5 Wisata Religi di Pacitan untuk Dikunjungi Saat Long Weekend Idul Adha

5 Wisata Religi di Pacitan untuk Dikunjungi Saat Long Weekend Idul Adha

Najza Namira Putri - detikJatim
Sabtu, 15 Jun 2024 05:05 WIB
Wisata religi Pacitan: menara NU.
Wisata religi Pacitan: menara NU. Foto: Istimewa
Pacitan -

Ada long weekend bertepatan hari raya Idul Adha 2024. Muslim bisa mengunjungi wisata religi untuk mengisi waktu libur tersebut. Simak rekomendasi wisata religi di Pacitan untuk menghabiskan waktu libur panjang Idul Adha.

Objek wisata di Pacitan tak hanya didominasi dengan destinasi alam yang menawarkan keindahan. Kota 1001 Gua ini punya banyak objek wisata religi. Berikut lima rekomendasi wisata religi untuk long weekend Idul Adha.

Rekomendasi Wisata Religi Pacitan

1. Sarean Gede Semanten

Sarena Gede Semanten di Desa Semanten, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur adalah makam ulama besar Pacitan yang bernama KH Abdul Manan Dipomenggolo. Ia murid dari KH Hasan Besari Ponorogo yang menjadi tonggak pendidikan pesantren tertua di Pulau Jawa kala itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mbah Abdul Manan meninggal tahun 1700-an. Sebelum wafat, ia mendirikan Pondok Tremas yang menjadi awal lahirnya perguruan Islam di Arjosari, Pacitan. Perjuangan Mbah Abdul Manan menyebarkan syariat Islam telah diakui. Bahkan, makamnya menjadi jujukan peziarah lokal maupun luar daerah.

2. Makam Mbah Kethok Jenggot

Makam Mbah Kethok Jenggot di Dusun Kulak, Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan menjadi tempat bersejarah. Konon ribuan tahun lalu, Mbah Kethok Jenggot membabat alas, lalu membuka tanah Desa Tremas menggunakan kesaktiannya.

ADVERTISEMENT

Ketika muda, Mbah Kethok Jenggot bernama Raden Bagus Sudarmaji. Perubahan namanya bukan tanpa alasan. Ia memiliki jenggot panjang yang tidak bisa dipotong, sehingga masyarakat memanggilnya Mbah Kethok Jenggot. Keraton Surakarta Hadiningrat telah menetapkan Makam Mbah Kethok Jenggot sebagai cagar budaya.

3. Makam Kanjeng Jimat

Wisata religi lainnya yang berada di Pacitan adalah makam Kanjeng Jimat yang berada di Dusun Kebonredi, Desa Tanjungsari, Kabupaten Pacitan. Sebagai situs bersejarah, makam ini cocok menjadi jujukan wisatawan.

Kanjeng Jimat pernah menjabat sebagai Bupati Pacitan yang ketiga. Ia dikenal sebagai penyebar agama Islam yang berasal dari Arjowinangun. Sebuah kampung yang terletak di timur Sungai Grindulu.

Selain pada hari-hari besar Islam, makam Kanjeng Jimat rutin dikunjungi peziarah setiap malam Jumat. Pengunjung yang datang ke makam Kanjeng Jimat akan disuguhkan suasana sepi dan sejuk.

4. Menara NU Mbah Umar Tumbu

Rekomendasi wisata religi Pacitan berikutnya adalah Menara NU di Jajar, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan. Menara satu ini lekat dengan Mbah Umar Tumbu, seorang penyebar syiar Islam ala NU di Pacitan. Mbah Umar yang meninggal pada 2017 mewariskan Menara NU dengan tinggi 17 meter.

Dengan dominasi warna hijau, menara ini dipasang logo NU dan bendera merah putih di puncaknya. Mbah Umar juga meninggalkan bangunan pendopo yang kini diwakafkan untuk warga NU. Di area ini ada makam Mbah Umar, tepatnya di belakang masjid Desa Jajar.

5. Makam Kiai Santri

Di Pacitan juga ada Makam Kiai Santri yang cocok dijadikan destinasi wisata religi. Kiai Santri dikenal sebagai penyebar agama Islam dan penguasa daerah Maling Mati di masa Kerajaan Majapahit.

Konon, Kiai Santri mempunyai kesucian yang teruji saat ia difitnah berbuat serong dengan Dewi Ratri, istri Ki Ageng Mojo. Tanda kesuciannya berupa darah yang keluar berbau wangi dan berwarna putih seusai ditusuk dengan keris lantaran tak berdosa.

Hingga saat ini, makam Kiai Santri di Dusun Mojo, Punung, Kabupaten Pacitan menjadi jujugan peziarah. Setiap malam tertentu area makamnya kerap dimanfaatkan warga untuk melakukan kegiatan keagamaan.

Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads