- Asal-usul Nama Kawah Wurung
- Lokasi
- Daya Tarik Wisata 1. Keunikan yang Memukau 2. Bukit Teletubbies 3. Pemandangan yang Berubah Sesuai Musim 4. Aktivitas Seru Bersepeda di Atas Kawah
- Waktu Terbaik untuk Berkunjung dan Tips Berwisata
- Fasilitas
- Panduan Lengkap Menuju Kawah Wurung 1. Rute dari Bondowoso 2. Rute dari Banyuwangi 3. Jalur Terdekat dan Pemandangan Sekitar 4. Tips Perjalanan dan Akses Kendaraan
- Harga Tiket Masuk
Kabupaten Bondowoso menyimpan banyak pesona alam yang belum banyak terjamah wisatawan. Salah satunya adalah Kawah Wurung, destinasi unik yang berbeda dari kebanyakan kawah gunung api. Alih-alih dipenuhi air atau belerang beracun, kawasan ini justru menyuguhkan hamparan sabana hijau yang menyejukkan mata.
Kawah Wurung merupakan bagian dari gunung api yang sudah lama tidak aktif. Di sinilah para pencinta alam bisa menikmati pemandangan perbukitan hijau dan udara segar khas pegunungan tanpa ancaman gas beracun seperti di Kawah Ijen. Suasana alamnya yang tenang membuat siapapun betah berlama-lama di sini.
Keindahan panorama yang luas, jalur menuju lokasi yang memacu adrenalin, serta udara sejuk yang menyegarkan menjadikan Kawah Wurung semakin populer. Tak hanya cocok untuk bersantai, destinasi ini juga menjadi spot favorit para pemburu foto dan wisatawan yang gemar berpetualang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal-usul Nama Kawah Wurung
Nama Kawah Wurung berasal dari bahasa Jawa, yang berarti kawah yang tidak jadi. Sebutan ini muncul karena bentuknya menyerupai kawah besar, tetapi bagian dalamnya justru dipenuhi padang rumput hijau, bukan kubangan belerang atau lava seperti kawah pada umumnya.
Di sekelilingnya, terbentang hutan dan bukit yang asri. Salah satu tumbuhan khas yang tumbuh di kawasan ini adalah bandotan atau wedusan, dengan bunga kecil bulat berwarna putih keunguan. Hamparan bunga ini kerap membuat permukaan tanah tampak seperti karpet ungu yang indah, berpadu latar belakang pegunungan.
Lokasi
Kawah Wurung berada di lereng Pegunungan Ijen-Blambangan, tepatnya di Desa Kalianyar, Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso. Perjalanan menuju lokasi ini menyuguhkan panorama hijau kebun kopi dan udara pegunungan yang sejuk.
Di sepanjang jalannya, wisatawan juga disuguhi pemandangan hutan pinus yang rimbun. Letaknya tak jauh dari Kawah Ijen, sehingga Kawah Wurung kerap menjadi destinasi singgah favorit sebelum atau sesudah menikmati sunrise di puncak Ijen.
Daya Tarik Wisata
Terbentang seluas 100 hektare di ketinggian 1.500 mdpl, Kawah Wurung menawarkan pemandangan alam yang unik dan menakjubkan. Dengan cekungan kawah yang dipenuhi rerumputan, tempat ini sering dijuluki "Bukit Teletubbies" atau bahkan dibandingkan dengan lanskap sabana di Eropa.
Udaranya yang sejuk, kawanan sapi yang merumput bebas, dan latar belakang Pegunungan Ijen membuat tempat ini menjadi destinasi yang sangat fotogenik. Kawah Wurung bukan sekadar tempat wisata biasa. Berikut daya tarik wisata Kawah Wurung dari laman Traveloka.
1. Keunikan yang Memukau
Tidak seperti kawah pada umumnya yang berisi air atau material vulkanik, Kawah Wurung justru kosong. Alih-alih kawah berair, wisatawan akan menemukan cekungan tanah luas yang menyerupai bukit berbentuk cincin.
Karena bentuknya yang melingkar sempurna, kawah ini juga sering disebut "Bukit Cincin". Keindahan cekungan ini semakin sempurna dengan barisan pohon-pohon hijau yang mengelilinginya, menciptakan pemandangan layaknya gelang raksasa yang dibentuk oleh alam.
2. Bukit Teletubbies
Kawah Wurung akan langsung mengingatkan pada dunia dongeng Teletubbyland. Ya, tempat tinggal para Teletubbies dengan bukit-bukit hijau yang khas. Kawah Wurung memiliki kemiripan yang mencolok dengan lanskap tersebut.
Dikelilingi bukit-bukit hijau melingkar dan pepohonan di tepiannya, Kawah Wurung benar-benar memberikan sensasi seperti berada di lokasi syuting serial anak-anak ikonik itu.
3. Pemandangan yang Berubah Sesuai Musim
Daya tarik utama Kawah Wurung adalah pemandangannya yang bisa berubah drastis mengikuti musim. Saat musim hujan, padang sabana berubah menjadi hamparan rumput hijau yang subur, menciptakan pemandangan yang menyegarkan mata.
Sebaliknya, saat musim kemarau, rumput mengering, mengubah lanskap menjadi nuansa kekuningan dan kecokelatan, memberikan kesan savana yang luas dan dramatis. Perubahan warna yang terjadi sepanjang tahun ini menawarkan pengalaman berbeda bagi pengunjung yang datang di waktu yang berbeda.
4. Aktivitas Seru Bersepeda di Atas Kawah
Selain menikmati pemandangan, Kawah Wurung juga menawarkan pengalaman berbeda, yaitu bersepeda. Jalur di dasar kawah yang luas dan relatif datar sangat cocok untuk semua tingkatan pengendara.
