Ingin liburan sambil belajar mengenal dunia pertanian? Bojonegoro punya jawabannya. Daerah di barat Jawa Timur ini menawarkan berbagai agrowisata seru, mulai dari kebun belimbing, salak, hingga jambu kristal, yang bisa dikunjungi untuk menikmati buah segar langsung dari pohonnya.
Di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo terbentang dataran rendah yang subur, sementara bagian selatannya dihiasi kawasan perbukitan seperti Gunung Pandan, Gunung Kramat, dan Gunung Gajah. Kondisi geografis ini menciptakan potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan yang kini berkembang menjadi agrowisata.
Baca juga: Serba-Serbi Masjid An Nahdla Bojonegoro |
Tidak hanya menyuguhkan panorama alam yang asri, berbagai agrowisata di Bojonegoro juga menawarkan pengalaman edukatif yang menyenangkan. Pengunjung bisa belajar langsung mengenai budidaya tanaman, cara pengolahan hasil panen, hingga menikmati aneka produk olahan khas daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan konsep wisata alam yang berpadu dengan aktivitas pertanian, agrowisata Bojonegoro menjadi pilihan ideal bagi keluarga, pelajar, maupun wisatawan yang ingin berlibur sambil menimba ilmu.
Apa Itu Agrowisata?
Secara umum, agrowisata adalah bentuk wisata yang memadukan kegiatan rekreasi dengan sektor pertanian dan perkebunan. Pengunjung tidak hanya datang untuk menikmati pemandangan, tetapi juga bisa terlibat langsung dalam kegiatan pertanian seperti menanam, memanen, hingga mengolah hasil bumi.
Ilustrasi Agrowisata Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar |
Berbeda dengan ekowisata, yang lebih menekankan pada konservasi alam dan pelestarian lingkungan, agrowisata menitikberatkan pada pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat tani.
Agrowisata Bojonegoro
Bojonegoro menjadi salah satu daerah di Jawa Timur yang sukses mengembangkan potensi ini, dengan berbagai kebun buah dan tanaman unggulan yang kini disulap menjadi destinasi wisata menarik.
1. Agrowisata Belimbing Ngringinrejo
Salah satu ikon agrowisata di Bojonegoro adalah Agrowisata Belimbing Ngringinrejo, yang berlokasi di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu. Dengan lahan seluas 21 hektare dan dikelola lebih dari 100 petani, kawasan ini menjadi sentra buah belimbing terbesar di Bojonegoro.
Udara sejuk dan suasana yang bersih menjadikan kebun ini nyaman untuk dikunjungi bersama keluarga. Wisatawan bisa berjalan di antara pohon-pohon belimbing sambil memetik buah segar langsung dari pohonnya.
Jika ingin dibawa pulang, pengunjung hanya perlu membayar sesuai berat belimbing yang diambil. Selain buah segar, pengunjung juga bisa membeli berbagai produk olahan khas seperti dodol belimbing, sirup belimbing, hingga kerupuk belimbing, semuanya diproduksi kelompok tani setempat.
Agrowisata Belimbing Ngringinrejo Bojonegoro Foto: Website Pemkab Bojonegoro |
Pada akhir pekan, suasana semakin meriah dengan penampilan gamelan Jawa, dan setiap tahun diadakan Festival Belimbing yang menampilkan arak-arakan gunungan belimbing yang unik. Harga tiket masuk sangat terjangkau, hanya Rp 3.000 per orang.
Agrowisata ini buka setiap hari pukul 07.00-17.00 WIB. Di Google Maps, tempat ini meraih rating 4,2 dari 1.700 ulasan, dengan banyak pengunjung memuji kebersihan, keramahan petani, dan kesegaran buahnya.
"Agrowisata dengan sajian utama buah belimbing dan jambu biji. Bisa memetik belimbing sepuasnya dengan harga murah. Cocok untuk wisata keluarga," tulis salah satu ulasan pengunjung.
2. Agrowisata Salak Wedi
Sekitar 10 menit dari pusat Kota Bojonegoro, tepatnya di Desa Wedi, Kecamatan Kapas, terdapat Agrowisata Salak Wedi. Tempat ini menawarkan perpaduan menarik antara suasana hutan pedesaan dan kebun salak yang rindang.
Kebun ini terkenal dengan salak menjalin, varietas khas dengan rasa manis dan sedikit asam yang segar di lidah. Pengunjung bisa memetik salak langsung dari pohonnya dan menikmatinya di gazebo yang disediakan di pinggir sawah.
Potensi Agrowisata di Bojonegoro Foto: Website Pemkab Bojonegoro |
Selain menikmati buah segar, pengunjung juga dapat belajar cara membuat olahan berbahan dasar salak, seperti makanan ringan dan minuman khas. Salah satu produk andalannya adalah minuman "Koplak", akronim dari kopi biji salak, hasil inovasi kreatif petani setempat.
Agrowisata Salak Wedi tidak hanya menawarkan rekreasi, tetapi juga pengalaman edukatif bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat proses budidaya buah tropis ini. Suasana pedesaan yang tenang membuatnya cocok untuk melepas penat.
3. Kebun Jambu Kristal Padang
Kebun Jambu Kristal di Bojonegoro Foto: Website Pemkab Bojonegoro |
Destinasi berikutnya adalah Kebun Jambu Kristal Padang di Desa Padang, Kecamatan Trucuk. Lokasinya cukup strategis, tidak jauh dari Alun-alun Bojonegoro, sehingga mudah dijangkau wisatawan.
Kebun ini membentang di sepanjang tepian Sungai Bengawan Solo, memberikan pemandangan yang hijau dan asri. Pengunjung bisa menikmati kegiatan petik jambu kristal langsung dari pohonnya, lalu mencicipinya di tempat.
Jika ingin membawa pulang, pengunjung cukup membayar sesuai berat hasil panen yang diambil. Jambu kristal dari kebun ini dikenal manis dan bertekstur renyah.
Selain itu, pengelola yang ramah sering memberikan potongan harga atau bonus tambahan untuk wisatawan yang membeli dalam jumlah banyak. Kebun ini dikelola secara mandiri oleh warga lokal, sehingga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar.
Kebun Jambu Kristal Padang buka setiap hari pada musim panen raya, mulai pukul 06.00 hingga 17.00 WIB. Harga buahnya pun relatif terjangkau, menjadikannya tempat yang sempurna untuk wisata keluarga, kegiatan sekolah, atau sekadar mencari suasana pedesaan yang tenang.
Keberadaan berbagai agrowisata di Bojonegoro membuktikan daerah ini tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga kreatif dalam mengelolanya. Dari belimbing yang segar, salak yang manis, hingga jambu kristal yang menggoda, setiap kebun memiliki daya tarik tersendiri.
(ihc/irb)















































