Berwisata Kuliner di Kya-kya Surabaya Diiringi Musik Khas Pecinan

Berwisata Kuliner di Kya-kya Surabaya Diiringi Musik Khas Pecinan

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Senin, 12 Sep 2022 08:49 WIB
Pemkot Surabaya kembali menghidupkan suasana pecinan Kya-kya. Selama 2 hari setelah diresmikan, kawasan yang berada di Surabaya Utara ini dipadati pengunjung.
Wisata kuliner di Kya-kya Surabaya/Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim
Surabaya -

Pemkot Surabaya kembali menghidupkan suasana pecinan Kya-kya. Selama 2 hari setelah diresmikan, kawasan yang berada di Surabaya Utara ini dipadati pengunjung.

Pantauan detikJatim Minggu (11/9/2022) sejak sore hingga larut malam, warga memadati Kya-kya yang berlokasi di Jalan Kembang Jepun, Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya. Ada beragam kuliner, hiburan, hingga spot foto bagi pengunjung.

Di sana, ada sejumlah makanan dan minuman yang dijajakan. Harganya berkisar mulai dari Rp 5 ribu sampai Rp 50 ribu per porsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk jenisnya pun beragam. Ada makanan ringan dan berat. Mulai dari kebab, aneka gorengan, siomay, nasi goreng, hingga penyetan tradisional khas Suroboyoan.

Salah satu pengunjung, Winda Jelita (35) mengatakan, ia sengaja datang ke Kya-kya bersama suami dan buah hatinya. Ia mengaku senang dan memborong sejumlah jajanan di sana.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya kemarin mau ke sini, tapi kemaleman. Nah ini tadi kita sempatin sore, ini tadi beli lumpia, es teh, sama nasi goreng," kata Winda kepada detikJatim.

Meski enak dan banyak pilihan menu, warga Krembangan, Surabaya itu merasa harga yang dibanderol mahal. Meski, ada menu yang murah juga.

"Ada menu yang menurut saya harganya masih kurang bersahabat, misalnya tadi lumpia dan siomay. Masa saya beli Rp 45 ribu dapat 3 siomay+2 lumpia kecil-kecil," ujarnya.

Sementara Rianti (65), warga Undaan, Surabaya mengatakan, meski tempatnya enak dan ramai, ia mengaku tak menemukan menu dengan bahan baku babi.

Ia mengaku rindu mencicipi kuliner babi khas Kya-kya zaman dulu. Maka dari itu, ia ingin bernostalgia kembali.

"Sebenarnya saya cari menu babi tadi, tapi sampai sini malah nggak ada. Ini beli nasi goreng aja," kata wanita yang memiliki nama Tionghoa, Fang Yin Kiew itu.

Berkeliling Pecinan Kya-kya dengan Becak Hias

Sembari berwisata kuliner, masyarakat juga bisa berwisata mengendarai becak. Becak yang disediakan ada 7 armada lengkap dengan pengemudinya.

Becak yang ditawarkan berbeda dengan becak yang lain. Sebab, terdapat ornamen atau aksesoris berupa lampu bergambar sayap pada sisi kanan, kiri, dan atas.

Salah satu pengemudi becak, Jazuli mengatakan, hari ini adalah hari kedua dirinya menjadi pengayuh becak khusus wisatawan Kya-kya. Meski belum terbiasa, ia mengaku senang.

"Untuk 1 putaran harganya Rp 20 ribu per becak. Ini saya juga penyesuaian pakai seragam begini, biasanya ya kaus aja," tuturnya.

Hal senada disampaikan rekannya, Said dan Sidi. Menurutnya, penumpang dikenakan biaya Rp 20 ribu per becak untuk setiap kali putaran.

Keduanya mengaku, selama 2 hari ini memperoleh omzet mulai Rp 60 ribu sampai Rp 140 ribu. "Rutenya nanti diajak keliling ke Jalan Slompretan, Bongkaran, Karet, sampai Kalimalang," sebutnya.

Dihibur Musisi Jalanan Khas Pecinan

Di tengah-tengah keramaian, pengunjung dihibur sekelompok pemusik. Mereka menamakan dirinya Chinese Music Group Kemuning.

Lagu yang dibawakan pun beragam, mulai lagu lokal, nasional, hingga khas tradisi China. Sesekali, pengunjung 'menyawer' para pemusik dengan uang recehan.

Untuk arus lalin di sekitaran Kya-kya masih padat dan terkesan semrawut. Begitu juga dengan para pejalan kaki yang masih bingung menyeberang.

Namun di lokasi ada sejumlah petugas gabungan. Baik Satpol PP, Linmas, Dishub hingga dari kepolisian.

Halaman 2 dari 2
(sun/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads