Warga Sambat Cium Bau Busuk, Reaktor di TPST Sendangsari Dikebut

Panewu Kapanewon Minggir, Sleman, Djoko Muljanto, mengakui saat ini bau tak sedap masih tercium dari TPST Sendangsari. Dia menyebut intensitasnya sudah jauh berkurang setelah adanya reaktor pengendali bau.

Djoko menuturkan progres pemasangan alat reaktor pengendali bau saat ini belum rampung. Saat ini masih di tahap penyambungan alat reaktor dengan blower dan duchting blower.

"Saat saya cek Sabtu (1/2) kemarin pemasangan blower dan duchting sudah 85 persen. Akan dilanjutkan digabung dengan reaktor pengendali bau agar kinerjanya optimal," jelas Djoko saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (4/2/2025).

Djoko menuturkan bau yang muncul sejatinya bukan berasal dari pengolahan sampah. Bau tak sedap berasal dari sampah yang baru masuk ke TPST Sendangsari, tepatnya sampah yang dikirim dari kapanewon lainnya.

Djoko pun menyoroti kondisi sampah yang datang dalam kondisi basah sehingga berbau. Bau menyengat itu menyeruak hingga ke permukiman warga.

"Jadi bau itu tidak sepanjang hari. Muncul saat truk armada sampah dari Depok dan Kalasan datang. Sampahnya ini tidak sepenuhnya kering sehingga memunculkan bau tak sedap," katanya.

Dia menerangkan saat ini para pekerja masih menghubungkan sejumlah alat, terutama blower, duchting blower dengan reaktor pengendali bau. Pemasangan berada di sisi dalam maupun selatan bangunan TPST Sendangsari.

"Kalau kapan (beroperasi optimal), belum tahu pastinya, tapi kalau proses sudah 85 persen sekarang. Selain reaktor juga sudah dipasang volding gate, sehingga bau tidak langsung berhembus keluar bangunan TPST," ujarnya.

Terkait untuk keluhan warga soal bau, Djoko tidak mempermasalahkan. Menurutnya, justru menjadi suara aspirasi bagi pengelola dan instansi terkait agar operasional TPST optimal dan tidak berdampak negatif bagi warga.

Dia juga menyebut perbaikan terus dilakukan secara bertahap. Sejatinya, TPST Sendangsari belum diresmikan secara formal. Adapun operasional dimulai dengan kondisi alat yang belum sepenuhnya lengkap.

"Untuk keluhan warga monggo saja, kami tampung dan segera direspon DLH. Secara formal TPST sebenarnya juga belum diresmikan, namun langsung operasional sambil penyempurnaan alat secara bertahap," katanya.