Daerah pesisir Surabaya memiliki sejumlah destinasi wisata yang menyediakan beberapa pilihan wahana permainan seru. Misalnya, wisata perahu, kuda, dan sebagainya.
Para penyedia jasa perahu dapat ditemukan di wilayah Cumpat, Kelurahan Kedung Cowek, Kabupaten Bulak, Surabaya. Dengan mengeluarkan budget sebesar Rp 15 ribu per orang, wisatawan dapat merasakan berlayar di sekitaran Laut Pantai Kenjeran selama 10 menit.
Setidaknya, ada 63 unit perahu mesin yang tersedia dengan daya tampung penumpang sebanyak 10 orang per perahu, satu di antaranya merupakan bantuan perahu wisata dari Pemkot Surabaya untuk mendukung sektor pariwisata di daerah setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dari anggota saya dari 65 yang gak punya kapal hanya tiga orang. Ya buat nelayan, ya wisata. Jadi gak ada bedanya. Makanya Pak Eri kemarin memberikan itu kan (bantuan perahu wisata) tahun 2022, satu tahun yang lalu kan agar ada bedanya antara perahu wisata sama nelayan," kata ketua KUB Sekarwangi RW 02, Kelurahan Kedung Cowek, Kabupaten Bulak, Surabaya sekaligus ketua wisata setempat M. Mahmud, Selasa (26/12/2023).
Mahmud mengungkapkan bantuan perahu wisata yang diberikan Pemkot Surabaya berukuran lebih besar dari perahu pribadi milik para nelayan, namun jumlahnya cukup terbatas yakni satu unit saja. Oleh karena itu, perahu ini lebih banyak dimanfaatkan untuk acara tertentu, seperti perayaan sedekah laut yang diadakan setiap tahunnya atau disimpan sebagai kendaraan untuk mengangkut nelayan yang mengalami kecelakaan.
Selain itu, pihaknya lebih mendorong perahu pribadi milik para nelayan agar dapat beroperasi secara optimal sebagai perahu wisata.
"Karena kalau perahu yang dibantu yang dari Pemerintah Kota Surabaya ini kita lakukan setiap hari nanti takutnya dari perahu-perahu yang sudah ada gak laku karena lebih bagus dari yang diberikan Pak Wali sama kita," ucap Mahmud.
"Makanya dari KUB berkomitmen perahu ini distand by-kan di saat ada nelayan yang kecelakaan di laut kan bisa pakai perahu itu. Tapi kalau ada momen tertentu, sedekah laut di sini kan setiap tahun pasti ada, baru dipakai untuk berwisata. Kalau hari-hari biasa stand by nunggu ada korban lah intinya dibuat ambulans," tambahnya.
Di samping itu, bahan bakar yang digunakan untuk perahu mesin tersebut, yaitu bensin dan solar. Baru-baru ini Dinas Perikanan bersama Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengusung program bantuan bahan bakar solar khusus nelayan sebesar Rp 6 ribu per liternya, akan tetapi program ini belum terlaksana. Biasanya, para nelayan akan membeli bensin ecer sebesar Rp 12 ribu untuk satu liternya.
"Kalau bensin kita bisa habis 3 liter. Kalau pendapatan kita hitung aja dari satu perahu itu aja kapasitasnya 10 orang berarti bisa dapet Rp 150 ribu untuk satu perahunya," beber Mahmud.
![]() |
Selain itu, salah seorang nelayan, Mustakim menjelaskan, modal perahu milik para nelayan diperolehnya dari Madura dengan harga mencapai Rp 7 juta sampai Rp 8 juta untuk perahu dengan kondisi bekas, dan Rp 30 juta untuk perahu dengan kondisi baru. Bahkan, untuk kepala mesinnya, dibanderol dengan harga Rp 5 juta. Perahu ini dibelinya menggunakan uang pribadi.
Mustakim mengungkapkan bahwa jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk satu perahu wisata mencapai 9-10 liter. Pendapatan yang didapatkan oleh para penyedia jasa perahu wisata tersebut bergantung pada kondisi air lautnya. Apabila air laut sedang pasang, biasanya terjadi pada hari Minggu untuk satu hari mampu mendapatkan pendapatan kotor sebesar Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu. Ketika air laut sedang surut, paling banyak memperoleh pendapatan kotor sebesar Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu dalam satu hari.
"Kalau dapat Rp 100 ribu dikurangi bahan bakar itu cuma Rp 20 ribu lah kalo wisata, Rp 20 ribu itu kan 2 liter. Jadi pendapatan bersih dapat Rp 80 ribu," bebernya.
