Kabupaten Bojonegoro tidak hanya dikenal sebagai penghasil produk mebel kayu terbaik, tetapi juga memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Salah satu upaya pelestarian dan pemanfaatan potensi ini adalah melalui pengembangan Geopark Bojonegoro.
Disadur dari laman resmi Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Geopark atau yang juga dikenal sebagai Taman Bumi merupakan sebuah wilayah geografi tunggal atau gabungan, yang memiliki Situs Warisan Geologi (Geosite) dan bentang alam yang bernilai, terkait aspek Warisan Geologi (Geoheritage), Keragaman Geologi (Geodiversity), yang dikelola untuk konservasi, edukasi, dan pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah guna meningkatkan kesadaran akan bumi dan lingkungan.
Secara nasional, Indonesia telah mengembangkan berbagai geopark seperti Geopark Batur di Bali, Geopark Gunung Sewu di (DIY dan Jawa Tengah), Geopark Rinjani di Lombok, Geopark Kaldera Toba di Sumatera Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, di Jawa Timur sendiri, beberapa wilayah seperti Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso juga menjadi lokasi Geopark Ijen. Di tengah geliat tersebut, Bojonegoro turut menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan dan memperkenalkan Geopark Bojonegoro.
Usaha Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam mewujudkan mimpi tersebut pun membuahkan hasil. Tahun ini, Geopark Nasional Bojonegoro menduduki peringkat dua besar Aspiring Unesco Global Geopark 2025.
Dari capaian membanggakan tersebut, detikjatim merangkum sederet fakta menarik mari kenalan lebih jauh tentang Geopark Bojonegoro dan bagaimana perannya dalam mewujudkan pelestarian alam dan budaya lokal.
Tentang Geopark Bojonegoro
Dilansir dari laman Pemkab Kabupaten Bojonegoro, kawasan Geopark Bojonegoro telah mendapatkan sertifikat geopark nasional sebagai kawasan cagar alam geologi dari Badan Geologi Kementerian ESDM pada 2017 lalu.
Adapun penetapan kawasan cagar alam geologi Bojonegoro diatur dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik indonesia Nomor : 55.K/HK.P2/MEM.G/2021 tentang Penetapan Kawasan Cagar Alam Geologi Kabupaten Bojonegoro, Kawasan Cagar Alam Geologi Kabupaten Bojonegoro.
Melalui surat tersebut penetapan kawasan cagar alam Bojonegoro terdiri atas 5 objek lokasi yaitu Petroleum System Wonocolo, Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan; struktur Antiklin Kawengan, Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan; Kayangan Api, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem; Kedung Lantung, Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras; dan Fosil Purba Gigi Hiu, Desa Buntalan, Kecamatan Temayang.
Dengan luas mencapai 28,12 hektar, Geopark yang mengusung tema Petroleum Geoheritage ini memiliki sejumlah situs alam yang unik dan tak hanya menarik secara ilmiah bagi para peneliti tetapi juga dari aspek wisata.
Tema petroleum dan gas yang diangkat sejalan dengan potensi utama Bojonegoro sebagai daerah penghasil minyak dan gas bumi, menjadikan geopark ini sebagai satu-satunya di Indonesia yang mengangkat warisan geologi berbasis energi fosil sebagai identitas utamanya.
Mengulas dari laman resmi Jaringan Geopark Indonesia, salah satu kawasan geosite Bojonegoro yang ikonik adalah Petroleum Geoheritage Wonocolo yang sering disebut sebagai Little Texas-nya Indonesia. Di kawasan ini, terdapat struktur "Antiklin" Kawengan yang merupakan bagian puncak antiklin, baik bagian sayap kanan maupun sebagian sayap kiri, dan semuanya ada di Kecamatan Kedewan. Situs ini menjadi bukti akan jejak-jejak warisan budaya dan keanekaragaman hayati di Bojonegoro.
Harta Karun Geopark Bojonegoro
Berikut sejumlah daya tarik sekaligus harta karun geopark Bojonegoro:
1. Warisan Geologi
Kawasan Geopark Bojonegoro menyimpan warisan geologi yang menjadi kekayaan ilmu pengetahuan, sekaligus daya tarik bagi para wisatawan. Salah satunya adalah seperti fosil-fosil purba yang ditemukan di beberapa titik, menjadi bukti kawasan ini pernah menjadi habitat kehidupan pra sejarah.
Selain itu, bentang alamnya yang unik juga menghadirkan pengalaman wisata yang menarik dan berkesan bagi para pengunjung, contohnya Undak Bengawan Solo dan Sendang Gong.
2. Warisan Biologi
Selain kekayaan Geologi, Geopark Bojonegoro juga memiliki keanekaragaman hayati yang menjadi bagian penting dari identitas Bojonegoro. Kawasan ini menjadi rumah bagi sejumlah flora dan fauna langka di Indonesia, contohnya seperti Pohon Jati Dander, dan Rusa Malo.
Keberadaan flora dan fauna ini mencerminkan keseimbangan ekosistem yang masih terjaga dan menjadi daya tarik tambahan bagi ekowisata. Potensi ini juga memberi peluang untuk pengembangan riset dan pendidikan lingkungan, sekaligus mengajak masyarakat menjaga kelestarian alam sekitar.
3. Warisan Budaya
Warisan budaya dalam kawasan Geopark Bojonegoro juga tidak terpisahkan dari alam sekitarnya. Warisan Budaya ini diwariskan turun-temurun dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Bojonegoro.
Semua unsur budaya mulai dari tradisi, cerita rakyat, hingga kuliner lokal, saling terhubung dengan alam dan berperan penting dalam menjaga harmoni antara manusia dan lingkungan.
(ihc/auh)