Kya-kya Reborn Jadi Ikon Kota Surabaya, Eri Ingin Ada Rujak Taste China

Kya-kya Reborn Jadi Ikon Kota Surabaya, Eri Ingin Ada Rujak Taste China

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 10 Sep 2022 23:57 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akhirnya kembali membuka wisata Kya-kya di Jalan Kembang Jepun. Wisata malam ini menjadi ikon baru di Kota Pahlawan.

"Kya-kya akan menjadi ikon Kota Surabaya. Di Kya-kya bisa melihat dan mendapatkan makanan khusus China karena di Kampung Pecinan. Selain itu bisa wisata menggunakan becak yang ada di sini, ada sejarah, ada kelenteng, ada 3 keluarga, rumah Abu Han," kata Eri kepada wartawan

Di Kya-kya ada 60 UMKM, 30 di antaranya UMKM warga sekitar Kembang Jepun. Pemkot pun sepakat dengan Apkrindo akan memanjangkan lagi wisata di Kya-kya, karena antusias warga tinggi.

"Kami sepakat ke depannya ini sepanjang Jalan Kembang Jepun dibuat tempat makan, akan dicat yang memang warna Pecinan, hitam, merah, emas. Semua tempat akan dipasang papan nama yang tulisannya China dan arti bahasa Indonesia. Mulai Senin depan didatangi tempat-tempat ini," jelasnya.

Untuk menu kuliner di Kya-kya, Eri menyebut ada Chinese Food. Ia ingin nantinya ada menu makanan atau jajanan Surabaya dengan taste China. Seperti rujak cingur dan gado-gado.

"Menunya Tionghoa, masakan China. Ada juga jajan pasar. Kalau kita lihat gerobaknya juga sudah berbau dan bergambar China. Makanan jajan pasar yang berbau China," ujarnya.

"Malah saya berpikirnya ada masakan Surabaya tapi zaman China. Tapi kan zaman China ada gado-gado, ada rujak, tapi rujak taste China," tambahnya.

Namun, UMKM lokal dengan makanan Chinese sulit ditemukan di wisata Kya-kya. Kebanyakan menjual makanan lokal dan Jepang. Justru beberapa UMKM dengan merek terkenal yang menjual Chinese food, seperti Wok, Porong Wei, Qua-li, dan lainnya.

Kya-kya sendiri buka setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu pukul 18.00-22.00 WIB. Pihaknya juga akan menjadikan spot-spot tertentu untuk menjual suvenir, penampilan barongsai, hingga musik kecapi.

"Barongsai dan musik ada di Jumat, Sabtu, Minggu. Saya ingin menghidupkan, ini loh Kampung Pecinan," tukasnya.


(dte/dte)


Hide Ads