Merayakan Kembalinya Event Musik dengan Jazz Gunung Bromo 2022

Merayakan Kembalinya Event Musik dengan Jazz Gunung Bromo 2022

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 26 Jul 2022 18:37 WIB
Jazz Gunung Bromo 2022 sukses digelar. Meski masih pandemi COVID-19, penyelenggara bisa menjual tiket dengan kapasitas maksimal sebanyak 2000 pengunjung.
Jazz Gunung Bromo 2022/Foto: Istimewa (dok. Jazz Gunung Bromo 2022)
Surabaya -

Jazz Gunung Bromo 2022 sukses digelar. Meski masih pandemi COVID-19, penyelenggara bisa menjual tiket dengan kapasitas maksimal sebanyak 2.000 pengunjung.

Pertunjukan musik selama dua hari itu, yakni 22-23 Juli 2022, digelar di panggung terbuka Jiwa Jawa Resort Bromo.

Itu menunjukkan komitmen untuk berkontribusi dalam sektor ekonomi kreatif, yang telah dilakukan oleh PT Jazz Gunung Indonesia (JGI) dengan terselenggaranya Jazz Gunung Bromo selama masa pandemi sejak tahun lalu, dengan penonton yang masih terbatas hanya 20 persen dari kapasitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JGI ingin memberikan contoh kepada pelaku sektor ekonomi kreatif yang lain, untuk tidak menyerah dengan keadaan. "Ini merupakan momentum merayakan bersama-sama, terkait kebangkitan ekonomi setelah pandemi," tutur penggagas Jazz Gunung Bromo, Sigit Pramono dalam jumpa pers yang diadakan di Ruang Papua Jiwa Jawa Resort, Probolinggo, Jumat (22/7/2022).

Yang menjadi ciri khas dari Jazz Gunung sejak 14 tahun yang lalu, adalah hadirnya ruang kolaborasi budaya dan musisi lintas generasi, yang tampil di ketinggian lebih dari 2.000 mdpl serta penampil internasional.

ADVERTISEMENT
Jazz Gunung Bromo 2022 sukses digelar. Meski masih pandemi COVID-19, penyelenggara bisa menjual tiket dengan kapasitas maksimal sebanyak 2000 pengunjung.Ahmad Albar dan Ian Antono di Jazz Gunung Bromo 2022/ Foto: Istimewa (dok. Jazz Gunung Bromo 2022)

"Yang berbeda dari Jazz Gunung Bromo 2022 kali ini yakni adanya Ahmad Albar dan Ian Antono. Kami di sini tidak hanya sebagai band pengiring Blue Fire Project, kami juga ada panjak/pengrawit Angkulung Banyuwangi," tutur Bintang Indrianto selaku Kurator Jazz Gunung Bromo 2022.

Selain itu, sejumlah penampil seperti Pusakata, Duo Weeger, Irsa Destiwi & Nesia Ardi, SweetSwingNoff, Duo Weeger, Ring of Fire Project feat Jogja Hiphop Foundation, Andien, Komodo Project (Gilang Ramadhan, Ivan Nestorman, Adi Darmawan), Andre Dinuth and Band dan Aditya Ong Trio meramaikan Jazz Gunung Bromo 2022.

Mereka secara totalitas tampil di hari pertama dan kedua untuk menghibur dan mengapresiasi para penonton yang datang dari dalam dan luar negeri.

Pusakata membuat atmosfer arena pertunjukan terasa begitu syahdu. Suara Ahmad Albar menggelegar dan membuat penonton ikut hanyut dalam nomor Panggung Sandiwara, Kehidupan, Semut Hitam, Zakia dan Rumah Kita.

"Persis seperti yang dibilang Ian Antono, di Jazz Gunung biarkan musik yang akan berbicara. Kami hanya ingin menampilkan karya kami dan ikut merayakan kembalinya panggung tatap muka," ungkap Mohammad Istiqamah Djamad, pemilik nama panggung Pusakata yang melanjutkan tur Jawa Timur setelah tampil di Jazz Gunung Bromo 2022.

