Presiden Prabowo Subianto menceritakan dirinya menyerahkan 90.000 hektare lahan hutan tanaman industri di Aceh yang selama ini dikelolanya secara pribadi untuk perlindungan gajah. Menurut Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, konservasi gajah itu telah beroperasi.
"Saya sudah dua kali ke Takengon, Aceh. Jadi kita sudah dengan WWF, sudah membentuk PECI (Peusangan) Aceh, jadi ini sebuah inisiatif konservasi gajah di Aceh," kata Antoni saat ditemui wartawan di Kantor PP Muhammadiyah, Kota Jogja, Selasa (22/7/2025).
Antoni mengatakan, konservasi gajah itu sudah beroperasi. Bahkan sudah ada roadmap untuk mengatur agar gajah tidak masuk ke perkampungan saat mencari makanan.
"Sekarang sudah berjalan, terakhir kali ke sana sudah ada roadmap bagaimana Peci Aceh dijalankan. Termasuk cara mendapatkan makanan agar gajah tidak masuk ke perkampungan," ujarnya.
"Nanti saya update terus. Yang jelas sudah mulai beroperasi, seperti pengayaan pakan, menyediakan garam-garaman juga sudah dilakukan," sambung Antoni.
Prabowo Serahkan 90 Ribu Hektare Lahan untuk Gajah
Dilansir detikNews, Presiden Prabowo Subianto menceritakan dirinya menyerahkan 90.000 hektare lahan hutan tanaman industri (HTI) di Aceh yang selama ini dikelolanya secara pribadi untuk perlindungan gajah. Prabowo mengatakan langkah itu diambil setelah mendapat surat dari Raja Charles III.
"Suatu saat saya didatangi, dikirim utusan ke saya oleh kelompok pecinta atau konservasi alam, WWF. WWF ini pembinanya Raja Charles III, salah satu pembina dia. Utusan datang ke saya. Mereka tahu bahwa saya sebagai pengusaha, sebelum saya masuk politik saya pengusaha, saya punya HTI, konsesi HTI di Aceh dipercaya kepada saya cukup besar, itu 98.000 hektare di daerah Takengon, Aceh," kata Prabowo dalam pidatonya saat menutup Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Minggu (20/7/2025) malam.
Kelompok tersebut kemudian mengajukan permintaan agar sebagian dari lahan yang dikelola Prabowo digunakan untuk perlindungan gajah.
"Kemudian WWF ini bertanya, bersediakah saya memberi dari 98.000 hektare itu diserahkan kepada mereka untuk dikelola menjadi kawasan perlindungan gajah. Mereka minta 10.000 hektare. Datang utusan itu dan langsung saya tolak. Saya tidak setuju. Tidak akan saya kasih 10.000 hektare untuk kawasan gajah tersebut," kata Prabowo.
Namun, penolakan itu justru menjadi kejutan, karena bukan berarti Prabowo enggan membantu. Ia mengaku memberikan lebih banyak dari yang dimohonkan.
"Saya akan kasih 20.000 hektare. Jadi kaget mereka. Terus si utusan kembali ketemu mereka-mereka ini, aktivis WWF setelah menghadap saya. Dan dia ulangi saya punya, tadi, 'Presiden tolak. Nggak dikasih 10.000.' Kecewa mereka mukanya. 'Tapi dikasih 20.000', wah mereka cerah," ujar Prabowo.
Cerita ini rupanya sampai ke telinga Raja Charles III di Inggris. Ia kemudian menulis surat pribadi kepada Prabowo.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
(dil/apl)