Di jantung tapal kuda Jawa Timur, menjulang megah kompleks Pegunungan Hyang-Argopuro, gugusan gunung purba yang diselimuti legenda dan sejarah panjang. Di lerengnya yang sejuk, pada ketinggian ideal, tumbuh subur salah satu permata komoditas Indonesia yang paling dicari, yaitu Kopi Arabika Argopuro.
Kopi Arabika Argopuro bukan sekadar minuman, melainkan cerminan kekayaan tanah vulkanis, kearifan petani, dan proses pengolahan yang teliti, menghasilkan jejak rasa unik yang kini menembus pasar global. Untuk mengetahui kopi legenda ini, mari simak penjelasan di bawah ini.
Warisan Iklim dan Tanah Vulkanis
Kopi Arabika Argopuro dibudidayakan di beberapa kabupaten yang mengelilingi gugusan Gunung Argopuro, termasuk Bondowoso, Jember, dan Situbondo. Kawasan ini dikenal dengan topografi yang mendukung, berada pada ketinggian antara 1.200 hingga 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketinggian ini sangat krusial bagi jenis Arabika, memungkinkan biji kopi tumbuh lebih lambat, mengumpulkan kadar gula yang lebih tinggi, dan mengembangkan kompleksitas rasa yang kaya.
Ilustrasi tanaman kopi Foto: Getty Images/iStockphoto/ideation90 |
Kelebihan utama kopi ini terletak pada kondisi geografisnya. Tanah di lereng Argopuro didominasi tanah vulkanis yang subur dan kaya mineral, sementara iklimnya cenderung sejuk dengan curah hujan yang memadai.
Para petani sering menanam kopi Arabika di bawah pohon penaung, seperti pinus atau tanaman buah-buahan, meniru ekosistem hutan alami (agroforestry). Teknik budidaya ini tidak hanya menjaga kesuburan tanah, tetapi menghasilkan biji kopi dengan karakter rasa yang unik.
Karakteristik Rasa
Kopi Arabika Argopuro dikenal dalam dunia specialty coffee karena profil rasanya yang seimbang dan kompleks. Secara keseluruhan, kopi ini menawarkan pengalaman cita rasa yang seimbang dan menyegarkan.
Tingkat keasamannya (acidity) berada pada rentang medium hingga medium-high, seringkali menampilkan profil yang cerah dan hidup, menyerupai buah-buahan sitrus atau apel hijau.
Ilustrasi Kopi Arabika Foto: ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA |
Sementara itu, kekentalannya (body) tergolong medium dan smooth, memberikan sensasi yang bersih, ringan, dan menyenangkan di lidah. Pada aspek rasa (tasting notes), kopi ini didominasi oleh nuansa fruity dan floral yang kaya.
Profilnya dapat mencakup sentuhan nanas, markisa (passion fruit), black plum, stone fruit, hingga white chocolate, bergantung pada proses pengolahannya. Aroma kopi ini sangat khas, kuat, dan menyegarkan, seringkali diperkaya dengan sedikit sentuhan rempah (hint spicy).
Varietas yang umum ditanam di kawasan ini meliputi campuran varietas unggul seperti Andungsari, Lini S 795, Kartika, hingga Typica. Profil rasa yang bervariasi ini juga sangat dipengaruhi oleh metode pengolahan pasca-panen.
Inovasi Proses Pasca-Panen
Untuk memaksimalkan potensi rasa Arabika Argopuro, para petani dan produsen di lereng Argopuro, terutama di Bondowoso, yang dikenal sebagai "Republik Kopi", telah mengadopsi berbagai metode pengolahan modern dan inovatif:
- Fullwash (Proses Basah): Menghasilkan profil rasa yang lebih bersih, bright, dan menonjolkan keasaman buah-buahan (citrus).
- Natural (Proses Kering): Kopi dikeringkan bersama kulit buah, menghasilkan profil rasa yang lebih manis, berat (heavy body), dan dominasi rasa buah-buahan yang matang (fermented fruit).
- Honey / Pulped Natural: Menawarkan keseimbangan antara keasaman dan manis, dengan bodi yang lebih tebal.
- Inovasi Khusus: Beberapa produsen bahkan menerapkan teknik Anaerobic Natural atau Fermentasi Nanas untuk menciptakan profil rasa yang benar-benar eksotis, menekankan notes buah tropis seperti markisa dan nanas.
Kopi Argopuro di Kancah Internasional
Kualitas tinggi dan kekhasan rasa Kopi Arabika Argopuro telah menarik perhatian dunia. Kopi ini seringkali masuk dalam daftar kopi specialty terbaik dari Indonesia dan berhasil menembus pasar ekspor yang ketat.
Salah satu pencapaian yang menonjol adalah ketika Arabika Argopuro, khususnya yang ditanam di wilayah Situbondo dan Bondowoso, berhasil menembus pasar Arab Saudi (Jeddah), membuktikan upaya kolektif para petani dalam menjaga kualitas dan konsistensi telah membuahkan hasil.
Gubernur Khofifah lepas ekspor kopi ke Taiwan Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikJatim |
Kopi Argopuro kini bukan hanya kebanggaan lokal Jawa Timur, tetapi juga duta rasa Indonesia di peta kopi dunia, membawa warisan rasa dari lereng gunung yang menyimpan sejarah dan legenda.
Bagi para penikmat kopi, secangkir Arabika Argopuro menawarkan lebih dari kafein. Kopi Arabika Argopuro menawarkan pengalaman yang mendalam, terhubung langsung dengan kesuburan tanah vulkanis di jantung pulau Jawa.
Artikel ini ditulis Fadya Majida Az-Zahra, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.
(ihc/irb)














































