Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, masyarakat biasanya melakukan staycation atau berlibur di hotel sembari menikmati malam pergantian tahun. Hal tersebut mendongkrak tingkat keterisian atau okupansi hotel.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Jawa Timur (PHRI Jatim) Dwi Cahyono membenarkan adanya peningkatan okupansi hotel di Jatim pada libur Nataru. Namun, ia menyatakan okupansi pada Nataru tahun ini masih landai dan memprediksi kenaikannya tak terlalu signifikan.
"Okupansi sekitar 60 sampai 65% ya, itu average atau rata-rata city okupansi," kata Dwi kepada detikJatim, Senin (12/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi menjelaskan setiap hotel dengan kualitas dan fasilitas tertentu memang diburu masyarakat dan pelancong dari sejumlah daerah. Namun, didominasi hotel berbintang dengan kualitas terbaik.
"Biasanya, bintang 4 sampai 5 memang lebih tinggi (okupansinya)," ujarnya.
Meski begitu, Dwi meyakini jumlah atau prediksi itu bakal meningkat. Terutama, jelang perayaan Nataru 2023 mendatang.
"Tapi, saya yakin kalau sudah mendekati tanggal 20 Desember, okupansinya naik semua," tandasnya.
(pfr/iwd)