Kawah Ijen bukan sekadar danau kawah biasa. Terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, gunung api ini menyimpan danau paling asam di dunia dan fenomena blue fire atau blue flame yang menarik wisatawan dari seluruh penjuru, sebuah tontonan alam yang memadukan ilmu kebumian, tradisi penambangan belerang, dan wisata petualangan malam.
Sejarah Singkat Terbentuknya Kawah
Kaldera Ijen terbentuk melalui letusan besar yang terjadi ribuan tahun lalu. Dilansir dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, studi vulkanologi menyebutkan rangkaian erupsi raksasa yang dimulai sekitar 3.500 tahun lalu membentuk cekungan besar (kaldera) tempat kawah dan danau saat ini berada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danau kawah Ijen memiliki pH sangat rendah antara mendekati nol hingga 0,8, menjadikannya salah satu danau paling asam di dunia. Kondisi ini juga memicu proses sublimasi dan pengendapan belerang di sekitar fumarola, yang kemudian dimanfaatkan oleh penambang lokal.
Daya Tarik Utama, Blue Flame dan Danau Asam
Daya tarik paling ikonik adalah blue flame, cahaya biru elektrik yang muncul ketika gas belerang keluar dari celah fumarola, mengalir dan terbakar pada suhu tinggi sehingga terlihat seperti lava biru.
Fenomena ini paling jelas disaksikan pada malam hingga dini hari, sebelum matahari terbit, ketika kondisi gelap memperlihatkan warna kebiruan dari gas yang menyala. Selain itu, danau kawah berwarna hijau toska yang sangat asam menjadi pemandangan kontras yang dramatis.
Para ilmuwan dan fotografer alam sering menyoroti bahwa pengamatan dekat memerlukan kehati-hatian karena gas beracun dan kondisi asam.
Penambang Belerang, Wajah Human Interest Kawah Ijen
Kawah Ijen juga dikenal sebagai penghasil belerang besar. Metode tradisional menambang belerang-mengalirkan gas melalui pipa, menyublimkan belerang, lalu memikul bongkahan belerang puluhan kilogram ke atas-masih dijalankan sejumlah penambang lokal.
Kondisi kerja ini berat dan berisiko: paparan gas, medan curam, dan beban angkut yang berat. Pemerintah dan berbagai pihak berkali-kali menyoroti kondisi penambangan ini-gabungan antara nilai ekonomi lokal dan tantangan keselamatan.
Lokasi dan Rute Menuju Kawah Ijen
Kawah Ijen berada di wilayah administratif Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur. Dua pintu masuk populer untuk wisatawan, Paltuding (rute dari Banyuwangi) dan jalur Bondowoso. Titik awal pendakian yang paling sering dipilih wisatawan adalah Paltuding, dari sini trek menuju puncak rim kawah dan titik pandang memakan waktu sekitar 1,5 - 2 jam tergantung kecepatan dan kondisi fisik.
Banyak operator lokal menyediakan paket keluar-masuk Banyuwangi (hotel)-Paltuding-trekking malam-kembali ke hotel, yang praktis bagi wisatawan yang ingin mengejar blue flame. Untuk pengunjung mandiri, rute kendaraan umum/antar-jemput menuju pos Paltuding tersedia dari pusat Banyuwangi.
Fasilitas dan Pengelolaan Wisata
Dilansir dari detikNews, dalam beberapa tahun terakhir fasilitas wisata di Kawah Ijen terus ditingkatkan: penataan jalur, titik parkir, akses informasi, hingga fasilitas pendukung untuk kenyamanan wisatawan.
Pihak terkait aktif memperbaiki tata kelola wisata, termasuk jam kunjungan dan aturan keselamatan agar pengalaman wisata lebih teratur dan berkelanjutan. Meski demikian, fasilitas di lapangan tetap sederhana di beberapa bagian-sehingga kesiapan pribadi tetap penting.
Tips Praktis Untuk Pelancong
- Keberangkatan malam
Untuk menyaksikan blue flame, mulai pendakian dari pos Paltuding sekitar pukul 01.00 - 03.00 WIB (tergantung musim) agar tiba di tepi kawah sebelum fajar. Rute gelap dan berbatu, bawa headlamp dan baterai cadangan.
- Perlengkapan keselamatan
Masker gas atau respirator ringan sangat dianjurkan karena area dekat fumarol mengandung gas belerang. Jaket hangat, sepatu trekking, sarung tangan, dan air minum wajib dibawa. Jangan gunakan kain basah sebagai masker satu-satunya jika Anda sensitif terhadap gas.
- Pemandu lokal
Gunakan pemandu resmi atau operator berlisensi, mereka mengenal rute, titik aman, dan prosedur jika terjadi kondisi berbahaya. Selain aman, mempekerjakan pemandu membantu perekonomian lokal.
- Jaga jarak dari fumarol dan bibir kawah
Aroma tajam, radang mata, atau mual adalah sinyal bahwa gas berbahaya. Jangan mendekat hanya untuk foto.
- Hormati penambang belerang
Jika berinteraksi dengan penambang, bersikap sopan dan bertanya izin sebelum memotret. Aktivitas tambang adalah mata pencaharian, bukan atraksi semata.
Risiko dan Etika Perjalanan
Kawah Ijen menyuguhkan keindahan sekaligus risiko, mulai dari gas beracun, medan curam, dan danau super asam. Wisata yang bertanggung jawab berarti mengikuti aturan, tidak meninggalkan sampah, dan memilih operator yang peduli keselamatan serta konservasi. Upaya pengelolaan yang berkelanjutan penting agar Kawah Ijen tetap bisa dinikmati generasi berikutnya.
Kawah Ijen menawarkan perpaduan unik antara warisan geologi, fenomena alam blue flame, dan realitas sosial penambang belerang. Bagi pelancong yang mempersiapkan diri dengan baik, fisik, peralatan, dan etika, kunjungan ke Ijen bisa menjadi pengalaman tak terlupakan dengan menonton alam menyala dalam balutan biru, sambil menyaksikan sisi kemanusiaan yang keras namun penuh ketangguhan.
Sebelum berangkat, pastikan memeriksa kebijakan kunjungan terbaru dan gunakan pemandu resmi untuk pengalaman yang aman dan bertanggung jawab.
Artikel ini ditulis Muhammad Faishal Haq, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.
Simak Video "Menikmati Kopi yang Khas, Banyuwangi"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)