7 Amalan Harian untuk Wanita Haid agar Hati Tenang dan Urusan Lancar

7 Amalan Harian untuk Wanita Haid agar Hati Tenang dan Urusan Lancar

Anindya Milagsita - detikJogja
Rabu, 18 Jun 2025 10:11 WIB
refernsi
Ilustrasi wanita berdoa. Foto: Wayhomestudio/Freepik
Jogja -

Meskipun tengah mengalami haid, bukan berarti wanita muslim tidak dapat melakukan amalan apa pun dalam kesehariannya. Sebaliknya, ada berbagai amalan harian untuk wanita haid yang bisa dikerjakan. Apa saja itu?

Mengenai kondisi haid yang dialami oleh wanita telah dijelaskan di dalam Al-Quran. Seperti diungkap dalam buku 'Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah' oleh Muhammad Syukron Maksum, di dalam Surat Al-Baqarah ayat 222 Allah SWT berfirman:

وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ ۝٢٢٢

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wa yas'alûnaka 'anil-maḫîdl, qul huwa adzan fa'tazilun-nisâ'a fil-maḫîdli wa lâ taqrabûhunna ḫattâ yath-hurn, fa idzâ tathahharna fa'tûhunna min ḫaitsu amarakumullâh, innallâha yuḫibbut-tawwâbîna wa yuḫibbul-mutathahhirîn.

Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, 'Itu adalah suatu kotoran.' Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci (habis masa haid). Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."

ADVERTISEMENT

Mengingat haid adalah sesuatu kotoran yang membuat seorang wanita sedang dalam keadaan berhadats besar, maka tak heran ada berbagai larangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya dalam mengerjakan ibadah tertentu. Misalnya saja mengerjakan sholat maupun berpuasa.

Situasi itulah yang membuat tidak sedikit wanita muslim bertanya-tanya, apakah ada amalan untuk dikerjakan wanita haid sehari-harinya? Sebagai salah satu acuan dalam mengetahui perkara tersebut, di dalam artikel ini akan disampaikan informasinya secara rinci. Simak berbagai amalan untuk wanita haid berikut ini.

7 Amalan Harian untuk Wanita Haid

Haid bukanlah penghalang bagi wanita muslim untuk mengerjakan sejumlah amalan baik. Oleh sebab itu, hendaknya mereka untuk tetap mengerjakan berbagai amalan meski dalam kondisi berhadats besar, tentunya dengan memperhatikan sesuai syariat Islam. Dihimpun dari buku 'Do'a dan Amalan Istimewa Ketika Datang Bulan' oleh Himatu Mardiah Rosana, 'Kitab Lengkap dan Praktis Fiqh Wanita' karya Abdul Syukur Al-Azizi, dan 'Perempuan Pilihan Surga (Renungan dan Tuntunan untuk Hidup Lebih Berarti)' karya Arum Faiza, berikut beberapa amalan yang dimaksud.

1. Dzikir

Wanita yang sedang haid tidak diperkenankan untuk menyentuh Al-Quran. Namun demikian, mereka diperbolehkan untuk tetap berdzikir menyebut asma Allah SWT. Dzikir yang dimaksud adalah tasbih, tahmid, istighfar, dan juga tahlil. Terkait dengan perintah berdzikir pada situasi apa pun telah disampaikan melalui firman Allah SWT di dalam Al-Quran.

Tepatnya di dalam Surat Al-Ahzab yang berisikan anjuran bagi orang-orang beriman untuk senantiasa menyebut nama Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ ۝٤١ وَّسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا ۝٤٢

Yâ ayyuhalladzîna âmanudzkurullâha dzikrang katsîrâ. Wa sabbiḫûhu bukrataw wa ashîlâ.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang."

2. Memperdalam Ilmu Agama

Selanjutnya, setiap muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu. Tak hanya bagi kaum muslim laki-laki, tapi juga perempuan. Oleh sebab itu, meski dalam kondisi haid, wanita muslim tetap dapat memperdalam ilmu. Tidak terkecuali ilmu agama yang bisa didapatkannya dengan berbagai cara. Baik itu dengan membaca buku atau mendengarkan kajian. Adapun perintah untuk memperdalam ilmu agama telah tertuang di dalam Al-Quran Surat Al-Mujadilah ayat 11:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ۝١١

Yâ ayyuhalladzîna âmanû idzâ qîla lakum tafassaḫû fil-majâlisi fafsaḫû yafsaḫillâhu lakum, wa idzâ qîlansyuzû fansyuzû yarfa'illâhulladzîna âmanû mingkum walladzîna ûtul-'ilma darajât, wallâhu bimâ ta'malûna khabîr.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu 'Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,' lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, 'Berdirilah,' (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan'."

