Trauma, Warga Kampung di Bulukumba Pindah Usai Kasus Pembunuhan Terungkap

Regional

Trauma, Warga Kampung di Bulukumba Pindah Usai Kasus Pembunuhan Terungkap

Nur Hidayat Said - detikJogja
Senin, 23 Des 2024 19:22 WIB
Polisi evakuasi mayat korban pembunuhan di Bulukumba. Dokumen Istimewa
Foto: Polisi evakuasi mayat korban pembunuhan di Bulukumba. (Dokumen Istimewa)
Jogja -

Sebuah kampung di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), mulai ditinggal para penghuninya buntut kasus pembunuhan yang terjadi di sana. Warga disebut pergi karena trauma.

Kepala Desa Polewali, Ambo Cenning menyebut warga trauma karena kasus pembunuhan itu sangat sadis.

"Iya, sudah kosong di sana itu. Masyarakat di sana tidak bisa menerima. Karena itu, sadis sekali caranya membunuh. Iya, (warga) trauma," ujarnya, Senin (23/12/2024), dilansir dari detikSulsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kampung yang dimaksud ialah Kampung Boromanempa. Kampung itu dihuni oleh transmigran asal Pulau Jawa.

"Borongmanempa nama kampungnya itu, dusunnya Dusun Ponci. Transmigrasi semua itu. Di Dusun Ponci itu memang ada kampung Jawa di situ. Ada lokasi di situ satu kebun dibeli," katanya.

ADVERTISEMENT

"Kalau tidak salah dulu itu lebih 20 KK, tapi sekarang (sebelum ditinggal warga) mungkin 10 KK lebih," tuturnya.

Dia menyebut, warga secara bertahap mulai meninggalkan kampung tersebut setelah kasus pembunuhan terhadap Farkhan Marozi (47) terungkap. Saat ini, kampung tersebut sudah tak berpenghuni.

Beberapa warga disebut pindah ke daerah lain di Bulukumba, ada juga beberapa lainnya yang hanya pindah kampung.

"(Kampung ditinggal warga) saat sudah ketahuan bahwa ada kasus pembunuhan di situ. Tidak (langsung pergi semuanya). Ada yang jual apa-apanya. Iya (jual rumahnya)," bebernya.

Diketahui, warga Bulukumba sempat dibuat geger dengan kasus pembunuhan terhadap Farkhan Marozi. Pelaku berhasil menutupi kasus itu selama dua bulan.

"Jadi, kejadian pembunuhannya 2 bulan lalu," ujar Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Aris Satrio saat dihubungi detikSulsel, Senin (9/12).

Aris mengungkapkan, korban Farkhan dibunuh di halaman rumahnya, Selasa (8/10) lalu. Korban diduga dibunuh oleh enam rekan bisnisnya. Baik pelaku dan korban merupakan tetangga dan sama-sama perantau asal Jawa.

Setelah menghabisi nyawa korban, para pelaku kemudian menggali sebuah lubang. Selanjutnya, mayat korban dibuang ke dalamnya alias dikubur secara tidak layak.

"Korban dipukul pakai balok," kata Aris.




(afn/apu)

Hide Ads