Wisatawan bisa mengayuh sepeda dengan santai, merasakan angin sepoi-sepoi, dan menjelajahi setiap sudut kawah dalam waktu singkat. Aktivitas ini memberikan perspektif baru, memungkinkan wisatawan merasa bebas dan menyatu dengan alam.
Waktu Terbaik untuk Berkunjung dan Tips Berwisata
Sebelum melakukan perjalanan ke Kawah Wurung, penting mempersiapkan diri dengan baik. Persiapan ini bukan hanya untuk memastikan kenyamanan selama kunjungan, tetapi juga agar pengalaman wisata di kawasan ini lebih maksimal.
Musim kemarau antara Mei hingga September adalah waktu terbaik untuk berkunjung. Pada periode ini, rumput sabana terlihat hijau segar dan langit cenderung cerah, menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Jika datang saat musim hujan, jalur tanah bisa menjadi licin, namun keindahan kawah tetap mempesona.
Bagi pengunjung yang ingin bersepeda, pastikan membawa sepeda sendiri lengkap dengan perlengkapannya karena tidak tersedia penyewaan di lokasi. Selain itu, selalu jaga kebersihan dengan membawa kembali sampah yang dihasilkan agar kawasan tetap terjaga keindahannya.
Hindari aktivitas berisiko seperti merokok atau menyalakan api di sekitar kawah, mengingat kawasan wisata Kawah Wurung dipenuhi rumput dan terpapar angin, sehingga rentan terhadap kebakaran.
Fasilitas
Belum banyak fasilitas modern di Kawah Wurung. Namun, tempat wisata ini menawarkan suasana asri dan tenang untuk menikmati keindahan alam, yang justru menjadi daya tarik tersendiri.
Beberapa fasilitas dasar telah tersedia untuk menunjang kenyamanan pengunjung. Area parkir yang luas memudahkan wisatawan membawa kendaraan pribadi, sementara tangga menuju puncak bukit membuat perjalanan lebih ringan.
Di puncak, pengunjung bisa berfoto di depan tulisan raksasa "Kawah Wurung" yang ikonik, sekaligus menikmati panorama Kawah Ijen dari kejauhan. Selain itu, tersedia toilet sederhana di beberapa titik.
Ada juga kamar mandi untuk bersih-bersih, dan rumah makan yang menawarkan aneka hidangan lokal maupun makanan ringan. Meskipun fasilitasnya sederhana, semua kebutuhan dasar wisatawan terpenuhi, sehingga kunjungan ke Kawah Wurung tetap nyaman dan menyenangkan.
Panduan Lengkap Menuju Kawah Wurung
Kawah Wurung, yang dijuluki "Highland Paradise" adalah destinasi menawan yang bisa dicapai dengan mudah dari dua jalur utama, yaitu Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi. Kedua rute ini memiliki kondisi jalan yang baik dan aman untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
1. Rute dari Bondowoso
Jika berangkat dari pusat kota Bondowoso, perjalanan menuju Kawah Wurung memakan waktu sekitar 2-3 jam. Wisatawan bisa mengikuti rute menuju Kawah Ijen. Kondisi jalannya mulus, meskipun ada beberapa titik tanjakan dan kelokan yang cukup tajam.
2. Rute dari Banyuwangi
Alternatif lainnya adalah melalui Banyuwangi. Dari pusat kota Banyuwangi, wisatawan bisa berkendara sekitar 40 kilometer menuju pos pendakian Kawah Ijen. Setelah itu, lanjutkan perjalanan ke arah Bondowoso hingga tiba di Kawah Wurung.
3. Jalur Terdekat dan Pemandangan Sekitar
Bagi yang ingin perjalanan lebih singkat, ada dua opsi rute terdekat, yaitu dari Kawah Ijen hanya berjarak sekitar 14 kilometer. Selain itu, bisa melalui Desa Sempol, yang berjarak sekitar 16 kilometer.
Di sepanjang perjalanan, wisatawan akan melewati area perkebunan yang menakjubkan, seperti perkebunan PTPN XII Kalisat Jampit. Meskipun jalan menuju bukit berupa jalan tanah dan berpasir, pemandangan kebun kopi dan ladang sayur-mayur sepanjang 5 kilometer akan membuat perjalanan terasa menyenangkan.
4. Tips Perjalanan dan Akses Kendaraan
Wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat untuk menuju Kawah Wurung. Area parkir tersedia di kaki bukit. Menariknya, bagi pengendara motor, bisa langsung naik hingga ke puncak bukit pandang untuk menikmati pemandangan secara langsung.
Dengan berbagai pilihan rute dan akses yang mudah, perjalanan menuju Kawah Wurung bisa disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan, sehingga menjadikan pengalaman liburan nyaman dan tak terlupakan.
Harga Tiket Masuk
Harga tiket masuk Kawah Wurung terbilang sangat terjangkau. Wisatawan domestik cukup membayar Rp 5 ribu, sedangkan wisatawan mancanegara dikenai tarif Rp 20 ribu. Dengan harga yang ramah di kantong, pengunjung sudah bisa menikmati panorama perbukitan hijau dan hamparan padang rumput yang eksotis.
Selain menjelajahi pemandangan di siang hari, Kawah Wurung juga menjadi lokasi favorit untuk berkemah. Udara pegunungan yang sejuk, langit malam yang cerah, dan suasana hening jauh dari perkotaan menjadikannya tempat ideal untuk menikmati waktu bersama teman atau keluarga.
(auh/irb)