3. Berbakti Kepada Orang Tua

Amalan harian untuk wanita haid lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan berbakti kepada orang tua. Sebagaimana yang telah diketahui, berbakti kepada kedua orang tua bisa dilakukan kapan saja. Termasuk saat seorang wanita tengah dalam kondisi haid. Amalan baik berupa bakti kepada orang tua juga telah disampaikan melalui firman Allah SWT di dalam Al-Quran. Tepatnya di dalam Surat Luqman ayat 14:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ ۝١٤

Wa washshainal-insâna biwâlidaîh, ḫamalat-hu ummuhû wahnan 'alâ wahniw wa fishâluhû fî 'âmaini anisykur lî wa liwâlidaîk, ilayyal-mashîr.

Artinya: "Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) 'Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.' Hanya kepada-Ku (kamu) kembali."

4. Bersedekah

Sebagai amalan sunnah yang sangat dianjurkan, sedekah dapat dilakukan kapan saja. Termasuk saat seorang wanita muslim tengah mengalami haid. Perintah untuk melakukan sedekah juga telah tertuang di sejumlah surat di dalam Al-Quran. Salah satunya di dalam Surat Al-Baqarah ayat 177 sebagaimana Allah SWT berfirman:

۞ لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْاۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْاۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ ۝١٧٧

Laisal-birra an tuwallû wujûhakum qibalal-masyriqi wal-maghribi wa lâkinnal-birra man âmana billâhi wal-yaumil-âkhiri wal-malâ'ikati wal-kitâbi wan-nabiyyîn, wa âtal-mâla 'alâ ḫubbihî dzawil-qurbâ wal-yatâmâ wal-masâkîna wabnas-sabîli was-sâ'ilîna wa fir-riqâb, wa aqâmash-shalâta wa âtaz-zakâh, wal-mûfûna bi'ahdihim idzâ 'âhadû, wash-shâbirîna fil-ba'sâ'i wadl-dlarrâ'i wa ḫînal-ba's, ulâ'ikalladzîna shadaqû, wa ulâ'ika humul-muttaqûn.

Artinya: "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."

5. Mengajak dalam Kebaikan

Kemudian ada juga amalan yang tidak terhalang meski seseorang tengah mengalami haid. Amalan yang dimaksud adalah mengajak orang lain dalam kebaikan. Terkait dengan hal ini, Allah SWT telah berfirman di dalam Surat Ali Imran 104:

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ۝١٠٤

Waltakum mingkum ummatuy yad'ûna ilal-khairi wa ya'murûna bil-ma'rûfi wa yan-hauna 'anil-mungkar, wa ulâ'ika humul-mufliḫûn.

Artinya: "Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung."

6. Mempererat Tali Silaturahim

Dalam ajaran Islam mempererat tali silaturahim merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan kepada siapa saja. Begitu pula untuk wanita yang sedang haid. Oleh karena itu, wanita muslim yang tengah mengalami haid bisa menjalin silaturahim kepada kerabat terdekatnya. Melalui sebuah hadits diriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahim." (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Membersihkan Diri

Meskipun tengah dalam kondisi berhadats besar, wanita muslim tetap bisa berusaha untuk membersihkan dirinya. Diharapkan dengan senantiasa membersihkan diri, tidak hanya sebagai usaha menjaga kebersihan diri saja, tetapi juga kebersihan sebagian dari iman.

Terkait kebersihan diri, terdapat salah satu riwayat yang menjelaskannya. Sebagaimana diriwayatkan dalam sabda Rasulullah SAW:

"Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu," (HR. Tirmidzi).

Doa Wanita Haid agar Hati Tenang dan Urusan Lancar

Tidak hanya mengerjakan amalan harian yang sebelumnya telah diuraikan, wanita haid juga bisa berdoa kepada Allah SWT agar diberikan ketenangan hati dan kelancaran dalam setiap urusan. Ada berbagai versi doa wanita haid yang bisa diamalkan. Dikutip dari buku 'La Tahzan untuk Wanita Haid' karya Ummu Azzam, berikut beberapa versi doa wanita haid yang bisa menjadi referensi bagi kaum muslim.

1. Doa Hari Pertama Haid

الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهُ

Alhamdulillahi 'alaa kulli halin wa-astaghfirullah

Artinya: "Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah."

2. Doa Selama Haid

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

Rabbij'al muqiimash shalaati waming dzurriyyatii rabbanaa wataqabbal du'aa`

Artinya: "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."

3. Doa Saat Mengalami Premenstrual Syndrome (PMS)

اَللَّهُمَّ أَذْهِبِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ وَاشْفِ فَأَنْتَ الشَّافِي لا شِفَاء إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

Allaahumma adzhibil ba`sa rabban naasi wasyfi fa-antasy syaafii laa syiffaa`an illaa syifaa`uka syifaa`an laa yughaadiru saqama

Artinya: "Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit, dan sembuhkanlah, Engkau adalah Pemberi kesembuhan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit." (HR Tirmidzi)

Demikian tadi berbagai amalan untuk wanita haid lengkap dengan doa agar hati diberi ketenangan dan urusan senantiasa dilancarkan. Semoga membantu.




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads