Jazz Gunung Bromo 2022 hari pertama sukses digelar. Jemaah Al-Jazziah bernyanyi bersama.
Jemaah Al-Jazziah merupakan sebutan untuk penikmat Jazz Gunung Bromo. Sebutan tersebut muncul sejak Jazz Gunung Bromo yang pertama, 14 tahun yang lalu.
Itu seperti yang disampaikan Sigit Pramono, salah satu penggagas Jazz Gunung Bromo. Ia berterima kasih kepada Jemaah Al-Jazziah yang hadir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terima kasih kepada teman-teman semuanya, pencinta jazz, Jemaah Al-Jazziah. Terima kasih. Karena sebaik apapun kemampuannya, artisnya, senimannya, tapi kalau tidak ada yang nonton, itu namanya Zoom," kata Sigit di hadapan Jemaah Al-Jazziah, Jumat (22/7/2022) malam.
Ia mengaku bersyukur, sebab meski pandemi COVID-19 belum benar-benar berakhir, Jazz Gunung Bromo bisa kembali digelar dengan kapasitas maksimal. Rasa syukur juga diungkapkan rekan Sigit sesama penggagas Jazz Gunung Bromo, Butet Kartaredjasa.
"Setelah 3,5 tahun tidak ke Bromo, akhirnya saya punya energi lagi karena ketemu kawan-kawan semua," kata Butet.
"Ini sangat berkah. Tahun lalu saya hanya melalui zoom. Sekarang sudah bisa merasakan dinginnya Bromo lagi," imbuhnya.
Di hari pertama Jazz Gunung Bromo 2022, Jemaah Al-Jazziah mendapat suguhan apik dari lima penampil. Mereka yakni SweetSwingNoff, Irsa Destiwi feat Nesia Ardi, Duo Weeger, Pusakata, dan Blue Fire Project Bintang Indrianto feat Ahmad Albar & Ian Antono. Acara dimulai sejak sore hingga pukul 22.00 WIB.
Duo Weeger merupakan penampil asal Prancis. Mereka bermain klarinet secara instrumental. Meski Jemaah Al-Jazziah tak dapat bernyanyi bersama, Duo Weeger mendapat banyak tepuk tangan dari penikmat jazz, untuk dibawa pulang ke negeri berjuluk la France.
Jemaah Al-Jazziah semakin terpacu melawan hawa dingin Bromo ketika Pusakata tampil. Mereka bernyanyi bersama, dan banyak juga yang menanggapi apa yang disampaikan Mohammad Istiqamah Djamad (Is) di sela-sela lagu.
Para penikmat jazz begitu menikmati sejumlah lagu yang biasanya dinyanyikan dengan balutan musik rock oleh band God Bless. Seperti lagu Panggung Sandiwara hingga Rumah kita.
![]() |
Sigit lanjut bercerita soal perjalanan Jazz Gunung Bromo. Kemudian ia juga memberi bocoran, Jazz Gunung Bromo tahun depan akan lebih spesial.
"Jemaah Al-Jazziah, kita mulai jazz gunung ini 14 tahun yang lalu. Tanpa terasa, tahun depan kita ulang tahun yang ke-15. Kita akan buat lebih istimewa," pungkas Sigit.
Simak Video "Video: Penampilan Sal Priadi Tutup Gelaran Jazz Gunung Bromo 2025"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/sun)