Setelah bertahun-tahun ditutup, jalur pendakian Gunung Semeru akhirnya dibuka kembali oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Pembukaan jalur pendakian ini disambut dengan antusias oleh para pendaki yang telah lama menunggu kesempatan untuk mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Suasana di Pos Perijinan Pendakian Gunung Semeru, yang terletak di Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Lumajang, tampak ramai dengan kedatangan para pendaki.
Sesuai prosedur, pengunjung yang hendak mendaki Gunung Semeru harus melakukan booking online dan memenuhi sejumlah persyaratan, seperti menyerahkan surat keterangan sehat dan kartu identitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Perasaannya pendakian Gunung Semeru dibuka meskipun sampai Ranu Kumbolo, senang banget karena sudah bertahun-tahun ditutup," ujar Zidan, salah satu pendaki asal Malang, kepada detikJatim, Selasa (24/12/2024).
Hal serupa juga disampaikan Irfan. Ia menyebut, Ranu Kumbolo menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki.
"Keindahan Ranu Kumbolo bagus banget, apalagi kalau pas pagi hari. Jadi dengan dibuka kembali pendakian Gunung Semeru ini, senang banget apalagi pas liburan Natal dan Tahun Baru," ujar Irfan.
Diketahui, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) secara resmi membuka jalur pendakian Gunung Semeru, meskipun dengan pembatasan jumlah pendaki. Setiap hari, hanya 200 orang pendaki yang diperbolehkan mendaki, dan pendakian dibatasi hingga Ranu Kumbolo.
Pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru ini dilakukan langsung oleh Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni. Ia juga melihat secara langsung jalur pendakian dan menikmati keindahan Ranu Kumbolo.
"Saya bersama kepala TNBTS membuka jalur pendakian Gunung Semeru setelah beberapa tahun ditutup. Namun, pendakian ke Gunung Semeru dibatasi hingga Ranu Kumbolo dengan kuota 200 orang per hari," ujar Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni.
Petugas Taman Nasional mengimbau agar para pendaki mematuhi aturan yang ada untuk keselamatan bersama.
(irb/hil)