Buru Gerombolan Pelempar Botol Miras di SMPN 1 Kasihan, Polisi Cek CCTV

Bantul -

Kepolisian memburu gerombolan berseragam sekolah pelempar botol minuman keras (miras) dan kaleng cat semprot ke SMP Negeri (SMPN) 1 Kasihan, Bantul. Polisi telah melakukan olah TKP dan memeriksa CCTV.

"Anggota Polsek Kasihan sudah mendatangi TKP, meminta keterangan saksi hingga melakukan pemeriksaan CCTV di sekitar lokasi kejadian," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry kepada wartawan, Kamis (6/6/2024).

Peristiwa pelemparan itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB tadi. Saat itu satpam SMPN 1 Kasihan menyeberangkan murid yang pulang sekolah. Selanjutnya, ketika berada di depan pos satpam, ia mendengar suara teriakan dari luar sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat saksi di depan pos satpam sekolah tiba-tiba mendengar suara teriakan dari arah timur. Selain itu terlihat rombongan lima motor yang masing-masing dikendarai secara berboncengan," kata Jeffry.

Rombongan yang mengenakan seragam mirip seragam sekolah jenjang menengah atas dan dicoret-coret ini melaju dari arah timur ke barat. Rombongan tersebut kemudian melakukan pelemparan ke SMPN 1 Kasihan.

"Dan di saat yang bersamaan rombongan tersebut melemparkan sesuatu ke arah sekolah yang mengenai tembok depan sekolah. Selanjutnya rombongan itu pergi ke arah barat," ujarnya.

Benda yang dilemparkan rombongan itu adalah botol miras dan kaleng cat semprot.

"Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Berdasarkan keterangan saksi, ditemukan pecahan botol bir, topi miring, dan kaleng pilok (cat semprot)," ungkap Jeffry.

Polisi belum bisa memastikan apakah pelemparan tersebut berhubungan dengan kasus pengeroyokan satpam SMPN 1 Kasihan sebelumnya.

"Kalau kejadian di SMPN 1 Kasihan tadi berhubungan dengan kasus pengeroyokan satpam masih didalami," ujarnya.

Untuk diketahui, sebelumnya terjadi penyerangan di SMPN 1 Kasihan, Bantul, oleh gerombolan berseragam sekolah, Kamis (30/5) siang. Saat itu seorang satpam SMPN 1 Kasihan dikeroyok hingga mengalami luka.

Polisi turun tangan dan telah menetapkan satu orang sebagai tersangka yakni remaja putus sekolah berinisial AAA (15) warga Mlati, Sleman.