Sementara itu, pesisir Surabaya juga berada di kawasan Romokalisari Adventure Land. Di sini tersedia beberapa wahana permainan, mulai dari lintasan kuda seharga Rp 20 ribu, wisata perahu seharga Rp 10 ribu, perahu kano seharga Rp 10 ribu, sepeda air seharga Rp 10 ribu, perahu sekoci seharga Rp 10 ribu, dan track ATV seharga Rp 25 ribu untuk putaran pendek, serta Rp 50 ribu untuk putaran panjang. Wahana ini buka setiap harinya dari pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB.
Seluruh modal wahana permainan itu didapatnya dari Pemkot Surabaya, sebagaimana wujud dari program Padat Karya. Kemudian, para pengelola wisata tersebut diambil dari warga sekitar rusunawa Romokalisari, Romokalisari, Tambak Osowilangun, Dusun Gendong, dan sekitar kelurahan Romokalisari.
"Ini kan program Padat Karyanya Pak Wali dari mana program Padat Karya ini kita pekerjakan, kita ambilkan dari warga sekitar rusunawa, terus sekitar warga Romokalisari, Tambak Osowilangun, juga warga di daerah Dusun Gendong, di sekitar kelurahan Romokalisari. Kita ambil dari situ semua," jelas Wakil Ketua Wahana Romokalisari Adventure Land Regumin Narmoko.
Untuk sistem gaji, para pengelola wisata mendapatkannya setiap dua minggu sekali dari jumlah pendapatan wahana secara keseluruhan setelah dikurangi tabungan operasional sebesar 20% untuk biaya operasional, seperti bahan bakar mesin, perbaikan mesin, dan sebagainya.
"Penggajian kita itu per dua minggu sekali. Dua minggu sekali itu kan pendapatan kita itu berdasarkan pendapatan wahana. Pendapatan wahana selama dua minggu dikurangi tabungan operasional 20% untuk operasional kita sehari-hari, entah itu BBM, entah itu pembetulan mesin atau ada kendala apa itu dari tabungan operasional. Selebihnya itu nanti dibagi 43 MBR yang bekerja di wahana Adventure Land, yang di wahana aja," bebernya.
Tim detikJatim menemui koordinator salah satu wahana yang tersedia di Romokalisari Adventure Land, yaitu lintasan kuda yang berasal dari Dukuh Kupang yang menetap di Rusunawa Romokalisari. Sejak dibukanya kawasan wisata ini, ia sudah bekerja sebagai koordinator kuda yang bertanggung jawab dalam hal perawatan kuda, mulai dari memberi makan, membersihkan kandang, memandikan kuda, dibantu dengan 4 orang pekerja lainnya di wahana lintasan kuda.
![]() |
"Kalau pagi kita kasih makan rumput, abis makan kita bersih-bersihkan dulu, kita keluarkan dulu semua kuda-kudanya untuk kita bersihkan kotoran kudanya. Sampai situ kita mandikan, terus kita jemur. Kalau sudah kering kita kembalikan lagi, kalau ada penumpang kita keluarkan lagi," ungkap Koordinator Kuda Adi Wiyono.
Meskipun wisata ini dikelola sepenuhnya oleh Paguyuban Romokalisari Adventure Land, akan tetapi Pemkot Surabaya juga turut memberikan bantuan operasional. Seperti halnya yang dilakukan Dinas Peternakan setempat yang memberi bantuan berupa pakan khusus kuda hingga bantuan dokter hewan setiap hari Selasa.
"Kalau perawatannya, kalau makanannya itu disediakan oleh dinas. Kalau rumput itu kita cari sendiri, kalau carinya itu ada tim pencari rumput itu dibayar dari dinas. Kita dibayar oleh wahana. Setiap hari Selasa dokter ke sini, nanya keluhannya apa," kata Adi.
Adi menjelaskan lebih lanjut mengenai sistem penggajian para pengelola wahana di Romokalisari Adventure Land. Terakhir kali, ia mendapatkan upah sebanyak Rp 400 ribu setelah dua minggu ia bekerja.
"Kita dua minggu sekali tergantung ramai sepinya. Kayak pas hari puasa itu minus (pendapatannya). Kemarin, hari Selasa kemarin kita gajian itu kita dapat Rp 400 ribu per anak yang masuk full, yang gak masuk full gak dapet segitu," tambah Adi.
(hil/iwd)