.webp)
Tak hanya menawarkan pemandangan keindahan bawah laut melalui konservasi terumbu karang, Bangsring Underwater juga menjadi jujugan bagi wisatawan yang punya keberanian berenang dengan Hiu sirip hitam. Hii ngeri!
Tapi jangan keburu takut dulu, hiu sirip hitam ini masih berukuran kecil. Ada 5 hiu sirip hitam yang diletakkan dalam kolam apung berukuran 5 X 5 meter itu. Mereka berlalu lalang di dalam kolam, seperti sedang menunggu makanan.
"Perlu kekuatan mental. Adrenalin meningkat saat masuk ke kolam jerambah yang berisi hiu," ujar Wisnu salah satu wisatawan dari Banyuwangi, kepada detikJatim, Rabu (30/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Wisatawan berenang dengan hiu sirip hitam (Foto: Ardian Fanani) |
Terkadang, hiu yang aktif mencoba menabrak tubuh wisatawan. Ini cukup membuat kaget orang yang ditabrak hiu itu. Tapi tenang, hiu-hiu itu tidak akan mengigit. Sebab sebelum diajak bermain, hiu-hiu itu terlebih dahulu diberi makan.
"Ngeri juga. Tapi yang jelas tidak nggigit hiunya," katanya.
Hiu sirip hitam yang ada di Bangsring Underwater cenderung jinak. Sebelum wisatawan diperbolehkan masuk ke kolam apung itu, pengelola wisata sudah memberi makan. So otomatis, saat nyemplung ke kolam, hiu sirip hitam dalam posisi sudah kenyang.
 Hiu yang diajak berenang sudah diberi makan sebelumnya (Foto: Ardian Fanani) |
"Kami sediakan kolam apung yang isinya hiu sirip hitam. Buat wistawatan yang berani boleh mencoba untuk masuk kesini," ujar Sukirno, Pengelola destinasi wisata Bangsring Underwater.
"Jangan khawatir, hiu-hiu itu dalam posisi kenyang," tambahnya.
Kolam apung itu, kata Sukirno, merupakan Klinik Hiu milik Bangsring Underwater. Hiu-hiu tersebut adalah hiu yang terluka lantaran tertangkap jaring nelayan.
"Klinik Hiu itu untuk merawat hiu yang tertangkap nelayan dan terluka. Dan nanti jika pulih akan dilepas lagi," tegasnya.
Perawatan hiu tersebut, kata Sukirno, tidak terlalu sulit. Hanya memberi makan tepat waktu dan sesuai dengan porsi yang ditentukan. Dipastikan ikan-ikan yang berukuran paling panjang 1 meter tersebut jinak dan tak akan menggigit pengunjung yang akan berenang di keramba klinik hiu.
 Wisatawan berenang dengan hiu di Bangsring Underwater (Foto: Ardian Fanani) |
"Mereka jinak. Asal kita tidak membuat stres saja. Setiap bulan pasti ada hiu baru disini. Kita rawat dan kita lepas lagi setelah sembuh," tambahnya.
Seiring dengan keberhasilan konservasi terumbu karang di perairan Selat Bali ini, banyak ikan yang dulunya hilang kini kembali lagi. Ikan-ikan itu berenang di sekitar karang, bahkan bisa muncul di sekitar Rumah Apung Bangsring.
Wisatawan di pinggir Rumah Apung, bisa memberi makan ikan dengan remah roti. Tampak ikan pun berebut remah yang dilemparkan. Ada pula wisatawan yang asyik snorkeling berfoto dengan bergaya bersama ikan sambil memberi makan. Kontan saja, ikan-ikan tersebut bergerombol di sekitar wisatawan yang membawa roti. Hingga akhirnya foto yang diabadikan jadi keren.
 Berani berenang dengan hidu di Bangsring Underwater?/Foto: Ardian Fanani |
Sementara memberi makan ikan di sekitar perairan Bangsring, merupakan cita-cita nelayan sekitar. Ikan tak sulit dicari dan bisa memberi penghasilan bagi warga sekitar. Namun bukan untuk dikonsumsi.
"Bukan dikonsumsi. Tapi malah diberi makan dengan roti. Sementara nelayan jual roti kepada wisatawan. Sudah untung nelayan di sini," pungkasnya.
Bangsring Underwater yang berada di utara kota Banyuwangi ini, setiap hari libur dipastikan padat pengunjung. Total sekitar 1.000 orang, datang pada libur Sabtu dan Minggu.
Simak Video "Video: Melihat Fenomena Kemunculan Hiu Tutul di Pasuruan "
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/iwd)
