Ada banyak wisata religi di Pasuruan yang bisa dikunjungi selama bulan Ramadan (Ramadhan). Mulai dari deretan masjid megah nan unik hingga makam-makam ulama besar yang bisa diziarahi.
Sejumlah destinasi wisata religi di Pasuruan itu mengajak muslim liburan sembari memperdalam pengetahuan mengenai Islam. Apalagi di bulan Ramadan dianjurkan mengerjakan berbagai amalan sunah.
Wisata Religi di Pasuruan
Berikut sejumlah wisata religi di Pasuruan yang bisa menjadi jujukan liburan selama bulan Ramadan. Mengunjungi masjid-masjid unik kemudian lanjut berziarah maupun sebaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Masjid Cheng Ho
![]() |
Masjid Cheng Ho berada di Jlalan Raya Kasri Nomor 18, Petung Sari, Petungasri, Kecamatan Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Masjid ini diresmikan Bupati Pasuruan pada tahun 2008.
Masjid Cheng Ho mempunyai perpaduan tiga arsitektur yaitu Jawa, Arab, dan Tionghoa. Bangunan masjid dibuat dengan dua lantai dengan atapnya dibuat menyerupai pagoda.
2. Masjid Merah
![]() |
Pasuruan mempunyai Masjid unik untuk objek wisata religi. Ialah Masjid Moekhlas Sidik atau biasa disebut Masjid Merah, yang beralamat di Desa Durensewu, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Masjid Merah diresmikan tahun 2019. Sesuai dengan sebutannya, bangunan masjid ini didominasi warna merah merona yang memberi kesan indah di tengah hamparan sawah.
Tak jauh beda dengan masjid pada umumnya, bangunan Masjid Moekhlas Sidik terbagi menjadi dari tiga bagian, yakni kubah, tubuh masjid, dan halaman. Namun, masjid ini tidak mempunyai menara.
3. Masjid Agung Al-Anwar
![]() |
Wisata religi lain di Pasuruan, yaitu Masjid Agung Al-Anwar. Salah satu masjid megah di Pasuruan ini berada di Jalan KH. Wahid Hasyim 202 Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.
Masjid Al-Anwar berada di jantung kota, yakni kawasan Alun-Alun Kota Pasuruan. Ikon Masjid Agung Al-Anwar adalah payung raksasa yang mirip payung di Masjid Nabawi, Madinah. Banyak pengunjung yang melakukan swafoto di area ini.
Sementara bangunan masjid terdiri dari dua lantai. Bangunan masjid ini mempunyai gaya arsitektur yang khas. Ada nuansa Timur Tengah dan ornamen berwarna hijau pada bangunan masjid.
4. Makam Mbah Sayyid Arif Segoropuro
Wisata religi makam Mbah Sayyid Arif Segoropuro Pasuruan berada di Krajan, Desa Segoropuro, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Jarak makam Segoropuro sekitar 10 kilometer ke arah timur dari pusat Kota Pasuruan jika melalui jalur transportasi kota.
Pengunjung harus melewati pintu gerbang Desa Kemantren Rejo yang berada di sebelah kiri jalan pantura untuk masuk ke wisata religi makam Segoropuro. Selanjutnya, lurus masuk sejauh sekitar 2,5 kilometer menuju makam Segoropuro dengan patokan gapura Desa Segoropuro.
5. Makam Mbah Ratu Ayu
Wisata religi juga dapat dilakukan dengan mengunjungi makam Mbah Ratu Ayu di Kelurahan Kersikan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. Mbah Ratu Ayu merupakan putri dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Nama asli Mbah Ratu Ayu adalah Syarifah Khadijah. Bagi peziarah yang ingin datang ke makam ini tidak perlu khawatir akses masuk karena menuju komplek makam ini terbilang mudah.
Pasalnya, ada halte untuk transit travel, bus antarkota dan antarprovinsi menuju Surabaya, Probolinggo, Banyuwangi, Bali, dan Lombok. Mayoritas rute transportasi umum ini berhenti di tempat tersebut.
6. Makam Mbah Selagah
Mbah Selegah adalah mubalig pejuang kemerdekaan Indonesia. Sebagai ulama, Mbah Selagah dikenal gigih menyebarkan agama Islam terutama di wilayah Pasuruan. Makamnya berada di Kelurahan Pekuncen, Kecamatan Panggungrejo, atau selatan Stadion Untung Suropati.
Berdasarkan sejarah, Mbah Selagah pernah diutus Raden Surgo selaku Bupati Pasuruan pertama untuk mengusir Belanda masuk di jalur Pasuruan Utara. Alhasil, pihak Belanda gagal menduduki Pasuruan.
7. Makam Mbah Sakarudin
Mbah Sakarudin adalah ayah Mbah Selagah. Mbah Sakarudin merupakan pendiri Masjid Jami Pasuruan. Makamnya berada di Desa Keboncandi, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan.
Pada sekitar makam Mbah Sakarudin juga ada makam beberapa ulama Pasuruan lain. Seperti guru Syaikhona Moh Kholil Bangkalan.
8. Makam Mbah Semendi
Mbah Semendi atau Mbah Sholeh adalah ayah Mbah Syakaruddin. Ia merupakan ulama yang makamnya berada di Desa Keboncandi, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan. Mbah Syakaruddin merupakan ayah Sayyid Hasan Sanusi atau Mbah Selagah.
Mbah semendi dikenal sebagai ulama, penyebar agama Islam, dan tabib yang andal. Salah satu kemampuannya sebagai tabib dapat mengobati warga yang sakit sambil melakukan dakwah.
Makam Mbah Semendi sering dikunjungi peziarah setiap hari. Terutama pada malam Jumat Legi dan ketika haulnya makam ini padat dikunjungi peziarah.
Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/iwd)