Waduk Sermo Surut, Makam Kuno Prajurit Diponegoro Kembali Terlihat

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Senin, 09 Okt 2023 14:17 WIB
Potret kompleks makam kuno di Waduk Sermo Kulon Progo yang terlihat saat kemarau. (Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja)
Kulon Progo -

Debit air di Waduk Sermo, Kabupaten Kulon Progo, mengalami penurunan selama musim kemarau. Eks tempat pemakaman umum (TPU) di tengah waduk yang semula tertutup air pun kembali terlihat.

Bekas TPU itu terletak di area Waduk Sermo wilayah Dusun Sermo Tengah, Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap, Kulon Progo. Persisnya di dalam kawasan Objek Wisata Taman Nggudhang atau lebih dikenal dengan Taman Bambu Air Sermo.

Pantauan detikJogja di lokasi siang ini, terlihat jelas sejumlah batu nisan di bekas TPU tersebut. Padahal TPU yang berjarak sekitar 100 meter dari Taman Nggudhang ini sebelumnya tergenang air dengan kedalaman hingga 2 meter.

"Biasanya ini tertutup air mas dengan kedalaman sampai 2 meter. Tapi berhubung sekarang sedang kemarau panjang jadinya air surut dan bekas makam kembali terlihat. Mulai kelihatan sejak Juli lalu," ujar pengelola Taman Nggudhang, Samirin saat ditemui di lokasi, Senin (9/10/2023).

Samirin menyebut usia kompleks makam itu sudah tua. Menurutnya, sejak era penjajahan Belanda bahkan sudah ada.

"Wah itu (kompleks makam) udah tua banget mas, saat saya masih kecil udah ada. Kalau kata orang tua dulu, makam ini usianya udah berabad-abad, sejak zaman penjajahan Belanda," Samirin.

Samirin menuturkan TPU ini bernama Makam Nggudhang, tapi lebih dikenal dengan sebutan Makam Jambu Mangli. Nama ini merujuk dari tokoh Jambu Mangli yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai prajurit Keraton Jogja pengikut Pangeran Diponegoro.

"Kondangnya (terkenal) itu Makam Jambu Mangli mas. Karena ada tokoh namanya Jambu Mangli yang dimakamkan di situ. Nah tokoh ini dipercaya sebagai pengikut pasukan Diponegoro," jelasnya.

Di area pemakaman ini, lanjut Samirin, juga terdapat tokoh bernama Ki Sermo Joyo. Warga meyakini bahwa Ki Sermo Joyo merupakan leluhur warga Sermo sehingga jadi cikal bakal lahirnya daerah Sermo.

"Terus ada namanya Mbah Ki Sermo Joyo di situ mas. Ini leluhur kami, yang jadi asal muasal penamaan Sermo," tuturnya.

Kompleks makam kuno di Waduk Sermo Kulon Progo terlihat saat kemarau. Salah satunya eks makam prajurit Pangeran Diponegoro, Jambu Mangli. Foto diunggah Senin (9/10/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Selain dua sosok tersebut, masih terdapat ratusan jasad lain yang dimakamkan di eks TPU Jambu Mangli. Samirin menyebut makam ini menjadi area pemakaman terluas dan terbesar dari seluruh eks TPU yang terdampak pembangunan Waduk Sermo.

"Sebenarnya total bekas makam di sini ada tujuh mas, tapi dari jumlah itu hanya Makam Jambu Mangli yang terbesar sehingga ketika waduk ini surut kita bisa melihat sisa-sisa area makam," jelasnya.

Dia menyebut meski pernah menjadi kompleks permakaman terluas, namun seluruh jenazah yang ada di makam itu sudah dipindahkan. Hal ini dilakukan saat adanya rencana pembangunan waduk.

"Namun jenazah yang ada di makam itu sudah dipindahkan semua sesuai permintaan ahli waris sebelum proses pembangunan waduk dulu. Untuk yang Jambu Mangli dipindah di Makam Watu Gede, Dusun Bibis, Hargowilis," imbuh Samirin.

Sementara itu, Pengawas Bendungan Sermo, Novika Prabowo mengatakan bahwa efek kemarau telah membuat debit air di Waduk Sermo menurun. Berdasarkan pendataan pihaknya penurunan debit air mencapai tujuh meter.

"Sejauh ini penurunannya sekitar 7 meter," ujarnya.

Selengkapnya tentang Waduk Sermo di halaman selanjutnya.




(ams/ahr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork