Desa Wisata Ranupani Lumajang, Gerbang Eksotis Menuju Semeru

Desa Wisata Ranupani Lumajang, Gerbang Eksotis Menuju Semeru

Mira Rachmalia - detikJatim
Sabtu, 20 Sep 2025 10:30 WIB
Desa Wisata Ranu Pani yang berada di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Desa Wisata Ranupani, nama danau dan desa wisata di kaki Gunung Semeru. Foto: Kemenparekraf
Lumajang -

Di kaki megahnya Gunung Semeru di ketinggian 2.100 mdpl, berdiri Desa Ranupani yang menyimpan sejuta pesona. Terletak di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, desa ini menjadi gerbang terakhir sebelum para pendaki menapaki jalur menuju Puncak Mahameru, titik tertinggi di Pulau Jawa.

Suasana desa yang sejuk, bentangan alam yang asri, serta budaya masyarakatnya yang unik membuat Ranupani layak disebut sebagai permata tersembunyi Jawa Timur. Ranupani bukan sekadar tempat singgah para pendaki.

Desa ini menyuguhkan panorama tiga danau eksotis, udara yang sejuk menusuk tulang, hingga kehidupan masyarakat Suku Tengger yang sarat nilai sejarah. Keindahan dan keunikan inilah yang menjadikan Ranupani berkembang sebagai desa wisata unggulan dengan kunjungan lebih dari 45 ribu wisatawan setiap tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desa RanupaniDesa Ranupani Foto: (Masaul/detikcom)

Letak Geografis dan Sejarah Singkat Ranupani

Ranupani memiliki posisi strategis dengan dua akses utama, yaitu dari arah Malang dan Lumajang. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Desa Ngadas (Malang) di utara, Desa Burno (Senduro) di selatan, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di barat, serta Desa Argosari (Senduro) di timur.

Awalnya Ranupani adalah dusun dari Desa Argosari, namun pada tahun 2001, resmi menjadi desa mandiri dengan luas wilayah 35,79 kilometer persegi. Dari total luas tersebut, sebagian besar berupa lahan pertanian dengan sistem terasering yang indah dipandang.

ADVERTISEMENT

Suku Tengger dan Budaya Lokal

Mayoritas penduduk Ranupani merupakan bagian dari Suku Tengger, keturunan langsung dari kerajaan Majapahit. Dalam catatan sejarah, mereka bahkan mendapat sebutan terhormat sebagai Tiyang Gajahmada atau rakyat Mahapatih Gajah Mada.

Hingga kini, masyarakat Tengger tetap setia menjaga tradisi dan adat istiadat leluhur yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Beragam tradisi khas, seperti Ujung Tengger, atraksi Kepangan, hingga Bantengan Putra Sejati, masih rutin ditampilkan.

Terutama dalam berbagai acara adat maupun hiburan desa. Tak heran jika berkunjung ke Ranupani bukan hanya menghadirkan panorama alam yang memesona, tetapi juga pengalaman budaya yang autentik dan mendalam.

Kehidupan Masyarakat dan Pertanian Subur

Melansir dari situs Pariwisata Lumajang, berdasarkan data tahun 2016, Desa Ranupani dihuni sekitar 1.345 jiwa dengan mayoritas bekerja sebagai petani. Hasil pertanian utama yang melimpah meliputi sebagai berikut.

  • Kentang: 18.250 kuintal
  • Bawang daun: 24.480 kuintal
  • Kubis: 17.000 kuintal

Pola pertanian dengan terasering yang diterapkan masyarakat membuat pemandangan ladang di Ranupani tampak seperti mozaik hijau yang menyejukkan mata, menghadirkan harmoni antara alam pegunungan dan kehidupan warga setempat.

Tiga Danau Ikonik di Ranupani

Salah satu daya tarik utama desa ini adalah keberadaan tiga danau yang eksotis dan memikat hati para wisatawan. Ketiga danau ini menjadi ikon Ranupani, sekaligus magnet utama bagi pencinta alam. Berikut tiga danai ikonik di Ranupani.

  • Ranu Pani: danau yang berada tepat di dalam desa dan sering dijadikan tempat berkemah.
  • Ranu Regulo: danau dengan suasana lebih tenang, cocok untuk menikmati refleksi alam yang damai.
  • Ranu Kumbolo: destinasi favorit para pendaki dengan pemandangan matahari terbit yang menakjubkan.
Kamping danau ranupani lereng gunung semeruKamping danau ranupani lereng gunung semeru Foto: Nur Hadi Wicaksono

Fasilitas di Desa Wisata Ranupani

Berdasarkan data di situs resmi Jadesta Kementerian Pariwisata, Desa Wisata Ranupani telah dilengkapi beragam fasilitas penunjang untuk kenyamanan wisatawan. Mulai dari sarana akomodasi hingga layanan pendukung kegiatan wisata, semuanya disiapkan agar pengunjung dapat menikmati keindahan Ranupani.

  • Area parkir luas
  • Balai pertemuan
  • Jungle tracking
  • Musala dan rumah ibadah lain
  • Spot selfie
  • Tempat makan sederhana

Selain itu, Desa Wisata Ranupani memiliki 400 unit bangunan tempat tinggal yang sebagian besar sudah permanen, menunjukkan perkembangan positif Ranupani sebagai destinasi wisata.

Kuliner dan Produk UMKM Ranupani

Produk-produk kuliner dan UMKM tidak hanya menggugah selera, tetapi menjadi oleh-oleh khas Ranupani yang selalu diburu wisatawan. Tak hanya panorama alam, Ranupani juga menawarkan kekayaan kuliner dan produk lokal yang khas. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Keripik Kentang Granola: renyah dengan cita rasa gurih khas kentang pegunungan.
  • Keripik Talas: gurih dan renyah dengan tekstur lembut di dalam.
  • Sari Terong Fermentasi: minuman tradisional segar dengan rasa asam unik.
  • Kentang Mustofa: camilan pedas manis gurih yang bikin ketagihan.
  • Sambal Pawon Tengger: sambal pedas gurih khas Ranupani.
  • Kombucha Tengger: minuman fermentasi teh yang kaya probiotik.
  • Selai Terong Belanda: olahan buah eksotis dengan perpaduan rasa manis dan asam.

Dengan keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahtamahan masyarakatnya, Desa Wisata Ranupani benar-benar menjadi destinasi wajib bagi siapapun yang ingin merasakan pesona alam Jawa Timur secara utuh.

Baik sebagai pintu gerbang menuju Puncak Mahameru maupun sebagai tujuan wisata tersendiri, Desa Wisata Ranupani selalu menawarkan pengalaman berkesan yang tak terlupakan.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads