Bersamaan dengan datangnya Bulan Ramadan Bus Malang City Tour (Macito) mengaspal lagi di jalanan Kota Malang. Bus milik Pemkot Malang ini membuka rute menunggu waktu buka puasa atau ngabuburit mengelilingi kawasan Kayutangan Heritage.
Kayutangan Heritage adalah destinasi baru di Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kota Malang. Bus Macito tidak memungut biaya alias gratis. Tapi yang perlu dicatat, ngabuburit dengan Macito hanya bisa dilakukan Sabtu-Minggu saja.
Macito pertama kalo mengaspal pada Minggu (3/4/2022) sore atau tepat pada 1 Ramadan 1443 H. Kehadirannya pun mendapat respon cukup besar dari masyarakat bahkan hingga hari ke-8 Puasa Ramadan, Minggu (10/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Malang Soni Bachtiar menuturkan pada Ramadan ini bus Macito hanya beroperasi pada Sabtu-Minggu saja. Rute bus itu akan melewati Taman Rekreasi Kota (Tawira)-Balai Kota Malang-Jalan Kahuripan-Rajabali-Kayutangan Heritage-Gereja Kayutangan-Jalan Majapahit-dan kembali ke Tawira.
Saat sampai di kawasan Kayutangan Heritage, Bus Macito akan berhenti sejenak untuk memberikan kesempatan bagi penumpang menikmati suasana dan melakukan swa foto.
"Durasi waktu jarak tempuh 8 sampai 10 menit. Kita juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berswafoto saat tiba di Kayutangan Heritage, selama 10 sampai 15 menit. Dan naik Macito ini gratis," kata Soni saat berbincang dengan detikJatim.
Soni mengaku, Macito dapat menampung jumlah penumpang sebanyak 25 orang. Pada hari pertama sore tadi, Macito berkeliling sebanyak 16 kali.
![]() |
"Hari pertama ini, jalan 16 kali putaran. Ini merupakan program Pemkot Malang untuk memberikan hiburan kepada masyarakat umum, ketika menghabiskan atau menunggu waktu buka puasa," akunya.
Soni mengingatkan kembali, jika masyarakat ingin menikmati ngabuburit bersama Macito dapat hadir di Kayutangan Heritage mulai pukul 16.00 WIB.
Antusias masyarakat cukup tinggi dengan kehadiran Macito di kawasan Kayutangan Heritage. Penumpang bukan hanya warga Kota Malang dan sekitarnya, melainkan juga ada warga asal luar kota.
Erik warga asal Sidoarjo misalnya, bersama keluarganya mengaku cukup senang dapat menikmati kawasan Kayutangan Heritage dengan naik Macito.
"Cukup senang, baru pertama ini naik Macito. Kalau bisa armadanya ditambah lagi. Biar banyak, kan warganya senang juga bisa ngabuburit gratis," katanya terpisah.
Bus Macito adalah satu-satunya, kendaraan yang bisa melintas di kawasan Kayutangan Heritage saat akhir pekan. Karena, Pemkot Malang memberlakukan kebijakan Kayutangan Heritage sebagai tempat ngabuburit, yang steril kendaraan pada Sabtu dan Minggu.
(dpe/fat)