Ada pasar tradisional unik di Jombang. Pasar ini menjual aneka kuliner dan kerajinan tradisional. Tidak hanya itu, transaksi jual beli di pasar ini menggunakan kepingan bambu.
Namanya Pasar Barongan Kali Gunting. Sesuai sebutannya, pasar tradisional ini menempati kebun bambu yang rindang di Dusun Sanan Selatan, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Jombang. Persis di sebelahnya adalah Sungai Gunting. Kebun bambu biasa disebut barongan dalam Bahasa Jawa.
Memasuki pasar ini serasa bernostalgia ke masa lalu. Betapa tidak, semua petugas dan 19 pedagang di dalamnya memakai baju adat Jawa. Para pengunjung juga disambut alunan gamelan dengan sinden-sinden cantik yang melantunkan tembang Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aneka kuliner yang dijual di Pasar Barongan Kali Gunting juga sangat tradisional. Yaitu makanan dan kue yang jarang dijumpai di tempat lain. Mulai dari nasi jagung, nasi pecel, nasi bunga telang, bobor ketan atau kepiting sungai, getuk, klanting, gempo, hingga aneka kerupuk dan peyek.
![]() |
Sejumlah minuman tradisional juga tersedia, seperti jamu temulawak, wedang rempah dan kopi. Pasar unik juga menjual beragam kerajinan tradisional. Mulai dari kain batik, kain tenun, tembikar, kerajinan cor kuningan, hingga tas rajut berbahan daun pandan.
"Pasar ini sangat menarik karena suasananya seperti zaman dulu. Kulinernya juga jarang dijumpai di tempat lain, seperti gempo, nasi telang, nasi jagung juga," kata Sisie Makalo (52), pengunjung asal Jakarta kepada wartawan di lokasi, Minggu (7/8/2022).
Uniknya lagi, transaksi jual beli di pasar tradisional tidak menggunakan uang rupiah. Melainkan memakai kepingan bambu dengan stempel 'Pasar Barongan Kali Gunting'. Setiap keping bambu bernilai Rp 2000. Sehingga untuk berbelanja, para pengunjung harus lebih dulu menukarkan uang dengan kepingan bambu di pintu masuk pasar.
"Transaksinya pakai kepingan bambu. Ini sesuatu hal yang baru buat saya, seperti kembali ke masa lalu," terang Sisie.
Berita selengkapnya di halaman selanjutnya!
Untuk sebagian pengunjung, berbelanja di Pasar Barongan Kali Gunting serasa bernostalgia di masa lalu. Seperti yang dirasakan Yuanita (50), warga Kelurahan Jombatan, Kecamatan Jombang. Suasana tradisional di pasar ini membuatnya teringat dengan kampung halamannya di Temanggung, Jateng.
"Memasuki pasar sini seperti nostalgia zaman saya kecil. Pasarnya ya tradisional seperti ini. Ini tadi beli nasi jagung dan jajanan klanting," ujarnya.
Pasar Barongan Kali Gunting ini buah kerja sama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Petra, Surabaya dengan Pemerintah Desa Mojotrisno. Suasana unik sengaja dibuat di pasar ini untuk menarik kunjungan masyarakat. Tentu saja pada akhirnya menjadi tempat untuk memasarkan semua kuliner dan kerajinan lokal.
![]() |
"Ini memang kita mau menghadirkan suasana yang natural apa adanya. Kalau kami menciptakan pasar yang building, maka akan kalah dengan yang di kota. Jadi, kami bikin suasana yang berbeda," kata Kepala LPPM UK Petra Surabaya Lintu Tulistyanrtoro.
Nuansa tradisional kian kental di pasar ini karena dikelola ramah lingkungan. Kantong plastik tak lagi digunakan untuk membungkus barang belanjaan. Sebagai gantinya, pengelola pasar menyediakan bungkus berbahan daun, kertas dan anyaman bambu.
Sebagai tahap awal, Pasar Barongan Kali Gunting dibuka satu bulan sekali. Yaitu setiap hari Minggu pekan pertama pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB.