlihat dari bumi akibat kemiringan sumbu rotasi bumi terhadap bidang edarnya.
Saat kulminasi utama terjadi, posisi matahari berada di titik tertingginya di langit, atau disebut juga di titik zenit. Di Indonesia, fenomena ini menarik perhatian masyarakat karena bisa diamati langsung tanpa alat khusus. Cukup dengan berdiri di bawah sinar matahari tepat pada waktunya, kamu akan melihat tubuhmu seolah tak memiliki bayangan sama sekali.
Mengapa Bisa Terjadi?
Matahari tampak bergerak ke utara dan selatan sepanjang tahun, antara 23,5Β° LU hingga 23,5Β° LS. Pergerakan ini membuat matahari dua kali dalam setahun berada tepat di atas wilayah Indonesia yang terletak di sekitar garis khatulistiwa. Pada saat itulah, kulminasi utama terjadi di berbagai kota di Indonesia dengan waktu berbeda-beda.
Sebagai contoh, pada tahun 2025, matahari akan tepat berada di atas Kota Pontianak dua kali, yakni pada 20 Maret 2025 pukul 11.50 WIB dan 23 September 2025 pukul 11.35 WIB. Di hari lain, posisi puncak matahari terus bergeser, sehingga kota-kota lain pun akan mengalami momen serupa sesuai lintangnya masing-masing.
Jam Berapa Hari Tanpa Bayangan 13 Oktober 2025 di Jogja
Untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, kulminasi utama atau hari tanpa bayangan akan terjadi pada Senin, 13 Oktober 2025. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berikut waktu terjadinya fenomena tersebut di sejumlah kota di Provinsi DIY:
- Kota Jogja: 11.24.47 WIB
- Wates, Kabupaten Kulon Progo: 11.25.40 WIB
- Bantul: 11.24.56 WIB
- Sleman: 11.24.50 WIB
- Wonosari, Kabupaten Gunungkidul: 11.23.51 WIB
Pada waktu-waktu tersebut, detikers bisa mengamati secara langsung ketika bayangan benda tegak, seperti tiang, tongkat, atau tubuh sendiri, akan menghilang sesaat.
Cara Mengamati Hari Tanpa Bayangan
Mengamati fenomena ini sangat mudah dan bisa menjadi kegiatan menarik, terutama bagi pelajar dan pencinta sains. Dikutip dari laman Earth Lore, berikut langkah-langkah sederhana untuk menyaksikannya secara langsung:
- Tentukan tanggal dan waktu kulminasi utama di kotamu. Untuk Jogja dan sekitarnya, waktu terbaik adalah sekitar pukul 11.24 WIB pada 13 Oktober 2025.
- Pilih lokasi terbuka, seperti halaman sekolah, lapangan, atau teras rumah, yang bebas dari bayangan bangunan atau pepohonan.
- Siapkan benda tegak, misalnya tongkat, botol, atau tiang, lalu tancapkan lurus di tanah.
- Amati saat waktu puncak tiba. Kamu akan melihat bayangan benda tersebut mengecil hingga menghilang sama sekali.
Kegiatan ini bisa jadi pengalaman edukatif yang menyenangkan untuk memahami pergerakan bumi dan posisi matahari. Selain menambah wawasan, kamu juga bisa mendokumentasikannya sebagai momen langka yang hanya terjadi dua kali dalam setahun.
(par/apu)
Komentar Terbanyak
Berhenti di Lampu Merah, Mobil Sultan HB X Disalip Rombongan Pakai Patwal
Mahar Cek Rp 3 M Belum Bisa Cair, Mbah Tarman Ungkap Alasannya
Tagar #PatrickOut Meledak, Media Belanda Pertanyakan Nasib Kluivert di Timnas