Pelatih Persebaya Paul Munster sempat mewanti-wanti pemainnya agar waspada dengan kinerja wasit di Liga 1. Pernyataannya ini dilontarkan sebelum Persebaya menjamu Madura United.
Pertandingan Persebaya vs Madura United berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Rabu (13/3) malam. Laga sendiri berakhir dengan skor 0-0.
Munster kemudian disinggung bagaimana penilaiannya terhadap kinerja wasit Thoriq Alkatiri yang memimpin laga. Namun ia enggan berkomentar lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana saya bisa percaya itu, saya tidak mau menjawab," kata Paul Munster sambil menggelengkan kepala saat ditanya di sesi konferensi pers, Kamis (14/3/2024).
Sebelumnya, Paul Munster sudah mengungkapkan kekhawatirannya jelang laga melawan Madura United. Dia mewanti-wanti kepemimpinan wasit yang kerap merugikan Persebaya dalam dua laga terakhir.
Insiden pertama datang saat Persebaya bersua PSS Sleman pada Minggu (3/3). Di laga itu, wasit Ginanjar Rahman Latief salah membuat keputusan. Wahyudi Hamisi yang menendang kepala Bruno Moreira, hanya diberikan hadiah kartu kuning.
Padahal kejadian itu sangat membahayakan bagi Bruno Moreira yang sudah terjatuh di lapangan. Atas keputusan itu, manajemen Persebaya pun mengirimkan surat protes ke PSSI.
Selanjutnya, Persebaya kembali dirugikan wasit saat pertandingan melawan Borneo FC pada Kamis (7/3). Di laga itu, Persebaya sempat unggul terlebih dahulu melalui Toni Firmansyah.
Kemenangan di depan mata sirna usai Kasim Botan mencetak gol bunuh diri di tambahan waktu babak kedua. Ditambah lagi, Persebaya harus bermain dengan sepuluh pemain usai Paulo Henrique diusir wasit Aidil Azmi dari lapangan.
Puncaknya, Persebaya harus kebobolan lewat gol Ikhsan Zikrak pada menit 90+7. Padahal, wasit Aidil Azmi hanya memberikan waktu tambahan selama 6 menit.
Paul Munster bahkan menyebut timnya bermain melawan 15 orang saat itu. Maksud 15 orang adalah merujuk kepada 4 perangkat pertandingan yang dianggapnya membantu 11 pemain lawan.
(auh/iwd)