Truk Muatan Makanan Ringan Terguling di Imogiri, Sopir Tewas

Bantul -

Truk bermuatan makanan ringan terguling di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Akibatnya, sopir meninggal dunia setibanya di rumah sakit.

Kejadian bermula saat truk boks warna hijau bernomor polisi B 9305 UXU yang dikemudikan Nofal Aditia (31) melaju dari arah Dlingo menuju Imogiri sekitar pukul 16.00 WIB tadi. Akan tetapi, sopir yang merupakan warga Jakarta Utara ini diduga tidak hafal medan.

"Jadi truk muatan makanan ringan ini melaju dari atas ke bawah. Karena baru pertama kali jadi sopir tidak tahu kalau di kawasan Bukit Bego jalannya menurun terus, terus kata kenek tadi masuknya (gigi) tiga terus los," kata Kapolsek Imogiri Kompol Suharno saat ditemui di Polsek Imogiri, Bantul, Rabu (18/10/2023) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alhasil, sopir kehilangan kendali dan membanting setir ke kanan. Selanjutnya, truk terguling hingga melintang di tengah Jalan Imogiri-Mangunan.

"Sopir tidak bisa menguasai setir terus karena membanting ke kanan ban depan masuk ke selokan dan truk terbalik dengan posisi truk menghadap ke atas," ujarnya.

Di saat bersamaan, kata Nugroho, melaju motor bernomor polisi AB 3886 QK yang dikemudikan Bagas Nugroho (19), warga Mangunan, Dlingo, Bantul dari arah Imogiri menuju Dlingo. Nahas, Bagas berbenturan dengan truk yang terguling itu

"Dari arah berlawanan melaju motor dan kena truk itu. Untuk pemotor mengalami luka sedang," ucapnya.

Suharno melanjutkan truk mengalami kerusakan pada bagian bodi depan. Sedangkan untuk kernet mengalami luka ringan.

"Untuk sopir lukanya agak parah pada bagian kepala. Tadi saat di rumah sakit masih bisa angkat tangan sambil bilang, 'ya pak, ya pak' gitu dan setelah itu pingsan. Nah, tadi dari informasi terakhir ternyata sopir meninggal dunia di rumah sakit," terangnya.

Berkaca dari kejadian tersebut, Suharno mengimbau masyarakat khususnya pengendara kendaraan bermotor untuk meningkatkan kehati-hatiannya saat berkendara. Apabila tidak hafal medan, Suharno menyarankan untuk mencari jalur lainnya.