Pemkot Surabaya berencana mengaktifkan Wisata Kota Tua Surabaya pada Desember 2023. Namun hanya sebagian, tidak semua kawasan. Yakni kawasan Eropa, Pecinan, dan Ampel.
"Akhir tahun. Saya sebenarnya mintanya sebelum awal tahun baru Kya-kya wes buka lampunya. Insyaallah sebelum tahun baru," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin (6/11/2023).
Eri mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan pengelola gedung-gedung tua di Kota Tua yang mana sebagian di antaranya merupakan aset BUMN. Bukan untuk diambil alih, tetapi akan dimanfaatkan agar menarik wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu Pak Erick Thohir ke sini untuk acara Pildun itu kami sudah sampaikan dan beliau menyepakati dan setuju betul. Sehingga aset-aset BUMN bisa dimanfaatkan, tidak terbengkalai seperti sekarang," jelasnya.
Pemanfaatan gedung tua itu, kata Eri, dia ingin menjadikannya tempat usaha seperti coffee shop. Kemudian ada pertunjukan musik yang dilakukan oleh kawula muda. Seperti di Tunjungan Romansa.
"(Nanti) bisa jadi seperti Jalan Tunjungan itu, bisa juga tidak. (Bisa) seperti M Bloc (di Jakarta Selatan), tidak hanya kafe," ujar Eri.
Selain gedung tua ada ruko kosong di kawasan Kya-kya. Nanti ruko itu akan disewa oleh Pemkot Surabaya untuk dikelola sedemikian rupa dan yang kemudian akan ditempati oleh UMKM.
Di Jalan Kembang Jepun juga ada usaha potong Shin Hua Babershop, salah satu barbershop tertua di Indonesia. Eri akan memberikan izin agar potong rambut legendaris itu tetap eksis.
"Tetap kami akan minta untuk dipertahankan. Jadi, salah satu destinasinya adalah potong rambut di masa lalu. Nanti kita selesaikan, wong izin usaha Pemkot. Jadinya akhir tahun," katanya.
(dpe/fat)