Jazz Gunung Bromo 2022 sukses digelar. Meski masih pandemi COVID-19, penyelenggara bisa menjual tiket dengan kapasitas maksimal sebanyak 2000 pengunjung.Pusakata di Jazz Gunung Bromo 2022/ Foto: Istimewa (dok. Jazz Gunung Bromo 2022)

Di hari kedua, Komodo Project (Gilang Ramadhan, Ivan Nestorman & Adi Darmawan) tampil dengan begitu khidmat lewat musiknya yang kental bernuansa etnik. Lalu Andien menghangatkan suasana dengan lagu-lagunya dan tampil energik berinteraksi serta mengajak penonton bernyanyi bersama tanpa sekat. Namun demikian, penonton tetap tertib menggunakan masker.

Ring of Fire Project feat Jogja Hiphop Foundation membuat Butet Kartaredjasa naik panggung dan bernyanyi bersama. Ini menjadi panggung kedua dirinya setelah sempat vakum karena sakit.

Semangat penampil, penonton, dan penyelenggara terangkum kembali seperti tahun-tahun sebelum pandemi. Mereka yang hadir telah mendapatkan booster dan melakukan swab antigen untuk yang baru mendapatkan vaksin kedua.

Jazz Gunung Award

Kegiatan yang selalu menjadi tradisi Jazz Gunung Bromo adalah memberikan apresiasi dengan Jazz Gunung Award, kepada para pelaku industri musik Jazz Indonesia yang telah berkontribusi semasa hidupnya.

Kali ini Jazz Gunung Award diberikan kepada almarhum Donny Suhendra. Menurut Bintang Indriarto dan Dewa Budjana selaku kurator Jazz Gunung Bromo 2022, dipilihnya beliau sebagai penerima award karena kiprah beliau di dunia jazz sangat kuat sejak tahun 70-an hingga akhir hayatnya.

"Secara karya, beliau termasuk gitaris yang sejak awal sudah membuat karya sendiri, bukan hanya sebagai sessionist player. Dan beliau pun mengembangkan jazz fusion dan permainan gitar yang modern saat eranya banyak bermain rock," jelas Budjana.

Penerimaan award di malam kedua Jazz Gunung Bromo 2022 diserahkan langsung oleh Sigit Pramono kepada perwakilan atau teman satu band beliau saat di Krakatau, Gilang Ramadhan.

"Kami di grup Krakatau baru pertama kali merasakan kehilangan sahabat, keluarga, begitu lamanya kami bermain musik dengan beliau. Kami sebagai sahabat Donny Suhendra mendoakan sebaik-baiknya di alam lain di sana, yang saya yakin lebih bahagia. Kami semua personel dari Krakatau berterima kasih telah memberikan penghargaan ini," ungkap Gilang Ramadan.

Jazz Gunung Bromo 2022 sukses digelar. Meski masih pandemi COVID-19, penyelenggara bisa menjual tiket dengan kapasitas maksimal sebanyak 2000 pengunjung.Jogja Hiphop Foundation di Jazz Gunung Bromo 2022/ Foto: Istimewa (dok. Jazz Gunung Bromo 2022)

Tentang Jazz Gunung Indonesia

Jazz Gunung Indonesia merupakan sebuah konsep perhelatan konser jazz bernuansa etnik, yang diselenggarakan di amfiteater terbuka, tempat destinasi wisata, kawasan pegunungan yang sejuk. Tujuannya agar musik dan musisi jazz dapat tampil sekaligus mempromosikan tempat wisata yang indah.

Jazz Gunung Indonesia mulai digelar pada 2008 dengan tajuk Jazz Gunung Bromo. Kemudian 3 tahun yang lalu di kawasan Ijen, Banyuwangi juga digelar dengan tajuk Jazz Gunung Ijen.

Saat ini Jazz Gunung telah menjadi rangkaian atau series dengan bertambahnya Jazz Gunung Burangrang dan Jazz Gunung Toba. Nantinya, rangkaian Jazz Gunung Indonesia juga akan bertambah dengan Jazz Gunung Slamet di Purwokerto dan Jazz Gunung Ungaran di Semarang.

Halaman 2 dari 2
(sun/sun)


Hide Ads