.webp)
Mereka mengajak Jemaah Al-Jazziah untuk melawan rasa dingin dengan memainkan alat musik yang disebut rhythm sawah. Dalam aksinya, mereka mengajak penonton menirukan suara mulut dan terus mengulangnya hingga membentuk irama.
Seolah meneruskan apa yang dilakukan Gilang Ramadhan Komodo Project, Andien makin gencar mengajak penonton berdiri dan bernyanyi bersama, untuk melawan suhu dingin Bromo.
Puncaknya pada dua lagu terakhir. Saat membawakan lagu berjudul Rindu Ini, semua penonton berdiri. Baik yang duduk di VIP maupun di tribun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku mau semua berdiri, sing along. Semua bernyanyi. Bromo rasa Jaksel," kata Andien.
Untuk diketahui di ibu kota terutama Jakarta Selatan (Jaksel) banyak tempat hiburan atau tempat nongkrong yang menyuguhkan pertunjukan musik, yang memungkinkan pengunjung untuk sing along sambil berdiri.
Di lagu pamungkas yang berjudul Moving On, Andien semakin membakar semangat penonton. Ia terus bergerak menghampiri penonton, menyodorkan mic dan merangkul penonton untuk bernyanyi bersama. Aksi tersebut ia lakukan hingga ke tribun.
Jazz Gunung Bromo 2022 ditutup dengan penampilan memukau dari Ring of Fire Project feat Jogja Hiphop Foundation. Jemaah Al-Jazziah berdiri dan ikut menyanyikan lagu Jogja Istimewa.
(sun/sun)
