Wisata Sejarah Makam Bung Karno di Hari Lahir Sang Proklamator

Wisata Sejarah Makam Bung Karno di Hari Lahir Sang Proklamator

Allysa Salsabillah Dwi Gayatri - detikJatim
Kamis, 06 Jun 2024 13:09 WIB
Wisata sejarah Makam Bung Karno dan Istana Gebang akan kembali dibuka pada 21 Juni mendatang. Tepat haul ke-50 Bapak Proklamator Indonesia.
Wisata Sejarah Makam Bung Karno. Foto: Erliana Riady
Blitar -

Hari ini, 6 Juni merupakan peringatan hari lahir Ir Soekarno. Banyak cara memperingati hari kelahiran sang proklamator, salah satunya dengan mengunjungi makamnya di Blitar. Simak informasi seputar Makam Bung Karno di Blitar berikut ini.

Makam Bung Karno merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota Blitar, Jawa Timur. Makam tersebut banyak dikunjungi untuk melakukan ziarah kepada presiden pertama Indonesia itu. Selain menjadi tempat berziarah, Makam Bung Karno juga menjadi objek wisata edukasi dan sejarah karena terdapat museum dan perpustakaan di dalamnya.

Lokasi Makam Bung Karno berada di Jalan Ir Soekarno No 152, Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur. Jaraknya tidak begitu jauh dari Alun-alun Kota Blitar atau hanya 2,5 km. Waktu yang ditempuh sekitar 8-10 menit dengan berkendara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bung Karno meninggal pada 21 Juni 1970 di Jakarta. Saat itu, Presiden Soeharto memilih tempat pemakaman Bung Karno di Kota Blitar. Keputusan tersebut tertulis dalam Surat Keputusan Presiden RI No 44 Tahun 1970. Pemilihan tempat tersebut agar satu lokasi dengan makam orang tua Bung Karno.

Tempat peristirahatan terakhir Bung Karno diapit makam kedua orang tuanya. Ibunda Bung Karno yang bernama Ayu Nyoman Rai wafat pada 12 September 1958, sedangkan sang ayah wafat pada 18 Mei 1845.

ADVERTISEMENT

Museum dan perpustakaan tentang Bung Karno masih dalam satu lokasi yang sama dengan Makam Bung Karno. Museum Bung Karno menyajikan foto-foto Bung Karno ketika kecil hingga menjadi presiden. Selain itu, terdapat lukisan-lukisan Bung Karno. Koper, baju, dan uang seri Bung Karno juga disajikan di museum tersebut.

Untuk perpustakaan sendiri berisi koleksi buku-buku Bung Karno. Perpustakaan Bung karno telah menjadi perpustakaan dengan taraf internasional yang sudah diresmikan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri pada 3 Juli 2004.

Tujuan perpustakaan tersebut untuk mengabadikan ide dan pemikiran dari Bung Karno. Selain itu, Perpustakaan Bung Karno diharapkan dapat dipahami masyarakat yang berkunjung guna melanjutkan cita-cita dan gagasan Bung Karno di masa yang akan datang.

Perpustakaan Bung Karno memiliki tugas untuk mengelola literatur Bung Karno. Adapun koleksi-koleksi Bung Karno adalah buku, memorabilia, pandang dengar, lukisan, dan dokumentasi aktivitas Bung Karno. Jumlah koleksi buku kurang lebih 6.000 eksemplar. Terdapat pula lebih 2.500 judul buku tentang presiden pertama Indonesia tersebut.

Dilansir dari perpusbungkarno.perpusnas.go.id, peminjaman buku dilakukan dengan mendaftarkan diri menjadi anggota perpustakaan. Selain itu, mereka juga melayani peminjaman buku secara online melalui layanan SILAKAN (Sistem Layanan Anda Pesan Kami Antarkan). Adapun nomor yang bisa dihubungi 0897 5555 200.

Lokasi Makam Bung Karno

Makam Bung Karno berada di Jalan Ir Soekarno No 152, Bendogerit, Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur. Lokasinya berada di pusat kota, sehingga tak sulit untuk menemukannya.

Sementara Istana Gebang berada di Jalan Sultan Agung No 59, Sananwetan, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur. Dari Makam Bung Karno, tinggal ke selatan mengikuti Jalan Ir Soekarno. Setelah melewati Polres Blitar Kota, belok ke kiri. Istana Gebang ada di sisi kiri.

Harga Tiket Masuk Makam Bung Karno

Masuk ke kompleks Makam Bung Karno, pengunjung harus membayar tiket masuk seharga Rp 3 ribu per orang. Selain ziarah, pengunjung bisa masuk ke perpustakaan, museum, dan gong perdamaian. Makam Bung Karno buka pada pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.

Itulah informasi mengenai Makam Bung Karno di Blitar, mulai dari sejarah Bung Karno dan makamnya, termasuk lokasi, harga tiket, dan jam operasionalnya.

Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads