Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengungkapkan ada 4 poin rehabilitasi yang dilakukan untuk New Bromo. Rehabilitasi dilakukan usai Bromo mengalami kebakaran lahan yang mencapai 929 hektare gegara ulah flare prewedding.
Siti Nurbaya mengatakan, ada 4 poin rehab untuk New Bromo yakni rehabilitasi fisik, ekonomi, sosial, dan manajemen.
"Sekarang masuk rehab fisik tanam pohon, pembibitan pohon. Peningkatan sarpras dengan mendatangkan 2 mobil dari Jakarta minggu depan harus terkirim. Rehab manajemen ganti sepatu pemadam api Bromo, rehab sosial memberikan edukasi ke masyarakat," kata Siti Nurbaya saat ditemui detikJatim dalam rapat di Vasa Hotel Surabaya, Sabtu (23/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti Nurbaya menjelaskan di Bromo juga diberi sekolah lapang dan interaksi dengan masyarakat Tengger Semeru. Karena Bromo menjadi pusat wisata dan masuk 10 wisata prioritas di Indonesia.
"Harus dirapikan sekali, khususnya shelter untuk pedagang, parkir, termasuk desain manajemen manage wisata," ujar Siti Nurbaya.
Selain itu, pihaknya juga akan memberikan penghargaan besar-besaran di Bromo. Pemadam api Bromo yang akan mendapatkan penghargaan.
"Akhir Oktober kalau siap penanaman besar-besaran, ajak masyarakat sambil kasih penghargaan 200 (pemadam kebakaran), ajak presiden ke sini," ujarnya.
Catatan hari ini akan dijadikam Siti Nurbaya sebagai laporan ke Presiden Jokowi. Selain itu, ia menyebut media komunikasi juga sangat penting untuk menyampaikan bahwa Bromo menjadi salah satu dari 10 wisata prioritas di Indonesia.
Siti Nurbaya juga akan memberikan catatan kepada Presiden Jokowi untuk mengangkat fasilitas New Bromo menjadi penting. Bahkan tidak mengeluarkan dana banyak oleh PU seperti Mandalika, Labuan Bajo, Danau Toba, dan lainnya.
"Di sini banyak yang bagus. Harus kita yang ngangkat bahwa ini 10 destinasi wisata prioritas. Harus ada konsistensi. Kalau bisa 10 destinasi wisata baru itu untuk Bromo juga kelas atas. Dengan usaha sendiri bisa buat Bromo Tengger Semeru (BTS) keren. Saya percaya bahwa ada sesuatu di BTS. Saya pernah kesini tahun 98, saat itu sudah bagus juga," jelasnya.
Sementara Dirjen konservasi sumber daya ekosistem (KSDAE) Saryawan Pudyatmoko mengatakan pihaknya menemukan di lapangan, ada tumbuhan relatif bisa menahan api. Tanaman tersebut bisa membuat kebakaran tidak melebar.
"Ini bisa jadi salah satu mitigasi agar kebakaran tidak meluas. Pengamatan kami, ketika terjadi kebakaran pada saat menumpuk seperti saat ini, sudah 3 tahun berturut-turut kemarau terus, kering," kata Saryawan
Menurut Saryawan, ketrampilan melakukan pencegahan adalah penting. Membuat pilaran api sebelum terjadinya kebakaran dinilai masih sangat relatif kurang.
"Langkah preventif risiko terbakar, bukan hanya memadamkan api, tapi memodifikasi ekosistem tidak mudah terbakar. Nanti paling tidak ada training minimum 2 minggu yang harus diberikan," ujarnya.
Suryaman mengatakan seharusnya memang ada pembenahan terhadap SOP para pemilik jip dan kuda. Edukasi juga harus ditingkatkan. Karena selain bertugas, pemilik jip memiliki interaksi kuat dengan pengunjung.
"Menjaga sikap positif untuk membantu. Kalau ada risiko akhirnya mereka yang menderita. Ini tanggung jawab bersama. Masyarakat adat ini mungkin juga perlu membina hubungan, memberikan image hubungan erat dengan para pemuda. TNBTS ada konser Java Jazz, Jazz Gunung. Festival anak-anak muda. Jazz Gunung isinya edukasi lingkungan," pungkas Suryawan.
(esw/iwd)