Akuisisi PSIS oleh Istri Presiden Persela Bisa Buka Konflik Kepentingan

Eko Sudjarwo - detikJatim
Jumat, 21 Nov 2025 17:45 WIB
Suporter Persela Lamongan (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Akuisisi mayoritas saham PSIS Semarang oleh Datu Nova Fatmawati, istri dari Presiden Persela Lamongan, Fariz Julinar Maurisal, menimbulkan gejolak di kalangan suporter Persela. Langkah ini dianggap membuka pintu konflik kepentingan dan memukul kepercayaan suporter Laskar Joko Tingkir.

Dua kelompok suporter terbesar Persela Lamongan, LA Mania dan Curva Boys, kompak menolak undangan pertemuan dengan manajemen Persela di Dapur Kopi yang seharusnya berlangsung pada Kamis malam (20/11/2025). Mereka memilih tak hadir sebagai bentuk protes atas keputusan keluarga Fariz yang kini terlibat langsung dalam dua klub kompetitif.

"Kami sangat terkejut. Dan kami tidak sependapat dengan langkah manajemen sekarang, Pak Fariz. Dalam sepakbola ada prinsip fair play. Pengelola klub wajib menghindari konflik kepentingan," kata pentolan Curva Boys, Basir kepada wartawan, Jumat (21/11/2025).

Basir menilai akuisisi tersebut berpotensi membawa risiko besar buat Persela, terutama jika terbukti menabrak aturan kompetisi mengenai kepemilikan ganda.

"Kami sangat menyayangkan dan khawatir dampaknya untuk Persela ke depan. Termasuk kalau sampai ada regulasi yang dilanggar," lanjutnya.

Curva Boys bahkan telah merilis manifesto sikap resmi melalui akun Instagram mereka. Intinya, mereka menuntut manajemen menepati janji membawa Persela promosi ke Super League, bukan justru sibuk mengurusi klub lain.

Terkait penolakan menghadiri undangan manajemen, Basir mengatakan langkah itu diambil untuk mencegah situasi makin panas. Secara pribadi, menurut Basir, ini lebih untuk menjaga kebaikan bersama, terutama antara suporter dengan manajemen sehingga mereka lebih fokus menenangkan diri dulu.

"Ini untuk menjaga kebaikan bersama. Hal mengejutkan seperti ini bisa memicu konflik lebih besar. Kita tenangkan dulu, nanti kalau situasi sudah kondusif baru bicara baik-baik," ujarnya.

Sementara, Pentolan LA Mania, Amar juga menyuarakan kekhawatiran serupa. Menurutnya, akuisisi PSIS oleh keluarga Fariz membuka ruang besar untuk keterpihakan karena kedua klub berada di level kompetitif yang sama.

"Kami tidak setuju karena kedua klub sama-sama satu level. Rawan keterpihakan hanya karena berlandaskan bisnis," kata Amar.

Ia juga mempertanyakan fokus manajemen terhadap Persela setelah langkah akuisisi itu. Amar bahkan menyebut perlunya pergantian manajer.

"Bisa jadi separuh hati dalam mengelola tim. Saham Pak Fariz di Persela juga tidak begitu besar," tuturnya.

Hingga kini, manajemen Persela belum merilis pernyataan resmi terkait penolakan suporter serta isu potensi konflik kepentingan. Sementara publik Persela menunggu kejelasan arah klub di tengah polemik yang mengemuka.



Simak Video "Video: Didatangi Menteri UMKM, KPK Bicara soal Gratifikasi-Konflik Kepentingan"

(auh/hil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork