Nenek Viral Sembur Turis di Malioboro Pernah Diamankan 2022 tapi Ngeyel

Camp Assessment Dinsos DIY. Foto diambil Senin (3/6/2024). — Camp Assessment Dinsos DIY tempat nenek viral sembur wisatawan di Malioboro dirawat sementara (Foto: Adji G Rinepta/detikJogja)

Jogja -

Nenek pengemis yang viral marah-marah dan menyembur asap rokok ke arah wisatawan di Malioboro ternyata pernah diamankan pada 2022 silam. Namun, nenek itu ngeyel dan balik lagi ke jalan.

Kepala Dinsos DIY Endang Patmintarsih menjelaskan saat ini pihaknya masih mengasesmen data nenek tersebut. Diketahui, nenek bernama Hastuti itu ternyata sudah dua kali dievakuasi ke Camp Assesment Dinsos DIY.

"Tanggal 31 Mei hari Jumat itu ada penyerahan dari Satpol PP Kota Jogja. Jadi si ibu namanya Hastuti usia 75 asal Magelang. Nah itu baru kita asesmen, kan baru masuk," jelas Endang saat dihubungi detikJogja, Senin (3/6/2024).

"Ternyata dari data yang ada di kami, dia sudah pernah masuk di Camp Assessment tahun 2022, dan kita sudah referral, kita kembalikan ke keluarga di Magelang. Ternyata dia kembali lagi ke jalan," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asesmen data ini, lanjut Endang, diperlukan untuk mengambil tindakan selanjutnya. Menurutnya, nenek Hastuti akan tetap di Camp Assesment Dinsos DIY selama sekitar tiga bulan sambil menunggu asesmen data selesai.

"Kita baru asesmen sambil cari masukan-masukan lagi. Kemudian kita nanti respons kasus dengan beberapa pihak. Hasilnya kita akan case conference (CC) sesuai dengan permasalahannya," jelasnya.

Endang menyebut pihaknya belum menghubungi keluarga nenek Hastuti. Dari hasil pemeriksaan sementara, yang bersangkutan tidak memiliki indikasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

"Belum (menghubungi keluarga), jadi kita baru cek data. Nantinya kita lakukan CC itu ada psikolog, dokter, iya pasti (menghubungi keluarga)," jelas Endang.

Endang menerangkan setelah proses asesmen ini pihaknya bakal menghubungi keluarga Hastuti di Magelang. Nantinya, jika keluarga menyatakan siap bertanggung jawab maka yang bersangkutan bakal diserahkan ke Dinsos Jateng.

"Saya nanti akan komunikasi dengan (Dinsos) Jawa Tengah tentunya. Kalau memang keluarga sudah tidak mau bertanggung jawab ya harus masuk panti. Kita akan rujuk ke pantinya Jawa Tengah, supaya tidak di jalan," pungkasnya.