Kenapa Suhu Jogja Dingin? Begini Penjelasan BMKG DIY

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 21 Jul 2023 13:58 WIB
Kenapa Suhu Jogja Dingin? Begini Penjelasan BMKG DIY (Foto Ilustrasi dingin: iStock)
Jogja -

Belakangan ini suhu di Jogja terasa dingin hingga menyentuh 19,4 derajat Celcius. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap sejumlah alasan suhu Jogja dingin. Apa saja?

"Untuk suhu minimum harian dalam lima hari terakhir di wilayah DIY, khususnya di wilayah Kota Jogja dan area Bandara YIA yang terpantau itu mencapai 19° Celcius saat dini hari dari normalnya 25° Celcius. Sementara untuk di wilayah Sleman dan Kulon Progo sisi utara atau wilayah pegunungan bisa lebih dingin dari itu, mungkin bisa sampai 17-18° Celcius," ujar Analis Cuaca Stasiun Meteorologi Yogyakarta, M.Nurhadi seperti dilansir detikJateng, Jumat (21/7/2023).

"Kemudian di wilayah Ponjong (Gunungkidul) sama Pakem (Sleman) itu bisa sampai 16° Celcius," sambungnya.

Nurhadi menjelaskan suhu Jogja dingin ini juga terjadi karena adanya pergerakan angin monsun dari Benua Australia menuju Benua Asia. Hal ini membuat suhu dinginnya melewati Indonesia.

"Di benua Australia sendiri sekarang sedang musim dingin. Jadi masa udara dingin yang kering tersebut (angin monsun) bergerak ke Benua Asia dan melewati wilayah Indonesia. Nah pada saat itu suhu dinginnya melewati wilayah Indonesia juga, jadi suhu minimum di wilayah DIY umumnya Pulau Jawa bisa lebih dingin dari kondisi normalnya," jelasnya.

Faktor lainnya, karena cuaca di Jogja dan sekitarnya yang selalu cerah tak berawan bahkan saat malam hari. Ketiadaan awan ini mengakibatkan radiasi yang dipancarkan bumi langsung terlepas menuju ke atmosfer.

"Hal ini juga disebabkan oleh kondisi cuaca di wilayah DIY sejak lima terakhir cenderung cerah terutama saat dini hari, di mana di waktu-waktu itu mencapai suhu minimun. Karena cerah, sehingga radiasi bumi yang dipancarkan bumi pada malam hari itu langsung terlepas ke atmosfer. Nah, biasanya kan kalau lagi mendung itu banyak awan, sehingga radiasi bumi busa tertahan awan, jadi suhu biasanya lebih hangat," urainya.

Nurhadi mengatakan pemicu selanjutnya yakni kecepatan angin penghantar seruak dingin di wilayah DIY cenderung lebih rendah dari biasanya. Alhasil, suhu dingin tertahan di satu wilayah sehingga membuat suhu di wilayah itu mengalami penurunan.

"Selain itu pada dini hari cenderung kecepatan angin rendah. Beda kalau siang hari kan cenderung agak kencang," ujarnya.




(ams/sip)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork