Respons AS dan China soal Perang Israel Vs Iran

Internasional

Respons AS dan China soal Perang Israel Vs Iran

Tim detikcom - detikJogja
Senin, 16 Jun 2025 09:58 WIB
Langit di atas Tamra, kota kecil di Israel utara, mendadak memerah. Sebuah rudal yang diluncurkan dari Iran menghantam langsung ke kawasan permukiman, meninggalkan jejak kehancuran di tengah pemukiman padat penduduk. REUTERS/Ammar Awad
Tamra Terkoyak! Rudal Iran Hantam Permukiman Warga Israel. Foto: REUTERS/Ammar Awad
Jogja -

Sejumlah negara, khususnya China dan Amerika Serikat, turut berkomentar terkait perang Israel dan Iran yang memanas. Berdasarkan catatan detikcom, Senin (16/6/2025), eskalasi konflik antara Israel dan Iran telah memasuki hari ketiga.

Dilansir detikNews, konflik Israel dan Iran diawali dengan gelombang serangan besar-besaran Tel Aviv terhadap lebih dari 200 target nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran pada Jumat (13/6) pagi. Teheran pun membalas dengan rentetan serangan drone dan rudal yang menargetkan wilayah Israel pada Jumat (13/6) malam dan Sabtu (14/6) pagi.

Angkatan Udara Israel pun merespons pada Sabtu (14/6) dini hari. Militer Israel melancarkan rentetan serangan menargetkan pertahanan udara Iran, termasuk lokasi-lokasi peluncur rudal, untuk melumpuhkan kemampuan militer negara tersebut. Korban berjatuhan dari kedua pihak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China Kutuk Israel Pelanggar Kedaulatan Iran

Pemerintah China mengutuk serangan rudal militer Israel ke kota Teheran.

"Tiongkok mengutuk pelanggaran Israel terhadap kedaulatan, keamanan, dan integritas teritorial Iran dan menentang meningkatnya konflik dan meluasnya bentrokan," kata Utusan China untuk PBB, Fu Cong, dilansir CNN, Sabtu (14/6).

ADVERTISEMENT

Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Jumat (13/6).

"Kami mendesak Israel untuk segera menghentikan semua tindakan militer yang berisiko untuk menghindari eskalasi ketegangan lebih lanjut," ujar dia.

China Dukung Iran Jaga Kedaulatan

China melalui Menteri Luar Negeri Wang Yi juga menelepon Menteri Luar Negeri pihak Israel dan Iran. Dilansir Aljazeera, Minggu (15/6), dalam panggilan teleponnya dengan Menlu Israel, Gideon Saar, Wang mengatakan China menentang pelanggaran hukum internasional oleh Israel dengan menyerang Iran dengan kekerasan.

Wang Yi menyebut serangan itu terjadi ketika masyarakat internasional masih mencari solusi politik untuk masalah nuklir Iran. Dia menyerukan agar diplomasi didahulukan untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran.

Wang Yi juga menelpon Menlu Iran Abbas Araghchi. Wang mengatakan bahwa China mengutuk "pelanggaran Israel terhadap kedaulatan, keamanan, dan integritas teritorial Iran" dan menentang "serangan brutal" yang menargetkan pejabat Iran.

Ia juga mengatakan bahwa China mendukung Iran dalam menjaga kedaulatannya dan mengecam serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran. Dia mengatakan bahwa serangan itu "menciptakan preseden berbahaya yang dapat menimbulkan konsekuensi bencana".

Amerika Serikat Minta Perang Dihentikan

Sementara itu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendapat telepon dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam pembicaraan itu, kata Trump, dirinya dan Putin sepakat perang Israel dan Iran harus diakhiri.

Dilansir kantor berita AFP, Minggu (15/6), mulanya Trump mengatakan Putin meneleponnya untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Setelah itu, Putin membahas mengenai perang Israel dengan Iran.

"Dia merasa, seperti saya, perang antara Israel dan Iran ini harus diakhiri, dan saya sudah menjelaskan bahwa perangnya juga harus diakhiri," kata Trump di Truth Social, merujuk pada invasi Rusia ke Ukraina.

Trump Tegaskan Amerika Serikat Tak Terlibat

Donald Trump juga meminta agar AS tak dilibatkan dalam serangan Israel terhadap Iran.

Dilansir CNN, Minggu (15/6), Trump mengatakan AS "tidak ada hubungannya dengan serangan terhadap Iran, malam ini" dalam sebuah posting di platform media sosialnya Truth Social Minggu (15/6) pagi. Dia mengeluarkan peringatan kepada Teheran agar tidak melibatkan negaranya dalam konflik tersebut.

"Jika kita diserang dengan cara apa pun, bentuk atau wujud apa pun oleh Iran, kekuatan penuh dan kekuatan Angkatan Bersenjata AS akan menyerang Anda pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya," kata Trump.

"Namun, kita dapat dengan mudah mencapai kesepakatan antara Iran dan Israel, dan mengakhiri konflik berdarah ini," sambungnya.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads