Pendakian Gunung Semeru hingga Ranu Kumbolo secara resmi dibuka Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Setelah pembukaan pendakian oleh Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni kemarin, gunung tertinggi di Jawa itu kembali mengalami beberapa kali erupsi.
"Pendakian Gunung Semeru sudah dibuka. Meski sudah dibuka pendakian gunung Semeru dibatasi hingga Ranu Kumbolo," demikian pernyataan Kabag TU TNBTS Septi Eka Wardhani, Selasa (24/12).
Berdasarkan data PVMBG Badan Geologi, Semeru mengalami erupsi sebanyak 8 kali sejak Rabu (25/12/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB hingga Rabu siang pukul 11.28 WIB.
Dalam catatan erupsi tersebut, 8 kali erupsi Semeru memiliki tinggi kolom erupsi antara 800 meter hingga 1 kilometer dengan jarak luncur mencapai 2 km ke arah tenggara atau ke arah Besuk Kobokan.
Erupsi dengan tinggi kolom 1 kilometer di atas puncak itu terjadi 2 kali. Yakni pukul 02.27 WIB dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 217 detik, serta pukul 04.31 WIB di mana kolom abu teramati dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Amplitudo maksimum tercatat 22 mm berdurasi 265 detik.
"Erupsi gunung Semeru teramati dengan tinggi kolom abu 800 hingga 1.000 meter. Hingga kini status gunung semeru masih level 2 atau waspada," demikian kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, Ghufron Alwi dalam laporan tertulis.
Petugas mengimbau warga tidak melakukan aktifitas sejauh 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Selain itu warga juga diminta untuk waspada awan panas guguran dan lahar di sepanjang aliran yang berhulu dari Gunung Semeru.
"Kami mengimbau kepada masyarakat tidak melakukan aktifitas sejauh 8 kilometer dari puncak serta mewaspadai awan panas guguran dan lahar," kata Ghufron.
Simak Video "Video: Pendakian ke Gunung Semeru Kembali Dibuka, Para Pendaki Antusias"
(dpe/iwd)