Banyak pilihan tempat menunggu waktu puasa atau ngabuburit di Kota Malang. Di hari pertama puasa ini, detikers dapat berkunjung ke kawasan Kayutangan Heritage. Saat weekend, kawasan ini menjadi sentra pasar takjil.
Kawasan Kayutangan Heritage membentang mulai dari simpang tiga depan kantor PT PLN APJ Malang di Jalan Basuki Rahmat sampai simpang tiga gereja Kayutangan.
Pedestarian Kayutangan Heritage didesain mirip layaknya kawasan Malioboro dengan lampu-lampu ikonik dan kursi taman. Sejak dibuka untuk umum, kawasan ini selalu ramai dikunjungi sebagai spot baru untuk berfoto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Heru Mulyono mengatakan, saat digunakan sebagai pasar takjil, akan ada pengaturan serta rekayasa lalu lintas di Kayutangan Heritage. Langkah ini demi mencegah terjadinya penumpukan kendaraan menjelang buka puasa.
"Kita apel pasukan nanti pukul 15.30 WIB depan Telkom, kita akan lakukan pengaturan dan rekayasa lalu lintas di Kayutangan Heritage," ujar Heru Mulyono kepada detikJatim, Senin (4/4/2022).
Sebelumnya, Polresta Malang Kota mengusulkan Kayutangan Heritage menjadi sentra pasar takjil saat bulan puasa Ramadan, dengan syarat bebas dari kendaraan. Pemerintah Kota Malang merespon usulan ini dan menyetujui digelar pasar takjil di Kayutangan Heritage saat weekend saja.
Pemerintah Kota Malang dengan tegas meminta agar pasar takjil tidak dibuka atau didirikan di atas badan jalan. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Malang Nomor 18 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Kegiatan di Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah.
Tujuannya adalah demi mencegah terjadinya kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas seperti biasanya. Dinas Perhubungan meminta masyarakat untuk mematuhi surat edaran tersebut.
"Sesuai SE Nomor 18 tahun 2022 dilarang berjualan pasar takjil di atas bahu jalan, kami harapkan masyarakat bisa mematuhinya," imbuhnya.
Jika biasanya, sejumlah titik menjadi tempat favorit ngabuburit sekaligus berburu takjil di Kota Malang. Seperti kawasan Sukarno-Hatta atau Suhat, depan Taman Krida Budaya Jawa Timur, Jalan Sulfat hingga pasar takjil di belakang Pasar Besar Malang.
"Kami memahami bahwa momen ramadan akan menjadi kebangkitan secara ekonomi juga, tapi jangan sampai menimbulkan permasalahan yang klasik seperti kemacetan maka harus diantisipasi. Kami akan terus melakukan pendekatan secara persuasif kepada masyarakat," kata Heru Mulyono.
(hil/fat)