Pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster mengungkapkan kekhawatirannya jelang pertandingan melawan Madura United. Pelatih berusia 42 tahun itu mewanti-wanti kepemimpinan wasit yang kerap merugikan Persebaya.
Pertandingan Persebaya vs Madura United berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Rabu (13/3) malam. Laga dipimpin wasit Thoriq M Alkatiri.
Paul Munster khawatir, wasit Thoriq yang akan bertugas pada pertandingan derby Suramadu melakukan kontroversi di lapangan. Bukan tanpa alasan, Paul Munster menyebut Persebaya sudah dua kali dirugikan wasit dalam dua pertandingan sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menggarisbawahi tentang kekhawatiran saya mengenai kepemimpinan wasit. Karena saya menilai, dalam dua pertandingan terakhir, kepemimpinan wasit saat Persebaya bermain sangat tidak bagus," kata pelatih asal Irlandia Utara tersebut.
Paul Munster mengaku kecewa, karena wasit-wasit yang telah memimpin pertandingan dengan tidak fair, tidak mendapat sanksi apapun oleh PSSI.
Salah satu contohnya adalah wasit yang memimpin laga Persebaya vs PSS. Wasit tidak memberikan kartu merah kepada Wahyudi Hamisi. Padahal Wahyudi terlihat menendang kepala Bruno Moreira dengan sengaja.
"Dan itu terbukti dari pertandingan terakhir, tidak ada pengumuman seperti sanksi dan lain-lain. Yang saya sedihkan adalah, tidak ada hukuman atau apapun atas kepemimpinan wasit-wasit yang tidak baik seperti itu," tuturnya.
Oleh karena itu, Paul Munster menegaskan bahwa wasit di Indonesia saat ini memiliki kualitas yang kurang bagus. Sehingga, perlu perbaikan kepemimpinan. Bahkan, untuk mengatasi rendahnya kualitas wasit di Indonesia itu, Paul Munster menyarankan agar menggunakan jasa wasit asing di kompetisi Liga 1.
"Semoga saja, hal-hal yang tidak baik dalam pertandingan sebelumnya terkait wasit, tidak terjadi, dan pertandingan bisa berjalan dengan fair," pungkasnya.
(abq/iwd)