Setelah bertahun-tahun 'mati suri', kini wisata Pecinan Kembang Jepun atau yang disebut Kya-kya Surabaya kembali hidup. Tempat ini menjadi alternatif wisata malam yang menarik bagi yang sedang berkunjung ke Kota Pahlawan.
Diketahui peluncuran Wisata Kya-kya dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Sabtu (10/9) lalu. Peresmian Kya-kya Reborn itu ditandai dengan penabuhan tamborin.
Eri beserta rombongan juga sempat menaiki becak hias mengelilingi rumah abuhan dan klenteng. Selain itu, dia juga merasakan berbagai produk UMKM yang ada di stand-stand UMKM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eri mengaku bersyukur karena pada malam ini sudah bisa me-launching Kya-kya Reborn, bertepatan dengan malam bulan purnama. Sebab menurutnya itu adalah waktu yang baik bagi orang China untuk memulai suatu pekerjaan, perdagangan dan usaha.
"Makanya saya berharap dengan dilaunchingnya Kya-kya Reborn di bulan purnama ini, tidak hanya jadi tempat yang dibuka lalu setelah itu selesai, tapi saya yakin Kya-kya ini akan seperti Tunjungan Romansa dan Susur Sungai Kalimas yang terus menjadi ikon Surabaya. Apalagi, kita bisa melihat dan mendapatkan makanan khas China, karena memang kampung Pecinan ya," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/9/2022).
Lebih lanjut dia menjelaskan di Wisata Pecinan Kembang Jepun para pengunjung bisa menaiki becak untuk menelusuri sejarah Pecinan dulu. Selain itu juga ada rumah abuhan dan klenteng. Pengunjung pun juga bisa menikmati makanan khas Pecinan.
"Saat ini sudah ada 60 UMKM yang sudah berjualan, dan yang membuat saya bangga, 30 UMKM diantaranya berasal dari UMKM warga sekitar sini," katanya.
Eri juga memastikan pihaknya bersama stakeholder lainnya akan memanjangkan wisata Pecinan itu. Sehingga ke depannya akan memakai sepanjang Jalan Kembang Jepun untuk area wisata maupun tempat stand UMKM.
"Bahkan, ke depan kami akan terus mengecat semua bangunan yang ada di sepanjang Jalan Kembang Jepun itu. Warna catnya sebagaimana rumah Pecinan, yaitu hitam, merah, dan gold. Selain itu, kami juga akan memasang papan nama di semua bangunannya. Papan nama itu nanti akan memakai tulisan China, dan ada artinya dalam bahasa Indonesia," tegasnya.
Tidak hanya itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga akan melakukan pembenahan di kawasan tersebut. Sebab, dia ingin ke depannya Kya-kya bisa menjadi alternatif tujuan wisata lainnya di Surabaya, selain Tunjungan Romansa dan juga Susur Sungai Kalimas.
"Sementara ini kita akan buka pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, mulai habis magrib sampai pukul 22.00 WIB. Namun, kami juga akan melihat antusiasme warga, jika memang tinggi tidak menutup kemungkinan akan kita tambah," katanya.
Menurut Eri, Wisata Pecinan Kembang Jepun menjadi bukti bahwa di Surabaya budaya Arek masih sangat terjaga, yakni budaya yang saling menghormati dan saling menjaga antar budaya, agama, suku dan ras. Makanya, ia mengaku bangga betul kepada warga Kota Suarbaya yang terus bisa menjaga rasa toleransi, kebersamaan dan rasa gotong-royongnya.
"Semoga wisata ini terus bergerak dan terus berkembang untuk UMKM-nya Kota Surabaya, sehingga bisa menggerakkan ekonomi di Kota Surabaya," ujarnya.
Dikatakannya, Pemkot Surabaya sudah membongkar salah satu bangunan semipermanen di kawasan Kembang Jepun. Bangunan itu dibongkar untuk penataan kawasan tersebut, sehingga bangunan itu bisa digantikan dengan fasilitas umum berupa toilet dan pos penjagaan.
Diketahui, peresmian Wisata Kya-kya turut disambut antusiasme warga. Terlihat warga Kota Surabaya beramai-ramai memadati sepanjang Jalan Kembang Jepun. Tak hanya menyaksikan peluncuran Kya-kya Surabaya, namun warga juga terlihat menikmati berbagai menu produk UMKM yang berjejer di jalan tersebut.
Agata, salah satu warga yang mengikuti peresmian Wisata Kya-kya Surabaya itu mengaku sangat bangga dan bahagia karena wisata yang terkenal dengan kulinernya itu kembali dihidupkan oleh Pemkot Surabaya. Apalagi ia bisa bernostalgia kembali dengan berbagai kuliner yang dulu sempat ada di kawasan tersebut.
"Ini serasa bernostalgia lagi dengan masa lalu. Top lah pokoknya Surabaya. Terimakasih Pak Eri dan jajaran Pemkot Surabaya yang sudah menghidupkan kembali wisata ini. Tagline-nya sekarang, jangan ngaku pernah ke Surabaya kalau belum pernah berkunjung ke Kya-kya Surabaya," pungkasnya. (Adv)
(ncm/ega)