5 Rekomendasi Wisata Religi di Malang

5 Rekomendasi Wisata Religi di Malang

An Nisa Maulidiyah - detikJatim
Kamis, 18 Apr 2024 21:00 WIB
Masjid Tiban Malang mitosnya dibangun oleh jin dalam semalam
Masjid Tiban Malang (Foto file: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang - Dijuluki sebagai Kota Pariwisata yang menyuguhkan pesona alam menakjubkan, ternyata Kota Malang juga menyimpan beberapa kawasan wisata bersejarah Islam yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan.

Wisata religi di Kota Malang memiliki keunikan dengan ciri khas arsitektur bangunan yang menawan ditambah dengan cerita sejarahnya masing-masing. Tak heran apabila wisata religi seringkali dikunjungi wisatawan sebagai destinasi wisata edukasi maupun wisata keluarga.

Tertarik kunjungi wisata religi di Kota Malang? Yuk simak sejumlah rekomendasinya berikut ini:

1. Masjid Tiban Turen

Wisata Masjid Tiban Turen menjadi salah satu destinasi religi yang cukup populer di kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara. Masjid ini telah didirikan sejak tahun 1978 dengan menyuguhkan arsitektur bangunan yang megah ala Timur Tengah dan perpaduan ornamen khas Turki, India, dan Mesir.

Area Masjid Tiban Turen sangat luas dengan ketinggian bangunan mencapai 10 lantai. Pada lantai 1 dapat ditemui tempat istirahat dan musala, lantai 3 berisi musala, akuarium, dan kebun binatang mini. Lantai 4 merupakan hunian keluarga pengasuh pondok, lantai 6 dipakai sebagai tempat istirahat para santri.

Selain itu, pengunjung juga dapat menemukan toko souvenir atau oleh-oleh di lantai 7 dan 8. Sementara pada lantai 9 dan 10 dapat ditemui lereng gunung dan gua yang diibaratkan seperti puncak gunung.

Lokasi: Jalan K.H. Wahid Hasyim, Gang Anggur No. 10, Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

Jam Buka: Buka setiap hari selama 24 jam. Wisatawan biasa berkunjung sekitar pukul 08.00 atau 13.00 WIB

Harga: Tiket masuk tidak dikenai biaya. Pengunjung hanya membayar biaya parkir kendaraan motor sebesar Rp2.000, sementara parkir kendaraan roda empat dengan tarif Rp5.000.

2. Masjid Salman Al Farisi

Berikutnya ada masjid yang juga tak kalah menawan untuk dikunjungi yaitu Masjid Salman Al Farisi. Beberapa pengunjung tertarik untuk mendatangi Masjid tersebut lantaran arsitektur bangunannya yang menyerupai Taj Mahal di India. Masjid tersebut telah didirikan sejak tahun 2013.

Selain bangunannya yang tampak megah, Masjid Salman Al Farisi juga dikenal dengan empat pilar berukuran besar dan belasan kubah kecil kecil putih yang mengelilingi kubah utama. Tak heran jika banyak orang yang berdatangan untuk sekedar berfoto atau mengikuti kegiatan keagamaan seperti salat berjamaah.

Lokasi: Dusun Karangampel, Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Jam Buka: Buka setiap hari selama 24 jam.

Harga: Tidak dikenai biaya alias gratis.

3. Pesarean Gunung Kawi

Pesarean Gunung Kawi merupakan wisata ziarah yang berada di kaki Gunung Kawi dengan menyuguhkan pemandangan air terjun yang menakjubkan. Pesarean tersebut dikenal dengan perjuangan pengawal Diponegoro serta wujud toleransi etnis beragama.

Di sana banyak ditemukan makam-makam para pejuang dari berbagai etnis dan agama terkemuka salah satunya Ki Ageng Kutu sebagai pengawal pribadi Pangeran Diponegoro.

Selain berziarah, pengunjung juga dapat mempelajari sejarah perjuangan bangsa Indonesia sambil menyusuri jejak toleransi antar etnis beragama. Terdapat berbagai fasilitas yang tersedia di Pesarean Gunung Kawi, diantaranya area parkir, kamar mandi, musala, tempat istirahat, area panjat tebing, tenda untuk berkemah hingga warung makan.

Lokasi: Jl. Pesarean, Sumbersari, Wonosari, Kec. Wonosari, Kabupaten Malang

Jam Buka: Buka setiap hari mulai pukul 07.20-21.30 WIB

Harga: Tiket masuk dengan tarif sebesar Rp3.000

4. Makam Ki Ageng Gribig

Makam Ki Ageng Gribig dapat menjadi tujuan wisata religi jika berkunjung ke Kota Malang. Ki Ageng Gribig merupakan salah satu tokoh penyebar Agama Islam di wilayah Malang Raya. Selain berziarah, wisatawan juga dapat mempelajari sejarah hingga bukti peradaban Islam yang terletak di area komplek Makam Ki Ageng Gribig.

Area makam tersebut terdiri atas 3 bangunan besar yang berisikan makam Ki Grebeg dan istrinya pada bangunan pertama, sementara bangunan kedua dengan ukuran lebih besar merupakan makam Bupati Malang pertama, Raden Tumenggung Notodiningrat I dengan 17 makam kerabat dekatnya. Sedangkan untuk bangunan teras diisi oleh 8 makam kerabat lainnya.

Lokasi: Jalan Ki Ageng Gribig Gang II, Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang

Jam Buka: Buka setiap hari selama 24 jam

Harga: Tidak dikenai biaya tiket masuk.

5. Desa Paniwen

Berbeda dari sebelumnya, Desa Peniwen dapat menjadi destinasi wisata religi bagi umat Kristiani. Desa Paniwen disebut sebagai desa religi kampung Nasrani yang dikenal dengan sebutan sentra Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Desa tersebut telah berdiri sejak tahun 1880 pada masa penjajahan Hindia Belanda.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Paniwen akan disuguhi berbagai kekayaan budaya yang beragam. Salah satunya Monumen Peniwen Affair sebagai simbolis memperingati milisi Belanda saat menembaki anggota PMR yang menjalankan tugas merawat penduduk pada tahun 1949 silam.

Pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai kekayaan budaya yang beragam seperti tradisi kaleman, unduh-unduh, dan bersih desa sebagai wujud syukur kepada Tuhan.

Lokasi: Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang

Jam Buka: Setiap hari selama 24 jam

Harga: Tidak dikenai biaya masuk.


Artikel ini ditulis oleh An Nisa Maulidiyah, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.


(dpe/fat)


Hide Ads