Pesona Wisata Religi Mbah Wasil Kediri

Jelajah Ramadhan

Pesona Wisata Religi Mbah Wasil Kediri

Andhika Dwi - detikJatim
Selasa, 28 Mar 2023 15:31 WIB
Makam Mbah Wasil di Kediri
Makam Mbah Wasil di Kediri (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Kota Kediri -

Di Kota Kediri ada salah satu ikon wisata religi, yakni Setono Gedong. Di kompleks bangunan ini terdapat makam wali sepuh bernama Syekh Al Wasil Syamsudin, yang lebih dikenal dengan Mbah Wasil. Pesona wisata religi ini ramai dikunjungi wisatawan.

Juru kunci makam Mbah Wasil, Muhammad Yusuf Wibisono mengatakan, Setono Gedong berarti Makam Gede (besar). Nama tersebut bermakna makam para penggede, termasuk Mbah Wasil. Makam ini terdapat di Kelurahan Setono Gedong, Kecamatan Kota, Kota Kediri.

Mbah Wasil adalah wali sepuh yang memperkenalkan dan menyebarkan agama Islam di Kediri, jauh sebelum syiar yang dilakukan oleh para Wali Songo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mbah Wasil memperkenalkan agama Islam di Kediri pada masa pemerintahan Raja Sri Aji Jayabaya sekitar abad ke 10 sebelum Masehi. Jauh sebelum Wali Songo pada tahun 1400-an," kata Yusuf kepada detikJatim, Selasa (28/3/2023).

Saat itu, Mbah Wasil belum melakukan syiar secara terang-terangan. Hanya melakukan pendekatan kepada masyarakat, juga dengan Raja Sri Aji Jayabaya pada waktu itu.

ADVERTISEMENT

Entah dari mana pastinya asal-usul Mbah Wasil, tetapi Yusuf mengatakan, dari berbagai sumber meyakini wali sepuh itu berasal dari Turki.

Makam Mbah Wasil di KediriKompleks makam Mbah Wasil Kediri Foto: Andhika Dwi/detikJatim

Mbah Wasil dikatakan sebagai salah satu keturunan Rasulullah melalui Siti Fatimah dan ikut bergabung bersama utusan wali di Instanbul. Dari sana, ada utusan yang diutus untuk menyampaikan ilmu yang diperoleh kepada masyarakat, lalu Mbah Wasil melakukannya di Kediri.

"Nama asli beliau adalah Sayid Sulaiman Samsyuzein Ali, kalau orang-orang dulu itu membacanya Samsudin, jadi disebut Syeh Al Wasil Samsudin, beliau juga masih memiliki anak keturunan," imbuhnya.

Setelah Mbah Wasil wafat, jenazahnya dikebumikan di area Masjid Setono Gedong. Adanya makam wali sepuh, diikuti oleh makam-makam wali, sunan, dan banyak makam sepuh lainnya. Sampai sekitar tahun 1980, Setono Gedong masih menjadi makam khusus bagi mereka yang memiliki keturunan darah biru.

Yusuf menyebut, beberapa nama seperti Wali Akba, Pangeran Sumende, Sunan Bagus, Sunan Bakul Kabul, Kembang Sostronegoro, Mbah Fatimah dan Amangkurat juga dimakamkan di beberapa titik di Setono Gedong.

"Karena ada makam wali sepuh di sini, siapa saja pasti berpikiran tanah di sini tanah pilihan. Ada banyak makam sepuh di Setono Gedong ini, tapi kita tidak bisa mengidentifikasi namanya satu per satu, yang jelas mayoritas yang masih ada ahli waris atau anak cucunya," jelas Yusuf.

Lebih lanjut, Yusuf mengatakan wafatnya Mbah Wasil dan dikebumikan di Kediri ini tidak ditemukan tanggal, bulan dan tahun pastinya. Namun, telah disepakati beberapa pihak termasuk warga sekitar hingga Pemerintah Kota Kediri soal penetapan atau hari ulang tahun (haul) setiap bulan Rajab.

"Biasanya kami bersama dengan warga dan juga Pemkot Kediri melakukan beberapa kegiatan untuk memperingati penetapan Haul pada Bulan Rajab. Sejak tahun 1980-an, makam Setono Gedong diambil alih dan dikelola Pemkot untuk makam umum sekaligus dikembangkan menjadi ikon religi di Kota Kediri," jelas Yusuf.

(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads